37. SEKEJAM ITU KAH DIRINYA?

621 29 0
                                    

Ares

•••

"Shh... sa-sakit," lirih an dari Lea.

Saat ini Lea sedang dihadang oleh segerombolan laki-laki bermotor. Jumlahnya memang banyak, bisa dibilang lebih dari 20 orang.

Ya, mereka adalah Geng Agron. Yang waktu itu pernah bertemu Lea dan Galang dijalan.

Gian tersenyum sinis seraya memegang erat dagu Lea. Sampai membuat sedikit darah mengalir dari sana, akibat kuku Gian yang tajam.

"Ini gak seberapa sakitnya sama yang Adek gue rasain, bitch!" decih Gian.

Lea terus menangis tanpa henti. Bukan dagunya saja yang menjadi sasaran, tetapi rambutnya juga sudah dijambak habis oleh Gian.

Serta kaki dan tangannya terdapat banyak luka disana.

"G-gue gak pu-punya masalah apapun sama lo, bahkan adek lo. Kenapa gue yang lo siksa," lirih Lea.

Gian tertawa. Tawa mendecih dan jijik tentunya.

"Karena lo pacar si bajingan!" teriak Gian.

"Cuman karena itu?"

"Lo orang tersayang si bajingan, dan gue bakal hancurin orang tersayang nya. Dan itu lo." tekan Gian menunjuk Lea tajam.

"Apa yang udah Ares lakuin sama adek lo?" ucap Lea mencoba melupakan semua luka yang ada di tubuhnya saat ini.

Gian menatap Lea dengan penuh kebencian dan jijik pastinya.

"Lo mau tahu?"

Lea mengangguk lemah.

"DIA UDAH PERKOSA ADEK GUE ANJING! DIA BRENGSEK! GUE BAKAL TERUS HANCURIN ORANG-ORANG YANG DIA SAYANG." teriak Gian menggila.

Lea mendengar dan menatap Gian tak percaya. Benarkah apa yang dikatakan Gian barusan?

Lalu apa bedanya dia?

"Terus? Apa bedanya lo sama dia? Lo juga brengsek, Gian. Lo udah perkosa gue." lirih Lea tak kuat untuk mengingat kejadian yang sungguh sangat menjijikkan sekali.

Gian tak peduli. Ia menatap Lea dengan malas atau bahkan dengan tatapan jijik?

Lea berdiri, walau tenaganya sudah habis terkuras. Ia mengusap wajahnya dengan kasar dan menatap lekat Gian yang berada di depannya.

"Gue mau ucapin kata selamat. Selamat lo udah balasin dendam lo ke Ares lewat gue. Selamat lo udah buat gue hancur. Selamat lo udah hancurin masa depan gue, Gian. Dan... selamat, lo udah buat gue hamil, Gian... " lirih Lea.

Gian menegang. Mendengar semua perkataan dari mulut wanita ini. Apa ia tak salah dengar? Hamil?

Sekejam itu kah dirinya?

Namun, itu faktanya.

"L-lo... " ucap Gian bergetar.

Sungguh, ini diluar dari rencana yang Gian susun.

Lea balas menatap mata itu dengan sayu. Sungguh, saat ini tenaganya sudah tidak bisa di keluarkan ataupun ditahan lagi.

Ia lelah, sangat lelah.

"Apa? Mau ketawa? Silahkan, ketawa aja." ujar Lea dalam isaknya.

Gian mengusap wajahnya kasar.

Sangat tidak bisa difikirkan lagi oleh otaknya kenapa bisa jadi seperti ini.

"ANJING!" umpat Gian menendang baskom disampingnya bekas menyiram Lea tadi.

•••

Selasa, 19 April 2022

22:38

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SERTA SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN.

AYOK, MUNCUL DONG. BUAT PEMBACA GELAP DIMANA PUN KALIAN BERADA WKWK.

JANGAN NGUMPET MULU XIXIXI -_=

AreLa [S E L E S A I] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang