" jangan mendekat!" Loly mengacung pisau itu kearah Indro. Langkah Indro seketika terhenti, netra fokus memandang pisau yang berada digenggaman Loly.
Indro memberi kode agar Ria menggigit tangan kedua pria itu, Ria yang mengerti pun langsung melakukannya. Alhasil ia berhasil lepas dari cengkraman dua pria itu.
Ria langsung mengambil langkah mendekati Indro ." Kurang ajar lo!" Loly mengarahkan pisau itu kehadapan Ria dan indro.
" Indro!" Joko dan Beben datang bak pahlawan yang dinantikan. Ria dan Indro bernafas lega setidaknya ada harapan untuk mereka berdua. Ternyata ada Roni, Rafi dan Billy. Mereka menghajar 2 pria bayaran Loly itu. Tapi mereka lupa masih ada Loly disana yang kini sudah menarik Ria dalam dekapannya dengan sebilah pisau yang masih ditangannya.
" Riaaa" Teriak semua yang ada diruangan itu.
" tolongin gue " lirih Ria.
" heh Loly, lepasin Ria!" Beben mendekat kearah Loly.
" berani lo maju satu langkah lagi mati ini anak!" Loly mengeratkan dekapannya hingga Ria mengaduh sakit.
'bruk'
Roni berhasil memukul Tengkuk leher Loly dengan tanganyan Loly pun terjatuh akibat pukulan itu.
" awsh" ucap Loly sesaat sebelum pingsan. Ria yang melihat itu langsung berhambur memeluk Indro.
" Ri lo gpp kan?" Indro sangat khawatir dengan keadaan Ria saat ini padahal kondisi ia sendiri lebih mengkhawatirkan. Ria hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Indro.
" ayo kita balik, gue udah telfon polisi buat ngurus mereka" Joko berniat membantu Indro untuk berdiri. Disaat mereka hendak pergi,
"Riaaaa" Loly berlari kearah Ria, Indro yang melihat itu langsung memeluk tubuh Ria. Pisau yang berada ditangan Loly kini sudah menancap dengan sempurna di punggung Indro. Ternyata Loly hanya pura-pura pingsan ia sengaja mencari kelengahan mereka semua. Mereka sontak berlari memegang Loly yang berteriak.
" mampus lo, hahahaha" Loly tertawa melihat apa yang baru saja dilakukannya.
'Plak'
Satu tamparan keras dari Beben membungkan mulut Loly.
" Indro" Ria memeluk tubuh Indro yang sudah tak sadarkan diri.
~ bertahanlah, aku masih membutuhkan kehadiranmu untuk menjalani takdir dari kisah hidup ini~
Indro sudah ditangani oleh dokter. Sementara Ria, Joko dan Beben sedang menunggu diluar ruangan.
" Ria!" Zein yang baru tiba dirumah sakit langsung berlari menghampiri Ria yang tengah menangis dikursi rumah sakit.
' grep'
Zein memeluk erat adik bungsunya itu. Ia tau betapa rapuhnya Ria saat ini.
" jangan sedih ya Indro pasti selamat" Zein mengeratkan pelukannya. Ria tenggelam dalam rasa sedihnya yang teramat.
" Indro Uda" lirih Ria dengan air mata yang bercucuran.
" Ria dengerin Uda" Zein menangkupkan pipi Ria dengan kedua tangannya. Ria memandang wajah Zein dengan seksama.
" Indro itu anak yang baik" Zein menghela nafasnya dalam-dalam. "sebelum dia nembak kamu, dia lebih dulu datang ke Uda untuk minta nasehat" ucapan Zein terhenti kala air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga.
" Indro datang ke Uda, dia mohon-mohon ke Uda. Dia bilang kalau dia bakal jadi pelindung buat kamu. Dia bahkan minta Uni jadi saksi kalau dia pernah berjanji sama Uda" Zein bercerita dengan air mata yang terus mengalir.
Ria hanya bisa terisak, ia tak tau setan apa yang telah merasukinya sehingga ia dibutakan oleh fitnah Raquel yang tak terbukti pada Indro.
" waktu kamu marah sama Indro, dia selalu nanyain kabar kamu ke Uda, kamu udah makan apa belum, kamu sehat atau gak, bahkan dia sering nitipin roti coklat kesukaan kamu" Zein tak sanggup melanjutkan ucapannya.
Ria menangis sejadi-jadinya, tak sanggup ia membayangkan bagaimana Indro yang menderita karena ulahnya.
Dokter keluar dari ruangan Indro memberikan kabar buruk bahwa Indro masih dalam keadaan kritis. Pasalnya ia kekurangan banyak darah akibat luka tusukan itu. Tapi dokter tetap memberi harapan bahwa Indro akan selamat tapi dengan persentase 50%. Karena tubuh Indro yang sudah dehidrasi mungkin faktor ia yang belum makan apapun dalam 3 hari ini." Indro maafin gue" gumam Ria pelan. Wulan merangkul tubuh Ria yang masih terduduk lemas dikursi.
~ plis, bertahan demi aku, Indro~
Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...