Part 53 Mengikhlaskanmu

908 39 8
                                    

~aku tak tahu harus mulai dari mana, aku hancur~

Zein mengumandangkan adzan didalam liang milim Ria. Indro hanya bisa menatap jenazah Ria yang sesaat lagi tak akan bisa ia pandang lagi. Selesai mengadzankan, perlahan tanah memenuhi liang itu.

'tes'

Air itu jatuh lagi, Indro tak bisa menahan tangisnya yang sedari tadi ia coba tahan. Beben yang berada disamping Indro, menarik tubuh Indro untuk bersandar dibahunya.

" ikhlasin Ndro" Beben mengeratkan rangkulannya. Ia faham betuk bagaimana rasanya menjadi Indro, karena ia juga merasakan kehilangan orang yang paling ia sayang.

" Ri, sekarang aku harus apa, aku bingung Ri. Tanpa kamu gimana aku bisa merangkai kisah ini. Ri, aku gak tau gimana caranya buat hati aku yang udah hancur berkeping-keping ini. Aku cuma mau kamu Ri, hampa rasanya kalau kamu gak ada. Gimana caranya aku berdamai sama hati aku ini, hati yang selalu dipenuhi rasa rindu, rasa yang selalu menagih janji untuk bertemu. Tapi aku bakal belajar buat ikhlasin kamu, tunggu aku ya ntar kita jumpa disana. Di masa yang gak akan ada kata perpisahan buat kita berdua. RIA ANDRIYANI I LOVE YOU"

Indro mengusap nisan yang bertuliskan nama Ria disana.

" istirahat yang tenang ya" Indro beranjak dari pusara Ria. Dengan langkah gontai ia meninggalkan makam itu.

******

Setelah hampir satu minggu dari hari pilu itu, baru terungkap siapa dalang dibalik kematian Ria.
Pelakunya menyerahkan diri kepolisi.

" om Surya?" Zein menatap tajam kearah Surya yang kedua tangannya sudah diborgol.

" maafin saya" lirih Surya sambil menunduk.

" maaf anda tak bisa mengembalikan nyawa adik saya!" ucap Zein dengan suara yang bergetar akibat menahan emosi.

" Udah yah" Alya memegang lengan Zein guna meredamkan sedikit amarah suaminya itu.

Indro pasti datang kemakam untuk menemui dua wanitanya, Ria dan Nilam. Sambil membawa dua ikat bunga mawar putih yang menjadi favorit kedua wanita itu.

" Ri, gue dateng lagi, huuhhh" Indro menghela nafas yang menyesakkan dadanya, mata sudah berembun air mata yang sudah siap untuk jatuh.

" maaf ya Ri, aku nangis lagi" Indro mengusap air matanya yang terlanjur jatuh.

" Ri kamu pernah bilang kalau dunia ini luas, tapi kalau aku bilang kamulah dunia yang aku mau gimana, setelah kamu gak ada aku baru faham makna hampa yang sebenarnya. Tetap ngerasa sepi walau berada ditengah keramaian. Tetap saja terluka meski aku sedang tertawa. Aku gak tau sampai kapan rasa ini akan bertahan, yang kau tau sejak hari itu, hari dimana kamu ninggalin aku, aku hancur. Tapi aku udah belajar ikhlas kok, walau belum sepenuhnya." Indro mengusap lembut batu nisan milik Ria.

" oh iya aku sampe lupa, aku sama Uda udah perjuangin hak kamu, orang yang udah buat kita terpisah bakal mendekam seumur hidup dipenjara. Sekarang kamu tenang ya" Indro beranjak namun bukan pulang melainkan pergi kemakam Nilam yang tak jauh dari Ria.

Indro meletakkan satu ikat bunga mawar putih yang sama persis dengan milik Ria,
" mi, mami pasti udah jumpa kan sama Ria. Bilang sama dia ya mi kalau Indro kangen banget sama dia. Sekarang Indro gak punya bahu buat Indro jadiin sandaran. Indro udah kehilangan telinga yang selalu sabar dengarin ocehan Indro. Indro juga kehilangan senyum manis yang selalu dia kasih ke Indro. Mi, sampein juga ke Ria buat nunggu Indro disana. Indro sayang banget sama mami dan Ria. Kalian berdua adalah dua malaikat Tuhan tak bersayap yang dikaruniakan Tuhan buat ngisi hidup Indro . Indro paham memang ini lah rahasia kehidupan kita gak akan bisa menerka dengan apa yang akan berlaku untuk kita, tapi mami tenang Indro yakin masa itu akan tiba, kita bakal kumpul lagi bersama. Ada mami, aku dan Ria. MAMI I MISS YOU"

~tak ada yang menginginkan sebuah perpisahan, tapi itulah kehidupan disetiap pertemuan yang terencana akan ada perpisahan yang tak diharap. aku bukan gtak ingin membersamai langkahmu, tapi takdirlah yang membawaku untuk jauh darimu. Aku tek pergi, aku tetap ada disini dihatimu. Jangan pernah berfikir aku tak mencintaimu, karena kaulah inspirasiku. Setidaknya aku bersyukur bisa merangkai kisah ini bersamamu, walau pada akhirnya kau yang melanjutkan Kisahku ini. Jangan pernah menyalahkan Tuhan, karena ini semua adalah suratan yang harus kita lalui. Aku selalu membersamai setiap langkahmu itu janjiku. Dan berjanjilah untuk terus meneruskan kisah ini karena KISAHKU adalah KISAHMU, KISAH KITA bersama~

terimakasih karena sudah menjadi peran utama dalam skenario kisah indah ini, aku tak tau bagaimana caranya aku untuk berterimakasih padamu. Wanita terhebat yang pernah hadir dalam sejarah singkat Kisah hidupku. Aku janji kan terus melanjutkan Kisah ini. Aku akan mengabadikan peranmu yang tak pernah bisa tergantikan. Akan kubuat dunia tau betapa berharganya kamu bagi hidupku, i can't stop loving you

the end

Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih


Kira-kira siapa yang mau season 2 nya :)
Jangan lupa komen ya

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang