Ares
•••
Lea kini sudah berada di tempat pemakaman umum di Kota Bandung. Di depan gundukkan tanah bertuliskan Ares Bagdista.
Ia menatap bingkai foto tersebut dengan lemah, tak sanggup rasanya jika melihat orang yang kita cintai berada di bawah sana.
"Kamu berhasil, Ares. Buat aku jatuh-sejatuhnya. Setelah kamu beri aku kebahagiaan, kini kamu beri aku kesedihan juga? Cowok macam apa kamu?" ucap Lea dengan sedikit emosi.
"Kamu biarin aku disini sendiri? Kamu gak kasian sama aku, Res?" lirih Lea.
"AKU CAPEK ARES. AKU CAPEK!!! KENAPA KAMU PERGI SECEPAT INI, HA?? KENAPA?! JAWAB AKU ARES!!!" teriak Lea histeris.
"Kamu pasti sesek kan disana? Ayok, keluar Ares. Aku bantu kamu keluar dari sini, Res. Hiks... ayok keluar... " isak Lea.
"Ayok, ikut pulang sama aku, Res... "
"PULANG AYOK! JANGAN DIEM AJA! KAMU DENGER AKU GAK SIH, HA?!!!"
"PULANG, AYOK PULANG!!!"
Lea sudah lelah, ia tak memiliki tenaga lagi untuk meluapkan seluruh kata-katanya. Pandangan Lea mengabur, dan rasa pusing yang sangat melanda pada kepalanya pun timbul.
Lea jatuh pingsan di depan makam kekasihnya dengan keadaan masih menangis dan membawa bunga mawar merah yang sudah koyak karena tadi Lea remas.
Ternyata ada seseorang di balik pohon besar di belakang Lea. Ia langsung membopong Lea keluar dari makam dan menuju parkiran.
Dia adalah Galang, sahabat Ares. Sedari tadi Galang memang mengikuti Lea.
•••
Rabu, 27 April 2022
19:36
KAMU SEDANG MEMBACA
AreLa [S E L E S A I]
Novela Juvenil"ARES STOP!" Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti. "NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!" "Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh. Deg "Maksud l...