Mereka semua dihukum untuk hormat bendera sampai jam istirahat.
" aduuuh gue dehidrasi nih!" Cantik yang sedari awal tak berhenti mengeluh.
" elo tu ya, dari tadi ribut banget udah kayak knalpot bobokan!" Loly yang gemas mendengar ocehan Cantik akhirnya bersuara.
" tau tuh kita juga haus kali" timpal Claudia sambil sesekali mengipas wajahnya dengan tangannya sendiri.
" Li, ini buat lo" kehadiran Cumi yang datang secara mendadak membuat Lili sedikit terkejut. Lili yang merasa heran dengan tingkah Cumi yang datang memberi sebotol minuman untuknya. Namun dengan cepat ia menangkap sinyal dari Cumi, kalau Cumi melakukan itu dibawah perintah Baim. Baim memang bukan tipe pria yang romantis apa lagi dilingkungan sekolah, ia pasti harus menjaga imagenya sebagai seorang ketua osis.
" Ri, ini buat lo" Cumi memberikan sebotol mineral untuk Ria. Ria langsung menyambut botol minum itu, " makasih kak!".
Setelah kepergian Cumi Raquel bergeser posisi, kini ia berada disamping Ria, " caper banget sih lo!" sinis Raquel kala melihat pemandangan Cumi dan Ria yang baru saja terjadi.
" iri bilang bos!" Lili tertawa dengan sesekali mengejek kearah Raquel. Raquel menatap tajam kearah Lili, " lo liat aja ntar!" Raquel tak melepaskan padangannya dari wajah Lili.
" Udah Li, yang begini jangan dilawan, kita yang waras ngalah aja" Wulan sedikit berbisik pada Lili yang berdiri tepat di sampingnya.
" iya lan mereka emang gak waras" Lili tertawa dengan sangat puas.
" kurang ajar elo ya" Raquel menolak tubuh Lili dengan sangat keras sehingga ia terjatuh.
" awwhh" Lili mengumpulkan bangkit dengan emosi yang memuncak, sia-sia usaha para temannya untuk melerai mereka berdua. Layaknya Tom dan Jerry yang tak pernah akur. Mereka terus bertengkar, kali ini pak Arman yang langsung turun tangan. Mereka berdua dihukum oleh pak Arman namun untuk kepentingan bersama mereka dihukum ditempat yang berbeda. Karena pak Arman takut mereka akan mengulah lagi.
****
" Ri, selesai ujian kita liburan yuk!" Zein memecah keheningan yang melanda sedari tadi.
" Liburan!" Ria langsung berhambur ke hadapan Zein dengan senyum khasnya, " kemana Uda?" Ria masih menatap wajah tampan abangnya itu.
" gimana kalau ke Ragunan!" Zein tampak sangat bersemangat, namun berbanding terbalik dengan Ria yang kecewa dengan usulan Zein.
" dih Ragunan, emang Uda rindu saudara ya" gumam Ria, namun masih dapat didengar oleh Zein.
" apa!" Zein mengeluarkan jurus andalannya untuk menghukum Ria. Ia menggelitik tubuh Ria sehingga Ria bagai ulat pinang yang sedang berdansa.
" Udaaaa ammpuun" disela tawanya Ria berucap.
" sayang udah ih, kasian Ria" Alya membantu menyerang Zein guna membantu Ria.
" Uniiiii bantuin Ria" Ria belum bisa melepaskan diri lantaran Zein mengunci tubuhnya dengan kaki Zein.
" oke nyerah" dengan nafas tersengal Zein mengangkat kedua tangannya. Bukan tanpa sebab, ia diserang oleh Ria dan Alya secara bersamaan.
Hal yang sering terjadi dirumah itu, Melepas canda tawa bersama. Bagi Ria, Zein bukan hanya abang tapi lebih dari itu. Ia bisa jadi sahabat kala Ria sedang butuh tempat curhat. Zein bisa menjadi sandaran kala butuh itu. Tak ada satu kata pun yang mendeskripsikan Zein untuknya.
~thanks Uda for being my everything~
" Ria!" Wulan dan Santi berlari menghampiri Ria yang tengan berjalan menuju kelas. Ria yang heran melihat wajah panik dari kedua temannya itu, " kenapa sih?" Ria menatap wajah Wulan dan Santi secara bergantian.
" Lili kecelakaan!" Santi menjelaskan dengan nafas yang masih tak teratur dan suara yang tercekat karena menahan tangisnya.
'tes'
Air mata Ria yang tanpa aba-aba, " sekarang Lili dimana?" Ria menunggu jawaban Santi dan Wulan.
"gue minta tenangin diri lo dulu Ri, biar Santi minta surat izin kita" Wulan mencoba menenangkan Ria.
Setelah mendapatkan izin mereka bergegas kerumah sakit. Alamat rumah sakit yang sudah dikirim oleh Irfan. Selama diperjalanan Ria tak berhenti menangis, Wulan berusaha menenangkan Ria. Namun ia pun tak kuasa menahan tangisnya.
~ bertahanlah, aku belum siap jika harus kehilangan~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ku [ END ]
Teen FictionRia Andriyani, seorang wanita yang hanya butuh keadilan namun diperlakukan layaknya seorang penjahat yang kejam. Wanita lemah yang hanya butuh kaish sayang, ia hanya butuh sedikit perhatian dari para teman-temannya. Seorang wanita yang hanya ingin m...