Part 23 Ego

453 44 0
                                    

" Indro!" Roni menahan lengan Indro yang ingin beranjak pulang.

" kenapa Ron?" ia membalikkan badannya kearah Roni dan Santi. Santi melirik sekeliling, ia memastikan bahwa teman-temannya sudah beranjak pulang.

" kita cuma mau bilang kalau pesan yang lo dapat waktu kita camping itu kerjanya kita berdua,, jadi gue harap lo jangan salah faham sama Ria" Santi menjelaskan hal yang selama ini mengganjal dihatinya.

" gue tau, pasti dia kan yang nyuruh lo berdua buat ngerencanain ini!" Indro tetap tidak mempercayai perkataan Ria di malam itu.

" gak Ndro, ini memang rencana tapi cuma antara gue dan Santi doang" tukas Roni.

" udah lah Ron, lo gak usah bela Ria didepan gue. Gue gak akan percaya" Indro pergi begitu saja meninggalkan Santi dan Roni yang masih mematung. Mereka tak percaya dengan ucapan Indro barusan.

" lo bakal nyesel Ndro" lirih Santi. Roni langsung memeluk Santi yang tak dapat menahan emosinya. Bagaimana tidak, ia menyaksikan bagaimana hancurnya Ria di malam itu. Namun ia mengurungkan niatnya untuk mendatangi Ria. Ia tahu Ria butuh ruang untuknya  menenangkan hatinya yang tengah berantakan.

" Ri, maafin gue" tangisnya tak dapat ia bendung lagi. Roni menarik Santi kedalam pelukannya.

" udah ya, lagian kita gak tau kalau bakal gini ceritanya yang" Roni mengelus lembut pucuk kepala Santi. " kesian Ria, Ron!" Roni menatap intens wajah Pacarnya itu. " ini urusan hati yang, kita gak bisa maksa" Roni berusaha menjelaskan realita yang terjadi, bahwa memang Rasa cinta itu tak bisa dipaksakan, ia hanya mengikuti bagaimana kehendak hatinya seseorang.

~ bukan menyembuhkan luka, aku bahkan membuatnya semakin merekah~

" heh cupu!" Raquel menggebrak meja seorang siswi yang sedang menikmati secangkir teh dingin miliknya. Siswi itu hanya menunduk tanpa berniat memberikan perlawanan.
" Raquel lalu menjambak rambut hitam panjang milik siswi tersebut.
" ampun kak!" hanya dua kata itu yang berhasil keluar dari mulutnya. Loly mengambil es teh milik siswi itu dan...

' pyur '

Teh itu justru mengenai seragam milik Raquel, Seseorang yang dengan sengaja menyenggol lengan Loly.

" Riiiaaa" teriak Raquel yang sangat emosi saat melihat seragam miliknya kotor. Padahal baru satu hari sekolah.

" ups sorry ya gue gak sengaja loh" ucap Ria dengan menunjukkan wajah tengilnya. Raquel yang tak terima spontan menolak tubuh Ria, akibatnya Ria terhuyung kebelakang. Namun ia tersadar bahwa ia tak terjatuh kelantai melainkan ada tangan yang menahan tubuhnya. Ia segera berdiri sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

" Lo itu bisa gak sih gak muncul dihadapan gue sehari aja!" ucap Indro.

Ria hanya bisa tertunduk mendengar ucapan Indro, ia tak tahu lagi bagaimana menaklukan hati pria yang sudah seperti orang asing baginya. Indro yang sekarang bukanlah Indro yang dulu, yang selalu ada untuknya. Tapi Ria tetap bertekad akan memperjuangkan cintanya untuk pria itu. Bodoh, ya Ria lah orangnya, yang selalu mengkhawatirkan pria yang sama sekali tak pernah memikirkannya atau bahkan meliriknya.

Ria hanya bisa memandangi tubuh Indro yang perlahan menghilang dari pandangannya, ia tak tahu lagi bagaimana menaklukan hati pria yang sudah seperti orang asing baginya. Indro yang sekarang bukanlah Indro yang dulu, yang selalu ada untuknya. Tapi Ria tetap bertekad akan memperjuangkan cintanya untuk pria itu. Bodoh, ya Ria lah orangnya, yang selalu mengkhawatirkan pria yang sama sekali tak pernah memikirkannya atau bahkan meliriknya. Tapi itulah cinta, ia banyak menghadirkan bahagia. Namun tak sedikit pula yang menghadirkan luka dan kecewa.

Bantu like dan vote cerita aku ya :)

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang