Ares•••
Lea sedang menunggu angkot di depan gerbang sekolah, tapi tak kunjung juga ada. Padahal sudah satu jam Lea menunggu.
Tidak lama ada suara deruman motor, dan ternyata itu anak-anak Geng Motor Savrega.
Savrega adalah geng motor yang sangat terkenal dan kejam dari seluruh geng yang ada di Jakarta. Mereka dikenal akan kesadisannya terhadap musuh.
Tetapi dibalik itu semua, Savrega selalu membantu masyarakat. Apa saja.
Savrega juga diketuai oleh Ares Bagdista. Ya, kekasih dari Lea Magma. Dan di wakil kan oleh Galang Evrado. Sahabat dari Ares.
Galang membuka helm nya. "Naik, Le." titah Galang.
"Eh, gak usah. Gue lagi nunggu angkot," tolak halus Lea.
"Udah jam 5, gak akan ada angkot lewat sekolah kalo lo lupa."
Shit! Lupa!
Ternyata ini sudah sore. Karena tadi ia harus rapat dengan osis, jadilah pulang sore.
"Cepet naik, atau gue tinggal." ancam Galang.
"Eh, iya-iya..." ujar Lea buru-buru menaiki motor besar milik Galang.
Galang serta anggota Savrega pun melajukan motornya kembali.
Lea jadi rindu akan Ares. Ia jarang sekali di bonceng oleh Ares. Paling sekali-kali, dan itu pun lama.
Lea tidak bisa berharap lebih.
"Lang, kayaknya ada yang ngikutin kita, deh." ucap Lea setengah berteriak.
Galang mendengar, dan melirik kaca spionnya.
Benar saja, ada sekitar belasan motor yang mengikuti mereka. Galang sedikit panik, walau tidak terlihat.
Tentu saja panik, karena kini dirinya hanya berdua bersama Lea. Sedangkan anak-anak Savrega sudah berbelok arah ke markas. Dan Galang juga tidak akan bisa melawan mereka semua. Karena jumlahnya sangat banyak.
"Lang, gue takut." cicit Lea.
"Lo tenang, okay. Coba lo tolong telfon Ares." titah Galang.
Lea mengangguk.
Galang bisa melihat wajah Lea yang sangat ketakutan dan juga tentunya panik.
Sementara itu, Lea terus menghubungi Ares, tapi tak kunjung Ares angkat.
"Ares, plis, angkat dong," lirih Lea.
Nihil, tidak juga di angkat.
"Gimana?"
"Gak di angkat terus, Lang."
"Shit! Kemana sih tuh anak,"
"Lo jangan takut, sebisa gue, gue lindungi lo."
"I-iya..." ucap Lea yang sudah berkaca-kaca.
Galang kecolongan!
Kini motornya dihadang oleh banyak motor lain. Serta mereka yang sudah turun dari motornya.
"Shit, Agron!" umpat Galang.
Ya, itu adalah Geng yang bernama Agron. Musuh lama Savrega.
"Lo mau apa, ha?!" tanya tajam Galang pada ketua Agron, yaitu Gian.
Gian tersenyum smrik sembari melihat ke arah Lea yang ketakutan.
"Dia," tunjuk Gian pada Lea dengan tatapan nafsu.
"Anjing." umpat Galang.
"Serahin cewek itu, maka masalah Agron sama Savrega kelar."
"Pecundang, beraninya sama cewek!" decih Galang.
"Serah lo." santai Gian.
"Intinya gue mau dia. Dia cewek nya Ares, kan? Jadi, masalah kita kelar. Ares udah bikin adek gue hancur. Dan itu bakal gue lakuin ke cewek nya sekarang. Impas, dong bro." kekeh Gian.
"Eh, tapi. Sebelum gue bunuh, enak kali, ya, gue sama anak-anak Agron gilir nih cewek. Kayaknya body nya bagus," lanjut Gian.
"Shit, berani-beraninya, lo bangsat!" serang Galang dengan membabi buta memukuli Gian.
Disatu sisi, Lea sudah menangis sejadi-jadi nya. Ia tidak tahu apa permasalahannya, kenapa dirinya sampai terbawa-bawa seperti ini.
Orang yang satu-satu nya Lea harapkan, belum kunjung juga datang. Ya, dia adalah Ares.
Mengapa disaat Lea sangat membutuhkannya Ares tidak ada. Setidak penting itu kah, Lea di mata Ares?
•••
MAU BILANG SESUATU SAMA GALANG?
LEA JUGA MAU?
ATAU SAMA GIAN MAU JUGA?
KOMEN YAAA!
FOLLOW INSTAGRAM:
@savrega_69 (Follow ya)FOLLOW MEDSOS AKU JUGA:
INSTAGRAM:
@padmapratiwi965_TIK TOK:
@wattpadpadma_9WATTPAD:
Ini wajib yaa, biar gak ketinggalan info.
@padmaa09JANGAN LUPA JUGA VOTE, KOMEN, DAN SHARE JIKA SUKA DENGAN ARES.
KAMU SEDANG MEMBACA
AreLa [S E L E S A I]
Jugendliteratur"ARES STOP!" Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti. "NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!" "Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh. Deg "Maksud l...