Aku takut ~Ares
•••
"Lo sakit, Jar?" tanya Lea. Karena mereka berdua baru saja sampai di rumah sakit.
Fajar menoleh setelah menyimpan helm nya di jok belakang.
"Engga, Kak." jawab Fajar menggeleng.
"Lah, terus ngapain kita ke sini? Katanya lo mau anterin gue ke Ares. Terus Ares nya mana?"
"Ikut gue aja ayok, Kak." ajak Fajar.
Mereka berdua pun masuk kedalam area rumah sakit dan langsung bergegas menuju ruangan Ares.
Disana sudah terdapat ke lima inti Savrega yang tengah menunggu disana. Mereka belum pulang sama sekali, mereka sangat tinggi akan ke solidaritas an atas sahabat.
"Lho, ada kalian juga? Emang siapa yang sakit sih?" tanya Lea kebingungan.
Mereka semua menatap Lea dengan tatapan tak tega dan bersalah juga.
"Ares, Le." jawab Farel mewakili semuanya.
Deg
Ares?
"Ares? Sakit apa? Kenapa lo semua gak ada yang ngasih tahu gue, ha?!" teriak Lea.
"Tenang dulu, Le. Ares ada didalem," ujar Farel menenangkan.
"Gimana gue bisa tenang, ha?!" emosi Lea.
"Kenapa Ares bisa kayak gini?" lirih Lea.
"Dia abis nyerang Gian di markas Agron." ujar Bas.
Lea menatap Bas tak percaya dan juga terkejut.
"Gian? Dia lagi," decih Lea.
Semua orang mengangguk ki ucapan Lea.
Setelah Farel menceritakan semuanya pada Lea. Apa permasalahannya, dan juga apakah Ares benar-benar memperkosa adik nya Gian atau tidak.
Serta rencana yang saat ini mereka lakukan untuk membongkar siapa pelaku aslinya.
Lea memasuki ruang rawat inap milik Ares. Ia melihat laki-laki itu masih memejamkan matanya. Apakah ia tidak lelah? Seharian hanya menutup mata nya saja.
Lea menggenggam erat tangan Ares dengan penuh cinta, menatap setia mata laki-laki yang tak mau juga untuk membukanya.
"Kenapa belum bangun? Kamu gak mau lihat aku lagi, ya? Gak kangen sama aku?" lirih Lea.
"Bangun ya, sayang. Aku mohon... jangan kayak gini, aku butuh kamu Ares.... " ucap Lea yang sudah tak kuat untuk membendung rasa sakitnya.
"Kenapa kamu nekat temuin dia? Aku udah bilang, jangan di bales, jangan berantem. Bukannya kamu ngeluh sakit kepala? Apa kamu bohong? Bangun, Ares... hiks," isak Lea kembali.
Tanpa sepengetahuan Lea, ternyata Ares sudah siuaman sejak Lea datang dan berbicara sejak awal.
Ia juga meminta agar yang lainnya merahasiakan ini.
Bener-bener ya, lo Ares.
Huh!
Tangan Ares mengusap pelan lengan kekasihnya. Sontak membuat Lea mendongak menatap laki-laki yang ia cintai.
"A-ares, udah ba-bangun?"
Ares tersenyum tipis.
"Maaf," ucap Ares lembut.
Lea mengangguk cepat. "Aku maaf in hiks, tapi jangan kayak gini lagi hiks... aku takut Ares," isak Lea.
"Iya,"
"Boleh peluk engga?" tanya Lea seperti anak kecil.
Ares tersenyum dan mengangguk.
"Tapi aku gak bisa bangun, peluk nya gini aja ya,"
"Gak apa-apa, kok." senyum Lea.
Lea memeluk Ares dengan nyaman, dengan tangannya memeluk perut Ares dan menaruh kepala nya di dada Ares.
Ares dengan senantiasa mengusap rambut lembut Lea dengan sayang.
Rindu, sangat rindu dengan wanitanya ini.
•••
Sabtu, 23 April 2022
13:02
MAU NGOMONG APA SAMA ARES?
LEA?
GIMANA PERASAAN KALIAN SAMA PART INI?
KOMEN YAA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
AreLa [S E L E S A I]
Teen Fiction"ARES STOP!" Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti. "NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!" "Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh. Deg "Maksud l...