59. PERINGKAT 2

1K 30 3
                                    



Ares


•••


Galang, Atap, Bas, Farel dan Ucok pun maju ke depan panggu, guna untuk mewakili pengambilan Ijazah milik sahabatnya, Ares Bagdista. Karena tak ada keluarga satu pun yang mengambilnya jadilah mereka berlima yang mewakilkan.

Dengan Galang paling depan sembari membawa bingkai foto Ares yang sedang tersenyum berjalan perlahan ke hadapan wali kelasnya untuk mengambil Ijazah si pemilik senyum di foto itu.

Pecah, tangis semuanya. Tak dapat lagi membendung seluruh air mata kini mereka semua meneteskan seluruh air matanya. Tak kuat rasanya menyaksikan adegan yang begitu menyakitkan bagi jiwa orang-orang.

Terutama seluruh kelas dua belas IPS 5 tak henti-hentinya mereka menangis tersedu atas kepergian sahabatnya.

Pak Husen pun sempat meneteskan air matanya kala Ijazah itu sudah di tangan Galang. Melirik foto murid nya sebentar, betapa rindunya ia pada murid nya tersebut.

Ares, yang senantiasa membantu orang-orang tanpa sedikit pun ada kata pamrih.

•••



Setelah dari sekolah, kini kelima inti Savrega itu melajukan motornya menuju pemakaman umum di Kota Bandung.

Sesampainya di sana, Galang menaruhkan satu bunga berwarna putih di atas tumpukkan tanah yang masih basah.

Atap menaruh satu bingkai foto di depan nisan Ares tersebut mengusap dan mencium ujung nisan itu dengan sesak di dadanya yang melanda.

"Hei, bro. Lagi ngapain disana? Lo bahagia?" tanya Bas tersenyum. Walau sebenarnya dadanya sangat terasa sesak untuk bernafas.

"Kita-kita udah bawain Ijazah lo, nih. Gue kaget lho, Res. Lo dapet peringkat 2," lanjut Bas terkekeh.

"Selamat ya, bro." ujar Farel.

"Lo hebat, kita-kita bangga sama lo, bro." ujar Atap.

"Bahagia ya, disana. InsyaAllah gue, Atap, Bas, Farel ama Ucok. Sering jengukin lo." lirih Galang.

"Baik-baik disana, bro." tambah Farel.

•••

Rabu, 27 April 2022

10:45

AreLa [S E L E S A I] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang