~jangan pernah memaksa sesuatu yang bukan menjadi tujuanku, aku tak mau~
" Ben!" Ria yang tak sengaja berpapasan dengan Beben saat menuju parkiran pun langsung memanggilnya. Beben tampak ingin menghindari Ria, namun Ria berhasil mengejarnya.
" Ben, lo kenapa sih?" Ria yang kini sudah berhadapan dengan sahabatnya itu.
" gpp kok Ri, cuma lagi banyak urusan aja belakangan ini" elak Beben pada Ria.
" urusan apa? balapan liar yang gak jelas itu?" Ria langsung to the point.
" kok lo bisa tau Ri, oh gue tau pasti temen elo itu yang ngadukan!" raut wajah Beben nampak jelas menggambarkan kekesalan.
" Lesty maksud lo?" Beben hanya melemparkan pandangan datarnya pada Ria, " lo juga punya masalah apa sih? sampe segitu ke Lesty? biar gimana pun kan dia juga bagian dari sahabat kita Ben?" Ria mengeluarkan uneg-uneg yang mengganggu dihatinya saat ini.
" gue gak ada masalah sama dia, dianya aja yang baper!" lagi-lagi Beben menjawab dengan ketus.
" Ben, gue gak kenal sama elo yang sekarang" Ria melangkah pergi namun tangan Beben berhasil mencekat langkahnya.
" Ri, gue juga gak tau kenapa sama gue sekarang" suara Beben terdengar parau seperti menahan tangis. Ria berbalik arah dan kini menatap wajah Beben.
" cerita Ben, cerita sama gue" Ria menatap intens iris hitam milik Beben.
Beben terdiam sambil menunduk, " gimana kalo elo alasannya Ri" Beben berucap didalam hatinya.
" Ben" Ria masih menanti jawaban dari sahabatnya itu.
" Ri, apa gue udah gak punya tempat dihati lo?" Ria terkejut mendengar penuturan Beben.
" Ben, gue udah punya Indro dan gue juga udah anggap elo kayak abang gue sendiri. Gue yakin elo bisa dapet cewe yang jauh lebih baik dari gue"
" kalau menurut gue elo yang terbaik gimana Ri?" Beben memotong ucapan Ria.
" Ben, rasa cinta itu lumrah buat semua manusia. Tapi gak semua rasa cinta itu berakhir dengan memiliki, terkadang kita juga harus bisa mengikhlaskan" Ria menggenggam tangan beben yang masih memegang lengannya.
" elo orang baik, tuhan juga udah siapin seseorang yang terbaik buat elo" Ria tau persaan Beben saat ini tapi ia juga mau Beben faham dengan keadaan yang harus ia hadapi. Tak semua kisah akan berakhir dengan kata indah.
" gue juga gak mau begini Ri, tapi gue gak bisa ngontrol hati gue" Beben mengalihkan pandangannya dari wajah Ria.
" Ben, belajar buka hati buat orang lain, banyak kok yang suka sama elo" Beben hanya memandangi wajah manis Ria.
" gue gak janji Ri" tatapan sendu Beben membuat Ria merasa bersalah.
" Ben, maaf ya kalau gue egois, tapi sekali lagi ini masalah hati" Ria berlali meninggalkan Beben.
" kok lama sih Ri?" Indro yang merasa sedikit kesal karena ia sudah hampir setengah jam diparkiran menanti Ria.
" iya ada urusan bentar Ndro, lupa ngabarin kamu maaf ya" Ria benar-benar lupa waktu saat berbicara dengan Beben tadi.
" ya udah, naik ntar Uda khawatir lagi" Indro memasangkan helm pada Ria.
~entah mengapa anganku masih sama, mengharapkanmu yang tak kan pernah bisa kugapai~
Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...