Ria mana nih tumben telat"
" iya aku chat gak dibales" Cantik melihat lagi layar smartphone miliknya.
" heh elu, Bolu yang kelebihan pengembang! Lo itu budeg atau pura-pura gak dengar hah, buru kelapangan sekarang!" teriak seorang ketua Osis yang tak lain ada Baim. Ia adalah ketua Osis yang paling disegani hampir seluruh siswa Sma Harapan Jaya. Lesty dengan sigap menarik tangan Cantik untuk segera baris karena agenda upacara disetiap hari seninnya akan segera dilaksanakan.
" gila tu Ketos nyebelin banget masa gue dikatain bolu kebanyakan pengembang sih!" jauh dilubuk hatinya ia memang tak terima jika orang lain menghina fisiknya. Baginya didunia ini masih banyak hal yang bisa dibahas selain kekurang fisik orang lain.
" sabar, masih pagi loh!"
Sementara itu diluar gerbang..
" mampus gue, aduuuh bisa bisa jadi patung pancoran gue nih". Ria tak bisa membayangkan bagaimana wajah ketos yang dirumorkan paling horor seantero jagad raya.
" pak bukain gerbangnya dong pak pliiiiisss" Ria menangkupkan kedua tangannya selayaknya orang yang memohon, berharap pak Deri selaku satpam di sekolahnya bisa membantunya.
" tumben kamu telat? sepertinya baru hari ini kamu terlambat" Ria mengulum senyum mendengar perkataan pak Deri yang tak ubah layaknya seorang guru bahasa Indonesia berbicara menggunakan bahasa baku.
" nah maka itu pak, bisa ya pak tolong saya"
" mohon maaf tugas saya hanya menjaga gerbang bukan menolong orang" Ria pasrah ia sudah bisa membayangkan apa yang terjadi padanya hari ini.
" heh elo yang pakek ransel biru, sini lo!" suara bariton dari ketua osis yang tak lain adalah Baim memanggil Ria. Ria pasrah, toh memang dia yang salah.
" sekarang lo putar lapangan 25 kali, sebelum jam 9 harus selesai kalau gak hukuman lo gua tambah, faham! "
" fa faham kak" Ria meletakkan tas miliknya dipinggir lapangan. Ia pun langsung melaksanakan hukumannya.
Saat ia tengah berlari ada seseorang yang menyapanya.
" tumben lo telat Ri?" Ria yang merasa heran terhadap sikap Beben yang berubah 180°. Biasanya kalau ia bertemu dengan Ria pasti sumpah serapah atau kalimat makian yang ia lontarkan, tapi kali ini nada bicaranya terdengar bersahabat.
" eh iya Ben, nunggu angkot lama"
" loh Uda kemana?"" Uda ke Padang, karena papa lagi kurang sehat kata Uda" Ria berbicara tanpa memandang wajah Beben.
" Ri, gue minta maaf ya karena sering banget ngebully elo" Ria menerima uluran tangan Beben " gue maafin Ben" ucapnya dengan senyuman yang bisa membuat siapa saja diabetes melihatnya.
Beben yang merasa heran dengan sikap Ria, ia kenal persis karakter Ria yang tak mudah memaafkan kesalahan semua orang kecuali Indro, namun kali ini dengan ringannya ia mengucapkan Kalimat itu.
Kini mereka tengah duduk dipinggir lapangan karena hukuman mereka telah selesai." Ri kita main kedanau yuk! Tempat biasa elo dulu kalau lagi galau" ucap Beben seraya menyodorkan sebotol miniral kepada Ria.
" da danau?" Ria tak mengerti apa maksud dari perkataan Beben.
" maksud elo dulu gua sering ke danau Ben, emang ada danau disekitaran rumah gue?"
Beben yang bingung melihat tingkah Ria, pasalnya bagaimana dia bisa lupa tempat yang paling sering ia datangi saat masa Smp.
" masa elo lupa sih Ri, itu tempat kita dulu sering bareng-bareng bertiga!"
" bertiga?" lagi-lagi otak Ria dipaksa bekerja keras untuk memahami apa yang dikatakan oleh Beben.
" iya sama indro" Beben belum mengerti apa yang terjadi pada Ria. Namun ia menangkap keanehan bahwa Ria tidak mengingat masa lalunya.
" awh!" Ria memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Beben sangat panik saat ia melihat Ria meringis kesakitan.
" Ri, minum dulu, lo kenapa sih! Jangan buat gue panik Ri" Beben mencoba memeluk Ria, pasalnya ia melihat Ria memukul kepalanya sendiri. " Ri plis apa yang sakit bilang ke gua" Belum selesai Beben berbicara Ria sudah tak sadarkan diri.
" Ria...Ria bangun Ri?" Beben menepuk-nepuk pipi mulus Ria
Kira-kira Ria kenapa ya?
Dukung aku ya guys ini, aku penulis asli cerita ini. dan orang gak bertanggung jawab ngambil cerita aku :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...