Ares
•••
Setelah kejadian tadi, kini Ares dan Lea sedang berada di ruang tengah rumah Lea. Dengan Lea berada di pangkuan Ares sembari laki-laki itu memegang pinggang Lea dengan posesif.
Sementara itu, Lea mengalungkan kedua tangannya dileher Ares. Lea sebemarnya sudah ingin menolak permintaan Ares ini. Tetapi siapa yang bisa menolak permintaan dari seorang Ares? Tidak ada, sekalipun itu Lea.
Sedangkan sedari tadi, Ares terus menatap wajah kekasihnya dengan lekat. Ares baru tahu, jika memiliki kekasih secantik dan sekuat Lea.
"Res... jangan natep gue kayak gitu,"
"Kenapa?"
"Gue malu, anjir,"
Ares hanya terkekeh melihat tingkah gemas kekasihnya. "Gue sayang sama lo, gue janji akan lebih jagain lo."
"Lo cantik banget," lanjut Ares
"Lo nya baru sadar." sinis Lea.
Ya, Ares memang baru sadar.
"Maaf in gue. Kasih gue kesempatan buat perbaiki semuanya, ya,"
Lea mengangguk. Ia akan memberikan Ares kesempatan kedua.
Mungkin ini cara Tuhan dibalik semua yang Lea alami.
"Bentar lagi Mamah pulang,"
Ares mengernyitkan dahinya. Apa urusannya dengan dirinya?
"Apa urusannya sama gue?"
"Kita, bukan lo."
Ares mengerti. Mungkin posisi saat ini yang mereka lakukan akan membuat Olive salah paham. Tetapi bukan Ares namanya jika takut.
"Biarin aja sih," acuh Ares malah menelusupkan kepalanya ke ceruk leher kekasihnya.
"Ares geli..."
Ares tidak mendengarnya, juatru ia menghirup aroma lemon yang menguar dari tubuh Lea yang memabokkan.
Sampai ada suara Olive yang datang. "Lea Ares," panggil Olive menghampiri keduanya.
Mata Lea melotot, ia langsung berdiri dengan paksa, dan mengabaikan Ares yang menggeram kesal.
"Ma-mah... kita gak ngapa-ngapain, kok." ucap Lea takut.
"Suer, Mah. Lea cuma duduk aja kok," lanjut Lea menunduk tidak berani menatap mata Mamahnya.
Olive memperhatikan keduanya, dan terutama kepada Ares. Laki-laki itu santai saja.
"Mamah percaya," ucap Olive tersenyum.
Mata Lea menatap tidak percaya. Tapi ia juga lega.
"Mamah minta maaf sama kamu, gak bisa jagain kamu, mamah udah tahu." ujar Olive.
"Tahu?"
"Iya, dari Galang."
Deg
Habis sudah.
"L-lea minta maaf, Mah. Mamah pasti jijik sama Lea, kan?"
"Engga sayang, Mamah justru benci sama diri mamah sendiri." Olive menggeleng.
"Mah," lirih Lea.
Olive memeluk putrinya, memberikan maaf lewat pelukan ini. Hanya bisa kata maaf lah yang Olive beri untuk Lea.
"Ares," panggil Olive.
Ares menatap calon mertuanya tersebut. "Iya, Tan?"
"Jagain Lea, ya. Jangan sakitin dia," pesan Olive.
Telat kali, orang Ares udah sering banget nyakitin Lea.
Ares mengangguk. "Siap calon mertua,"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
AreLa [S E L E S A I]
Teen Fiction"ARES STOP!" Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti. "NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!" "Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh. Deg "Maksud l...