Part 35 Kebenaran

334 26 0
                                    

Baim tengah berada dimakam Lili, ia selalu mendatangi makam Lili bahkan hampir setiap hari. kali ini Cumi ikut menemaninya untuk berziarah.

" Li, lo apa kabar gue rindu" tangis Baim sudah pecah kala melihat pusara Lili.

" lo tau gak gue tersiksa banget" Baim tak kuasa menahan tangisnya. 

Cumi merangkul sahabatnya itu, " lo harus kuat, ntar Lili sedih liat lo begini"  Cumi megelus pundak Baim yang masih terisak.

Baim masih belum bisa menerima kepergian Lili yang sudah hampir 2 bulan, baginya Lili adalah wanita pertama yang bisa membuat ia jatuh hati. Pribadinya yang sederhana juga sifatnya yang pemberani membuat Baim langsung jatuh Cinta dari kali pertama ia mengenal Lili.
Setelah membacakan yasin untuk Lili Baim dan Cumi kembali.

" Li, gue pamit" Baim melangkah meninggalkan makam Lili.

******

Sementara itu dikantor polisi pelaku yang menyebabkan Lili meninggal sudah ditangkap. Untung polisi bisa melacak pelaku dengan jejak sidik jari yang tertinggal dimobil Lili.
Irfan memandang kedua pelaku dengan tatapan elangnya. " dasar pembunuh!" ucap Irfan yang dikuasai dengan amarah kala mengingat kejadian yang menimpa putrinya.

Kedua pria itu hanya menunduk.

" apa dosa putri saya sama kalian?" Irfan ingin sekali membogem kedua pria yang ada dihadapannya saat ini. Irfan masih bingung dengan motif pelaku yang membunuh Lili pasalnya ia tak nmengenali kedua pria yang berstatus tersangka itu.

" sabar pak biar kami yang akan mengitrogasi mereka"  ucap seorang polisi yang bernametag Agus.

Irfan menurut baginya percuma ia marah-marah, dengan amarahnya dia juga tak bisa membalikan Lili agar bersama lagi denganya.

~tak ada kata yang bisa kuucapkan selain kata, aku kecewa~

" jadi mereka orang suruhan Raquel?" Santi menggebrak meja karena emosinya.

" kamu mau kemana?" Ira sudah tau bahwa Santi pasti tidak akan menerima semua ini.

" aku mau kasih pelajaran!" Langkah Santi terhenti, Ira memeluknya dengan sangat erat.

" sayang, jangan gegabah "ucap Ira lembut.

" mam dia itu udah ngebunuh Lili!" tangis Santi pecah. Wajah Lili masih tergambar jelas dalam ingatannya.

" mami tau tapi ini bukan solusinya sayang" Ira merangkul putrinya yang masih menangis dalam dekapannya.

" Lili!" hanya kata itu yang berhasil keluar dari mulutnya. Santi menangis sejadi-jadinya.

~keadilan itu bakal aku perjuangkan untukmu, kita lihat nanti siapa yang tertawa dan siapa yang akan berduka~

******

Kabar bahwa Raquel yang menjadi dalang dari kematian Lili sudah tersebar luas. Bahkan sekolah sudah mengeluarkan Raquel, tapi tidak dengan Loly dan Claudia mereka memang tidak terlibat dalam hal ini. Raquel kini sudah ditahan oleh polisi untuk diperiksa. Untuk putusan hukum sendiri belum ada yang bisa memastikannya. Ria yang mengetahui hal itu tak tinggal diam. Ingin rasanya ia melampiaskan semua amarahnya pada wanita yang tak punya hati itu.

"  kenapa lo buat ini semua hah!" Ria menatap tajam wajah Raquel yang terlihat seolah tak berdosa. Raquel hanya menunduk, ia tak punya nyali untuk bertatapan langsung dengan orang tua Lili yang juga berada disana.

" elo itu gak punya hati tau gak!" Air mata ria jatuh bersama dengan emosi yang tak dapat ia tahan.

" tahan emosi kamu Ri" Indro menahan tubuh Ria.

" gue juga gak tau kalau bakal begini Riaaaa" Raquel berteriak tangisnya pecah. Memang ia sendiri tak bermaksud membunuh Lili. Ia hanya ingin memberi Lili pelajaran, karena Lili terlalu mencampuri urusannya.

" gak maksud?" Santi mendekati Raquel yang kini terduduk di dalam selnya," sekarang bisa gak lo balikin nyawa Lili" mata Santi menyiratkan amarah yang amat dalam.

" gue bukan pembunuh!" lagi-lagi Raquel berteriak, ia menatap tajam kearah Indro.

" dia yang udah buat gue jadi begini" tunjuk Raquel pada Indro. Indro yang tak merasa hanya memandang Raquel dengan tatapan dinginnya.

" kalo udah salah, salah aja! ngapain elo nuduh Indro segala" celetuk Santi.

" kalau bukan karena lo nyebarin video itu, Lili gak mungkin semarah ini sama gue!" Raquel berteriak seperti orang yang kesetanan.
" aaaaaaa gue bukan pembunuh!" ia menjambak rambutnya sendiri.

Demi ketenangan para penghuni sel polisi mengamankan Raquel dan mengarahkan Santi dan yang lainnya untuk pulang. Ria yang mendengar penuturan Raquel hanya terdiam.

~kenapa bahagia itu seakan  tak berpihak, Tuhan mengapa luka itu kembali hadir disaat ia hampir sembuh, aku lelah~

Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang