Part 18 Dia Kembali

567 43 0
                                    

Mentari pagi yang tak pernah bosan menyapa bumi dengan cahaya emasnya. Pagi yang sama seperti hari-hari sebelumnya, tapi tidak bagi Ria. Ia tak henti-hentinya tersenyum kala mengingat cerita dari teman-temannya. Tentu saja tentang Lili yang semalaman berada disisinya. Apakah ini yang dimaksud musibah membawa berkah. Ah, masa bodoh dengan semua itu, yang ia tahu saat ini Lili sudah memaafkannya.

" udah kali senyum-senyumnya" Cantik yang memang sedari tadi memandangi wajah Ria.

" Ri, gue takut elu kesambet tau! Mana di hutan lagi" Lesty meletakkan tangannya di dahi Ria yang masih hangat.

Tiba-tiba.....

" kepada seluruh siswa harap berkumpul kelapangan segera" Terdengar panggilan dari pak Darto.

Semua siswa segera berkumpul, pak Darto memberikan arahan bahwa setelah sarapan mereka akan bermain wisata alam yaitu arum jeram. Lagi-lagi pak Darto tetap mengingatkan segala peraturan yang berlaku selama permainan berlangsung. Tak lupa pula ia mengumumkan Tim yang memenangi game misi mencari bendera. Pemenangnya adalah kelompok Baim. Wajar saja mereka yang menang karena Cumi bermain curang dengan mencuri peta milik pak Ryan. Mereka mendapatkan rewards bermain outbound gratis.

" ah gue mau satu kelompok sama elo Ri" Cantik menekuk wajahnya.

" maaf ya elo siapa?" Ria bersikap seolah-olah tak mengenal Cantik.
Ria dan Lesty tertawa renyah kala melihat wajah cantik yang cemberut. Justru menambah sisi keimutan dalam dirinya.

" Ri" Lili menghampiri Ria.

'grep'

Ria langsung memeluk erat tubuh Lili, Lili pun membalasnya tak kalah erat. " maafin gue Ri!" lirih Lili.

" Li lo tau gak, semalam gue kepikiran terus tentang elo, gue takut kalau pelukan elo semalam itu cuma sebatas mimpi gue yang gak nyata " bisik Ria pada Lili.

Lili melepaskan pelukannya, ia pandangi wajah mungil Ria. "Ri dengerin gue, mulai hari ini boleh meluk gue semaunya elo, mumpung masih gratis!" Ucapnya sambil memainkan mata kearah Santi dan yang lainnya. Mereka sedari tadi memberikan ruang untuk Ria dan Lili melepaskan kerinduan yang mereka pendam masing-masing. Tawa bahagia yang lahir dari keduanya adalah impian para sahabat mereka yang sudah lama ingin melihat mereka bersama kembali.

~ Akhirnya aku menyerah, egoku kalah dan aku pasrah ~

" sini aku bantu!" Raquel menarik tangan Joko yang ingin menaiki perahu karet.

" udah sih lepas, kayak mau nyebrang aja lu!" Joko melepaskan genggaman tangan Raquel yang masih setia di lengannya.

" aku takut jatuh Jok!" dalih Raquel.

" gua yang naik, kenapa elo yang jatoh sih, gila kali lu!" Joko yang selalu emosi bila berhadapan dengan Raquel.

" bisa gak sih, gak bentakin Raquel sehari aja" Claudia terpancing emosi kala melihat perlakuan Joko terhadap Raquel.

" yee dianya aja yang suka mancing emosi gue!" sewot Joko.

Sementara Wulan yang bisa melihat pemandangan yang tak ingin ia lihat itu dari kejauhan.

" tenang Lan, Joko gak bakal tertarik sama tuh cewek uler" Beben berusaha menenangkan Wulan.

Setelah memakai semua perlengkapan mereka pun mulai menyusuri setiap sudut sungai dengan perahu karet masing-masing. sesekali ada perahu yang terbalik karena menabrak bebatuan. Mereka sudah memakai life jacket dan helm yang pastinya sudah menjamin keamanan mereka.

" Li, gue takut" Ria yang merasa takut kala perahu mereka terombang-ambing karena menabrak bebatuan yang ada disungai.

" pegang gue Ri" Lili yang sedari memang menikmati olahraga yang memacu adrenalin ini.

' bruk '

" aaaaa" Ria yang sontak berteriak dan memeluk Lili kala perahu mereka menabrak bongkahan batu besar  yang menyebabkan perahunya terbalik.

" gue takut Li" Ria tak berani membuka matanya, ia masih takut kala mengingat kejadian semalam saat ia tenggelam.

" Ria" kekeh Lili kala melihat tingkah sahabatnya yang sangat menggemaskan.

Ria merasa ada yang tak beres, " kenapa suara Lili terdengar jauh. Perlahan ia membuka matanya, benar saja ternyata ia bukan memeluk Lili.

" maaf kak!" Ria spontan melepaskan pelukannya dari tubuh Cumi. Namun ia tak bisa menyeimbangkan badannya karena arus air yang lumayan deras. Cumi kembali menarik tubuh Ria, " elo itu gak bisa berenang jadi pegangan dibahu gue". Cumi menahan dirinya agar tak tersenyum didepan Ria dan temannya yang lain. Kalau bisa berteriak mungkin dia sudah salto di air sedari tadi. Ria hanya  mangut-mangut  mendengar titah Cumi.

Indro menatap Ria dan Cumi dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Mungkin karena ia hanya iri pasalnya Loly  sang kekasih, tak diberi izin oleh pak Ryan untuk mengikuti agenda bermain arum jeram mengingat kakinya yang masih cidera ringan.

~ aku tidak akan pernah kembali, aku bukanlah aku yang ada di masa lalu, jadi berhenti mengharapkanku, aku saja sudah lama melupakanmu ~

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang