Ares
•••
Galang sudah pingsan, akibat serangan yang begitu cepat dari anak-anak Agron yang banyak jumlahnya.
Pingsan dengan keadaan babak belur dan darah yang terus mengalir dari bibir serta wajah Galang.
Lea meringis melihatnya juga kasihan. Tapi ia tidak bisa apa-apa.
Hanya menangis yang bisa Lea lakukan dan berdoa.
"Hei, manis." sapa Gian tersenyum akan penuh nafsu.
"Ja-jangan..." mohon Lea menjauh kala Gian mendekatinya.
"Oh, sayang. Lo cantik banget kalo di lihat dari deket." senyum devil dari Gian.
"Plis, le-lepasin gue. Gue gak punya masalah apa-apa sama lo. Gue gak kenal sama lo," lirih Lea menangis.
"Tapi cowok lo yang punya masalah sama gue, sayang." ucap Gian membelai pipi mulus nan putih milik Lea.
"Hiks, jangan sentuh gue..."
"Sayang nya gue akan sentuh lo, bahkan lebih dari ini,"
"Gue mohon," lirih Lea.
"Biarin gue pergi," lanjut Lea terisak.
"Tentu baby, pergi sama gue."
"Jangan..." ucap Lea serak.
•••
Hancur, hancur sudah semua hidup Lea. Satu-satu nya mahkota yang selalu ia jaga mati-mqti an untuk suaminya kelak, kini malah di rampas dengan kasar oleh laki-laki yang sama sekali Lea tidak kenal.Lea benci, Lea benci laki-laki dan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga tubuhnya dari laki-laki bajingan itu.
Lea menatap jijik ke arah kasur yang ada bercak darah dan kamar yang sangat berantakkan akibat ulah bajingan itu semalam.
Lea bisa bernafas lega, kala ia bangun tidak melihat laki-laki itu. Mungkin setelah mengambil yang bukan hak nya, dan sudah menikmati tubuhnya, ia pergi.
Bagus lah. Pikir Lea.
Lea mengambil tas nya, untuk mengambil ponselnya.
Lea melihat jam, dan ternyata sudah pukul 11 siang. Ia beralih pada aplikasi chat, yang sangat membuat hatinya sakit, tidak ada sama sekali chat atau bahkan telfon dari Ares. Ya, kekasihnya.
Apakah masih pantas Ares di sebut kekasih?
Cih!
Ia menaruh kembali ponselnya dan memeluk lututnya. Ia bingung harus pulang bagaimana. Baju seragamnya sudah tidak layak pakai, dan badannya pun sangatlah lengket. Ia sendiri jijik menatap tubuhnya.
Sungguh, bukan ini yang Lea inginkan.
Lea rasanya ingin mati dan membawa masalahnya sendiri pergi jauh-jauh.
Saat Lea menangis dalam diam, ada seseorang yang masuk ke dalam kamar nya. Dan ternyata wanita paruh baya, mungkin pelayan disini. Pikir Lea.
"Si-siapa?" tanya Lea takut.
"Saya pembantu disini, Non. Mau nganter baju sama makanan buat Non." jawab wanita itu.
"Taruh aja disitu,"
Wanita itu menatap kasihan kepada Lea. Sungguh keadaannya sangat kacau dan memprihatinkan.
"Bibi bisa keluar,"
"Baik, Non. Saya permisi,"
Lea hanya mengangguk.
Tidak ada pilihan lain, selain memakai baju itu.
Lea berjalan perlahan sembari membawa selimut yang menutupi tubuhnya menuju kamar mandi.
•••
GIAN BANGSAT BANGET GAK SIH???
MAU BILANG APA SAMA GIAN?
ADA KATA-KATA UNTUK LEA? APA?
KOMEN YAA!
FOLLOW INSTAGRAM:
@savrega_69 (Follow ya)FOLLOW MEDSOS AKU JUGA:
INSTAGRAM:
@padmapratiwi965_TIK TOK:
@wattpadpadma_9WATTPAD:
Ini wajib yaa, biar gak ketinggalan info.
@padmaa09JANGAN LUPA JUGA VOTE, KOMEN, DAN SHARE JIKA SUKA DENGAN ARES.
KAMU SEDANG MEMBACA
AreLa [S E L E S A I]
Genç Kurgu"ARES STOP!" Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti. "NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!" "Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh. Deg "Maksud l...