Part 34 Aku Rela

374 26 0
                                    

"gue tau Ri, gue bukan orang itu"  Beben menghela kasar nafasnya. Ia menyaksikan pemandangan yang membuat dadanya terasa sesak. Ia memilih untuk pergi karena ingin menenangkan hatinya yang kini tengah kacau.

"bodoh banget sih elo Ben, sampe kapan pun elo itu bukan orang spesial buat Ria, ngaca Ben" Beben berdialog dengan dirinya, ia merutukki kebodohannya sendiri. Tapi itulah cinta kadang menghadirkan luka bahkan kecewa. Bukan hanya tentang bahagia dan tawa saja.

~kenapa harus sesakit ini ya Tuhan, apa aku salah jika menaruh hati padanya~

" Ben jangan melamun ntar gosong tuh ayam!" Zein yang gemas melihat Beben yang sedari awal tak fokus dengan apa yang dikerjakannya. Beben hanya tersenyum sembari melaksanakan apa yang diperintahkan Zein padanya.Entah mengapa ia sudah berusaha untuk terlihat biasa saja dihadapan yang lainnya, tapi sepertinya tidak sesuai rencana.

" elo kenapa sih, dari tadi gua perhatiin? Lesty mendekati Beben yang masih sibuk dengan pemanggangan.

~jangan berubah, aku tak memaksa kau menjadi milikku hanya saja izinkan aku melihat senyum itu ~

" elo kenapa sih, dari tadi gua perhatiin?" Lesty mendekati Beben yang masih sibuk dengan pemanggangannya. Beben menatap wajah Lesty sekilas lalu ia hanya tersenyum.

" dih aneh banget lu!" Lesty yang heran melihat sikap Beben malam ini. Pasalnya biasanya ia orang paling aktif kalau sedang berkumpul, namun kali ini ia hanya menjadi pengamat.

" Ri, aaaaaa" Indro menyodorkan jagung bakar ke mulut Ria. Ria menurut, ia membukan lebar mulutnya bak anak kecil.

" loh ini ada apa ya?" Joko yang sebenarnya sudah tau tentang hubungan Indro dan Ria ikut berdrama saat melihat adegan romantis yang baru saja terjadi dihadapannya.

" kalian jadian?" Santi berbisik ketelinga Ria. Baik Ria dan Indro hanya tersenyum malu dihadapan teman-temannya. Santi melirik sekilas kearah Zein dan Alya yang duduk berhadapan dengan mereka. " lo gak takut Ri?" ucap Santi masih dengan berbisik.

" Uda udah tau kok San!" Ria menatap wajah Indro, "Indro udah minta izin ke Uda" Ria tersenyum dengan manisnya.

" ciyeeee " Santi langsung memeluk tubuh Ria dengan sangat erat. " semoga ini jawaban dari doa lo ya Ri" Santi sedikit terharu mengingat perjuangan Ria dalam menaklukan hati pria yang beku layaknya kutub es itu.
Mereka menikmati view lampu yang bertebaran dari puncak. Sambil menikmati jagung bakar yang tadi mereka bakar bersama-sama.

" uhuk,,uhuk"

" Lan lo kenapa?" Joko langsung mengambil air untuk Wulan. Setelah meminum air, batuk Wulan semakin parah. Joko semakin panik, bahkan Wulan batuk disertai darah segar yang kini sudah memenuhi tangannya.

' bruk ' Wulan pingsan tepat dipangkuan Joko.

" Wulaaaan" Santi dan Ria yang berteriak melihat kondIsi Wulan saat ini.

" Uda ayo bawa Wulan ke klinik terdekat" Joko langsung mengangkat tubuh Wulan yang sedari tadi dipangkuannya. Zein berlari ke villa untuk mengambil kunci mobil.

Joko berlari sambil menggendong tubuh Wulan menuju mobil.

Tiba-tiba....

" surprise!" Zein membawa kue bolu coklat yang bertuliskan ' Happy Birthday' kehadapan Joko. Wulan yang masih digendongan pun ikut tertawa,

" its a prank!" tawa renyah terdengar dari semua yang ada disana.

" Happy Birthday Joko" ucap mereka secara bersama.

" dih gak lucu becandanya" Joko merasa kesal dengan Wulan yang sudah membuatnya hampir kena serangan jantung.

" maaf ya abisnya aku bingung mau gimana ngerjain kamunya" Wulan bergelayut manja di lengan Joko.

" Jok, pegel nih tangan Uda!" Zein hanya berniat menggoda Joko yang seakan lupa dengan kehadiran mereka semua.

" make a wish dulu" ucap Wulan, Joko meniup lilin yang berangka 17. Ia merasa sangat bersyukur diusianya yang masih terbilang remaja, ia di hadiahkan teman-teman yang selalu ada untuknya. Terutama Wulan yang selalu menghiasi setiap sejarah dari cerita hidupnya.

~kisah itu  memang tercipta dari kita yang selalu bersama jangan pergi karena aku tak siap untuk memulai semuanya sendiri ~


Hai Readers yang terhormat.
jangan lupa vote dan komennya ya
biar aku tambah semangat :)
Makasih

Kisah Ku  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang