Part 26 Menyerah

479 40 0
                                    

" mata elo kenapa bengkak gitu Ri?" Lili mengambil posisi duduknya disamping Ria.

" eh, enggak Li tadi malam masuk binatang terus gue nangis" jelas Ria singkat. Tentu saja ia berbohong, karena semalaman ia tak bisa tidur lagi  setelah mimpi buruk tentang Indro.

" oooo " Lili hanya mangut-mangut mendengar penuturan Ria.

" eh liat pr elo dong Ri" kebiasaan Lili yang tak pernah hilang dari smp dulu. Ria memberikan buku matematika miliknya.

Bel sudah berbunyi, kegiatan belajar pun sedang berlangsung dengan tertib. Selama pelajaran berlangsung, Ria tak bisa fokus karena ia merasa kepalanya sangat pusing. bagaimana tidak, ia hanya tidur 4 jam tadi malam.

" Ri gue anter ke uks aja ya!" Lili yang sedari tadi menawarkan dirinya untuk mengantarkan Ria ke Uks. Namun Ria menolaknya dengan alasan ia masih sanggup. Ria pun menyerah, rasa kantuk yang melanda matanya dan pusing dikepalanya memaksa ia untuk istirahat. Setelah Lili mengantarkan Ria, ia pun langsung beristirahat. Mungkin karena kebanyakan menangis dan faktor kurang tidur makanya ia merasa kalau tubuhnya kurang fit pagi ini.

Sementara itu Indro yang kini sedang berada dikelas sambil menyelesaikan catatan yang diberikan oleh Pak Arman. Kegiatannya itu terhenti kala mengingat kejadian saat ia pergi ke makam maminya. 2 hari yang lalu Indro berziarah kemakam Nilam yang rutin ia lakukan sebulan sekali. Namun saat ia berziarah, ia melihat ada seikat bunga mawar putih yang sudah layu. Sebelumnya ia tak pernah melihat ada orang lain yang berziarah ke makam maminya itu. Bunga mawar putih adalah bunga yang menjadi bunga favorit maminya, hal itu hanya diketahui oleh dia dan Ria.

" Apa mungkin Ria yang dateng ke makam mami" gumamnya dalam hati.

" Ndro!" Loly datang menghampiri Indro yang sedari tadi ia cari.

" apaan sih" Indro hendak pergi namun Loly menahannya. Dengan terpaksa Indro menghentikan langkahnya.

" maafin gue Ndro" Loly memeluk Indro, namun tak mendapat respon dari pria tersebut.

" lepasin gue!" Indro melepaskan tangan Loly dari tubuhnya.

" lo masih berani meluk gue dengan apa yang udah lo lakuin ke gue" rahang indro mengeras menahan emosinya yang hampir meledak. Bagaimana tidak, wanita yang sudah ia percayakannya untuk menjaga hatinya itu justru malah menyakitinya.

" gue nyesel Ndro " Loly berusaha menggapai tangan Indro, namun dengan cepat Indro menepis tangannya.

" gue gak akan maafin lo!" Indro berlalu meninggalkan Loly yang masih menangis.

Indro pergi menenangkan dirinya ke taman dibelakang sekolah. Ia sudah dikecewakan dengan orang yang selama ini ia percaya. Ia memergoki Loly yang sedang berduaan dengan teman satu sekolahnya. Lebih tepatnya Loly sudah menyelingkuhinya.

" mami.. Indro rindu" Indro menangis tanpa suara. Selama ini ia merasa bahwa dirinya tak berguna. Ia hanya menjadi beban bagi keluarganya. Ditambah lagi sikap Inah yang sangat suka membanding-bandingkan dirinya dan Joko membuatnya sangat sedih. Baginya hanya maminya yang paling mengerti bagaimana dirinya.

Ria memutuskan untuk kembali ke kelas, ia merasa bahwa rasa pusingnya sudah lumayan hilang. Sesampainya dikelas, Ria langsung mengabil posisi duduk dengan kepala yang ia rebahkan dimeja. Ia mulai memejamkan matanya yang masih mengantuk. Namun ia merasa ada sesuatu benda dingin yang menyentuh lengannya.

" Astaghfirullah!" Ria terkejut dengan kedatangan Beben.

" ini makan dulu Ri?" Beben menyodorkan sepotong roti dan es teh untuknya. Ria sebenarnya merasa tak enak dengan Beben, namun ia tahu betul bagaimana karakter Beben. Ia paling tak suka jika pemberiannya ditolak.

" eh Ri, ntar malam jalan yuk!" Beben menatap wajah Ria dengan tatapan yang penuh harap.

" jalan kemana Ben?" ucap Ria sembari mengunyah roti yang Beben berikan padanya.

" ada ke kafe temen gue, mau ya pliss" Beben memohon dengan menangkupkan kedua tangannya didada.

" boleh deh, tapi jangan lama-lama ntar Uda marah" Ria menyelesaikan ritual makannya.

" siiiipp" Beben berteriak kegirangan. Ria hanya tersenyum menyaksikan Beben yang berteriak layaknya balita yang mendapat mainan kesukaanya.

" semoga dengan cara ini gue bisa move on dari lo Ndro" Ria bergumam dalam hatinya.

~sampai saat ini duniaku masih kamu, tapi kamu sendiri yang tak menginginkan aku berada didalamnya~

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang