Part 6 Kesabaran

672 57 0
                                    

~ bukan perhatian yang kubutuhkan saat ini, cukup ketenangan hati ~

" eh ada si biang masalah nih!" baru saja ia melangkahkan kakinya. Ria sudah disambut dengan mulut super pedas si Beben. Teman yang berada dikelasnya hanya tertawa melihat dirinya menjadi bahan bully-an Beben and the geng.

" kenapa tuh tangan lo? Ohh gue tau, dia mau buat sandiwara lagi dengan pura-pura sakit Ndro, biar elo nolongin tuh" lagi-lagi kata yang menyakitkan itu keluar dengan lancarnya dari mulut Beben.

" dasar caper" dua kata yang keluar dari mulut Pria yang tak lain adalah Indro sukses membuat Ria meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan.
Ria kembali melangkah ketempat duduk miliknya. Ia mengusap air matanya tanpa memperdulikan ocehan Beben and the geng. Cantik mengusap lembut punggung Ria, ia berusaha menenangkan Ria. Ia sudah tau cerita tentang masa lalu Ria dari teman-teman Smpnya. Namun baginya ia tak perduli dengan semua cerita buruk tentang Ria. Sejauh ini ia bisa melihat ketulusan yang Ria berikan dalam persahabatan mereka.

" elo kuat ingat Allah gak akan menguji kita diluar batas kemampuan kita Ri" tatapan teduh Cantik membuat perasaan Ria membaik sesaat.

" makasih Cantik elo yang terbaik" Ria menggenggam erat tangan milik Cantik.
Selama ini Cantik dan Lesty yang selalu membuat Ria kuat.
Sepulang sekolah Ria dan Cantik memutuskan untuk menjenguk Lesty yang kini tengah sakit. Sudah 3 hari ia tak masuk sekolah.

" Lesty lo udah sembuh?" Ria menghempaskan tubuhnya tepat di kasur empuk milik Lesty.

" besok kayaknya gue sekolah Ri" ucap Lesty seraya beranjak ke kamar mandi.

" minum ya Ria, Cantik anggep rumah sendiri" Tante Ziya yang tak lain adalah maminya Lesty membawakan minuman dan beberapa camilan untuk mereka santap.

" gak usah repot-repot tan, kalau ada lagi boleh dikeluarin tan kan jadi enak kitanya" Ria refles menggeplak pipi gembul milik Cantik. Tante Ziya hanya tersenyum melihat tingkah lucu dua gadis remaja dihadapannya.

" ya udah, tante ke depan dulu ya, kalau mau nambah minta aja sama Lesty jangan sungkan oke Cantik!"

" oke Tante!" Cantik menjawab dengan mulut yang penuh makanan.

" gimana ada pr gak Ri? Gua takut ketinggalan pelajaran" tanya Lesty.

" gak ada kok, cuma tugas elo yang kelompok sama Mita  udah kita handle, jadi elo keep calm okay!" tukas Ria.

" makasih ya Ri" Senyum bahagia nampak terukir jelas diwajah ketiga remaja yang mulai beranjak dewasa itu. Persahabatan yang terjadi antara mereka seperti sebuah hubungan yang sudah terjalin lama. Ria sudah menemukan tempat ternyaman kedua setelah keluarganya.

~ kau tak harus menjadi sempurna, cukup mencari tempat dimana kekuranganmu bisa diterima~

****

Zein tengah menyiapkan beberap barang yang akan ia bawa ke Padang. Ria datang menghampirinya,

" Uda berapa lama ke Padangnya?"

" tergantung Ri, kalau papa udah sehat Uda langsung balik. Soalnya kan kerjaan uda juga udah ngantri" ucap Uda sembari memasukkan beberapa potong baju miliknya kedalam tas ransel.

" Ria gpp kan tinggal sama Uni?" kini Zein mendekati adik semata wayangnya itu. Ria hanya tersenyum padanya sambil mengangguk.

" pinter, itu baru adik nya Uda Zein yang ganteng sejagad raya ini" ucap Zein sambil memainkan hidung mancung milik Ria.

" berarti kalau Ria bodoh, bukan adiknya Uda!" Tawa renyah langsung keluar dari mulut Alya dan Zein kala meihat pemikiran polosnya Ria. Ia mengacak gemas pucuk kepala adik tersayangnya itu. Sebelum pergi Zein memeluk erat Ria dan Alya kedua wanita yang pastinya akan sangat ia rindukan ketika nanti sudah berada di Padang. Zein tak memberitahu Ria tentang papanya yang kini tengah koma. Ia takut adiknya akan ngedrop mengingat Ria juga baru sembuh dari kecelakaan parah yang hampir merenggut nyawanya saat ia berada di Padang.

" Ria, Uda tau kamu anak yang baik. Semoga dibalik semua musibah yang terjadi ada hikmah yang bisa kita ambil". Lambaian tangan Ria yang mengiringi kepergian Zein.

~ baru hendak melangkah saja aku sudah rindu~

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang