~ Haruskah aku mengenang semua itu, rasanya sesak saat mengetahui akulah penyebab dari setiap kesakitanmu~
" Ria...Ria bangun Ri?" Beben menepuk-nepuk pipi mulus Ria namun tak ada respon darinya. Ia pun berinisiatif membawa Ria ke Uks.
" loh Ria kenapa Ben?" Wulan yang tak sengaja berpapasan dengan Beben yang menggendong Ria pun ikut berlari mengikuti langkah Beben. Setelah Ria dibaringkan di Brankar Uks dan tengah mendapatkan perawatan Wulan yang masih kebingungan mendekati Beben.
" Ben, Ria kenapa?" tatapan Wulan masih fokus pada Ria yang tengah diperiksa.
" gua juga gak tau Lan, tadi pas gua selesai jalanin hukuman bareng Ria, gua cerita dikit ke dia masalah masa lalu kita, tapi tiba-tiba dia langsung kayak gini" Beben menatap Ria yang masih belum sadar.
" maksud lo, Ria pingsan karena elo cerita tentang masa lalunya gitu?" Beben hanya mengangguk.
" apa iya Ria amnesia?" Wulan bergumam pelan namun dapat didengar oleh Beben.
" Amnesia? Lupa ingatan gitu maksud lo?" kali ini Wulan yang mengangguk.
" lo ngerasa gak sih kalau Ria memang beda dari awal dia balik dari Padang". Beben menyetujui ucapan Wulan Ria yang sekarang memang bukan seperti Ria saat masa Smp dulu. Ia sekarang terkesan cuek dan acuh kepada para sahabatnya, lebih tepatnya mantan sahabatnya saat di bangku Smp.
Wulan menghampiri Ria, ia mengelus lembut kepala Ria.
" gua kangen elo Ri, kapan kita bisa main bareng kayak dulu. Gua pingin curhat lagi sama elo, pingin tidur bareng elo. Gua tau perubahan sikap elo juga bukan karena keinginan elo. Maafin gua ya Ri" air mata yang jatuh begitu saja dari mata indah Wulan.Selama ini ia sadar bahwa perubahan sikap Ria padanya hanya karena cemburu buta, dan ia tak menyalahkan Ria sepenuhnya. Ria selama ini hanya butuh perhatian dari seorang lelaki yang amat ia cintai. Namun Ria menyimpan rasa pada lelaki yang tidak punya nyali untuk menyatakan bahwa ia juga mencintai Ria. Ya Indro adalah lelaki yang pengecut itu.
Saat Wulan hendak pergi tiba-tiba ia merasa ada yang mengenggam tangannya.~ mungkinkah ini akhir dari penantianku, aroma tubuh yang telah lama kurindu, tangan lembut yang tak pernah lagi membelai, seseorang yang tiba-tiba menjadi orang asing bagiku. Aku rapuh~
Saat Wulan hendak pergi tiba-tiba ia merasa ada yang mengenggam tangannya. Ketika ia hendak berbalik satu pelukan yang sangat ia rindukan kini ia dapatkan kembali. Ria memeluk Wulan dengan tangisan yang pilu. Wulan tak kalah erat memeluk Ria yang kini tengah menangis dibahunya.
" maafin gue Lan" disela-sela tangisnya Ria berucap.
" gua juga Ri, gua juga minta maaf" pelukan itu kian berlanjut baik Ria atau pun Wulan seakan tak ingin mengakhirinya. Beben menjadi saksi bagaimana kerinduan kedua remaja itu.
" gua gak mau dipeluk Ri?" hal itu sukses membuat Ria dan wulan tersenyum sambil melepaskan pelukan mereka." elu mah modus Ben" kekeh wulan seraya mengusap air mata yang membasahi pipi chubby miliknya.
" Ben gue juga minta maaf ya sama elo, gue tahu kesalahan gue gak akan bisa dimaafkan tapi" belum selesai Ria menyelesaikan ucapannya tiba-tiba Cantik dan Lesty masuk kedalam Uks dengan berlari.
" husshh tunggu Lesty, stok oksigen gue abis" Ria tersenyum melihat wajah Cantik yang terlihat sangat menggemaskan walau ia sedang kelelahan.
" Buset dah ni bocah" keduanya tak menghiraukan keberadaan Beben. Mereka langsung menghampiri Ria dengan nafas yang masih tak teratur.
" Ri, lo gpp kan kita baru dapat kabar elo disini makanya langsung buru-buru" Lesty duduk tepat disamping kanan brankar Ria.
" gua gpp kok, bentar lagi juga mau masuk kelas ya kan Lan" senyum manis Ria pada Wulan. Entah mengapa dulu Ria sering tersenyum padanya. Tapi bagi Wulan ini senyum termanis Ria yang pernah ia lihat.
" Ri minta minum dong haus" Ria langsung mengulurkan botol mineral yang tadi Beben beli untuknya. Tanpa aba-aba Cantik menghabiskan seluruh air didalam botol tersebut.
" waduh, elu udah kayak unta di padang pasir lu" sinis Beben
Gimana nih udah greget belom 😊😁
Bantu Vote ya biar aku makin semangat buat ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...