Part 24 Membuka Hati

436 39 0
                                    

Ria dan yang lainnya tengah menikmati waktu istirahat,

" Ri!" Santi menepuk pundak Ria.

" eh iya, kenapa?" Ria membenarkan posisi duduknya dan menatap wajah Santi.

" gua mau minta maaf ya soal yang waktu itu"

" aduh mau berapa kali elo minta maaf ke gue San!" Ria mencubit gemas pipi Santi, pasalnya santi mungkin hampir setiap hari mengatakannya.

" tapi gue masih gak enak sama elo Ri, gue cuma ", " ssttt" Ria menutup mulut santi dengan jari telunjuknya, " udah ya, justru kalau lo begini gue jadi yang kepikiran terus" ucap Ria santai.

" iya San, kita tu seharusnya bantu Ria buat move on gak usah ngingat yang sono" ucap Lili sambil mengunyah burger miliknya.

" bener tu Li" Wulan menyetujui ucapan Lili. " tapi sama siapa ya?" Wulan seperti sedang berfikir.

" gue tau!" Cantik melompat kegirangan. " sama kak?" ia tampaknya masih memikirkan satu nama yang ingin ia ucapkan. Lalu ia melirik Santi, tentu saja ingin meminta bantuan darinya. " kak Cumi" jawab santi.

" nah ini nih yang gue suka" Lili tampak sangat bersemangat.

" maksudnya?" Ria tampak heran melihat sikap Lili yang sulit untuk di artikan.

" maksudnya elo sama kak Cumi aja Ri, dia itu baik banget loh" Lili menyelesaikan ritual makannya.

" baik kan belum tentu suka Li" Lesty yang sedari tadi menyimak kini turut andil dalam perbincangan yang hangat itu.

" aduh Lesty, kurang bukti apa lagi sih! lo gak liat waktu Ria tenggelam gimana khawatirnya dia, terus waktu kita ikut arum jeram gimana dia ngejaga elo Ri" Ria mencoba mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut Lili.

" tapi bener juga sih yang dibilang Lili, gue bisa liat kalo kak Cumi memang suka sama Ria" tukas Wulan.

Berat baginya untuk menerima kenyataan bahwa ada hati yang mencintainya tapi hatinya sendiri masih di kuasai oleh masa lalunya. Ia belum bisa membuka hati untuk siapapun saat ini. Karena ia sendiri masih ingin menepati janjinya pada almarhum tante Nilam untuk menjaga Indro. Entah sampai kapan ia akan melakukan ini, tapi yang pasti sampai saat ini hatinya masih dipenuhi oleh satu nama.

Bukan tanpa alasan Lili ingin menjodohkan Ria dengan Cumi, ia sudah mendengarkan sendiri cerita dari Baim. Baim yang menceritakan semuanya pada Lili. Bagaimana Cumi yang selalu bercerita tentang Ria. Cumi yang kini sudah menjatuhkan hatinya pada Ria. Namun apakah Ria bisa membuka hatinya untuk hati yang lain, entahlah mungkin rasa cintanya yang telah membodohinya.

" apa iya kak Cumi suka sama gue?" Ria masih memikirkan perkataan Lili tadi siang saat dikantin.

Ria memang merasa bahwa akhir-akhir ini Cumi sering menjumpainya, dengan alasan memberikan coklat seperti saat di acara pensi waktu itu. Mungkin dia tidak akan menaruh rasa curiga jika Lili tak berkata bahwa Cumi menyukainya. Tapi ia terus mengingat bagaimana Cumi yang menolongnya saat ia terkunci di ruang eskul, saat ia tenggelam dan banyak lagi jasa Cumi kepadanya.

" ah bodoh banget sih elo Ri" ia merutukki kebodohan dirinya sendiri, kenapa ia bisa tak sadar kalau selama ini Cumi memberika perhatian lebih untuknya.

Ria terlelap dengan memeluk foto dirinya dan Indro di masa Smp. Masa dimana Ria bisa tertawa lepas tanpa ada beban. Bisa bercerita sepuasnya karena ada Indro yang selalu mendengarkan ocehannya yang kadang tak penting untuk di dengar.

~tak adakah ruang sedikit saja untuk kita mengulang semuanya, Indro aku rindu~

Jangan lupa like dan vote nya biar aku tambah semangat :)

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang