AreLa [S E L E S A I]

22. ANDALAN CEWEK 'TERSERAH'

Ares

•••

Tepat pukul 2 siang, anak-anak SMA Bintang sudah diperbolehkan untuk pulang. Kini semua anak Savrega sudah berada di parkiran khusus anak Savrega. Banyak sekali motor besar dan mobil mewah-mewah berjejeran disini.

Tak ada satupun anak Savrega yang tidak memiliki kendaraan. Bisa dibilang juga harganya bukan main. Terbilang sangat fantastic sekali.

"Bang, ini kita langsung ke panti atau markas dulu?" tanya Kenan. Anak kelas Xl IPA 10.

Ares menoleh. "Langsung ke panti aja, lo pada duluan. Nanti gue nyusul." jawab Ares.

"Oke, Bang."

"Lah, emang lu mau ngapain?" kepo Bas.

"Urusan rumah tangga," ujar Ares.

Bas cekikikan mendengarnya.

"Njirrr... udah rumah tangga aja. Kapan nikah, Bos?"

"1 jam yang lalu," ucap Ares asal.

"Kok gua lihat lo gak keramas, ya?" heran Ucok.

"Nahh... perlu di permasalahkan nih." ujar Bas.

"Yang perlu dipermasalahkan itu lo berdua. Bego banget jadi orang." ujar Ares tajam.

"Sabar, Bos. Ni anak berdua emang gesrek," kata Farel.

"Bukan gesrek lagi, tapi udah ilang kejiwaan," celetuk Galang.

"Sama aja Saodah," ujar Atap.

"Beda, gesrek dan ilang kejiwaan itu beda. Kalo gesrek, gesek rekening. Kalo ilang kejiwaan. Ya, gesrek. Eh, gimana sih?" bingung Galang sendiri.

Atap menggeplak lengan Galang sedikit keras. "Anjing, sakit," umpat Galang.

"Lemah," cibir Atap.

"Lo kayaknya ketularan si Bacok, deh, Lang." kata Farel.

"Bacok, siapa tuh?" penasaran Atap.

"Bas Ucok." ujar Farel.

"Anjirrr... kerennnn!" seru Bas dan Ucok kompak.

"GOBLOK!" sarkas Ares.

"Maklum, Res. Udah ke cuci," tawa Farel.

"Cuci apa?" tanya Ucok pura-pura polos.

"Cuci gudang," jawab Farel asal.

"Murah, dong." ujar Ucok.

"Tapi bukan level gue, sory man." lanjut Ucok sombong.

"Iye-iye... yang anak sulthan mah bebas... " ujar Farel.

"Lah, yoi." ujar Ucok menyugar rambutnya kebelakang.

Di saat mereka sedang asik-asik mengobrol, Jesy, Luna, Tio, Oki dan Haris lewat mereka untuk mengambil kendaraannya masing-masing. Karena memang berhadapan.