Part 47 Untuk Kamu

270 22 0
                                    

UNTUK KAMU......
Aku mencintaimu melalui hatiku..
Bukan melalui mataku..
Aku menyayangimu menggunakan perasaan..
Bukan dengan pikiran..
Aku mencintaimu dengan jiwa..
Bukan dengan raga..
Aku tulis namamu di hamparan pasir..
Namun terhapus oleh ombak..
Aku tulis namamu dilangit yang cerah..
Namun terhapus oleh awan..
Maka aku tulis namamu dihatiku..
Sebab disinilah namamu tidak akan pernah terhapus untuk selamanya..

'prok prok prok'

Suara riuh tepuk tangan dari penonton mengukir senyum diwajah manis Ria. Netranya fokus memandangi seorang laki-laki yang berada dibarisan penonton yang sedari tadi tersenyum manis kearahnya. Lelaki itu mengacungkan 2 jempolnya kearah Ria, lalu memberikan simbol cinta untuknya.

" puisi ini ku tulis untuk kamu seseorang yang punya tempat spesial untukku" Ria menunjuk kearah Indro yang duduk dibarisan penonton.

Ria terkekeh kecil ketika melihat wajah Indro yang sudah baper dengan ucapannya. Ria turun dari panggung, Indro langsung menghampirinya.

" keren banget Ri" lagi-lagi Indro tersenyum lebar hingga menampakkan barisan gigi putih miliknya.

" siapa dulu dong!" jawab Ria yang tak kalah antusias dengan Indro.

" pacarnya aku! " Indro mengacak rambut hitam milik Ria.

Selesai acara perlombaan Indro mengajak Ria jalan-jalan, tentunya Indro sudah mengantongi izin dari Zein. Mereka sedang duduk disebuah kafe untuk menikmati secangkir matchalatte yang menjadi minuman favorit mereka berdua.

" Ndro menurut kamu, aku harus gimana?" Ria mengaduk-aduk matchalatte miliknya yang baru sampai.

" tentang yang tadi kamu bilang?" Indro langsung tau arah pembicaraan Ria. " ya gpp sih coba aja kamu ngomong ke Roni, aku sih yakin mereka cuma salah faham aja kok" Indro  meyakinkan keraguan Ria.

" ya udah deh nanti coba aku ajak Roni jumpa" ujar Ria.

" eits jangan!, bareng aku" Indro tak suka jika Ria harus berjumpa dengan lelaki lain meskipun sahabatnya sendiri.

" iya bawel" Ria mencubit lengan Indro.

~aku tak pernah tau jika jatuh cinta harus siap menerima rasa sakit yang amat sangat, tapi akan tetap kunikmati sakit ini~

******

" Lesty makan nak" Ziya mengarahkan sesendok nasi kemulut anaknya. Namun Lesty menolak suapan dari ibu itu.

" kapan sembuhnya kalau gak mau makan" Ziya sedikit emosi melihat sikap keras kepala Lesty. Bukan tanpa sebab Lesty sudah 3 hari tak masuk sekolah karena kurang enak badan, tapi ia tetap tak mau makan bahkan minum obat.

Sementara itu Cantik dan yang lainnya sedang berada dikelas selagi ada jam kosong mereka pun berbincang.

" gue sedih banget liat dia Ri" Cantik sudah menceritakan kejadian yang menimpa Lesty beberapa waktu yang lalu.

" kok bisa gitu ya?" Ria nampak mulai berfikir, ia sendiri merasakan perubahan sikap Beben yang berbeda terhadap ia dan teman-temannya yang lain.

" gue juga gak nyangka sih" tukas Santi." si Roni pakek acara ikutan balapan bareng Beben lagi" Santi masih kesal dengan sikap kekasihnya yang terbilang sangat kekanak-kanakan.

" tapi udah damai kan?" Ria menatap Santi.

" iya Ri, alhamdulillah itu pun berkat bantuan elo" ucap Santi.

" nanti kita jenguk Lesty yuk!"

" iya Lan, gue kangen banget sama dia" cantik sangat merindukan Lesty yang menjadi teman sebangkunya. Semenjak Ria dan Indro resmi berpacaran, Cantik bertukar teman sebangkunya dengan Lesty.

" kok lo bisa gini sih" gumam Ria didalam hati, ia merasa ada yang tak beres dengan sikap Beben belakangan ini. Biasanya ia tak pernah tertutup dengan semua masalahnya tapi kali ini Ria merasa ada sesuatu yang ia sembunyikan dari ia dan sahabatnya yang lain.

~ aku rasa itu bukan kamu, orang yang sudah lama aku kenal~

'
Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang