58. INI TAKDIR

914 36 5
                                    



Ares

•••

"Gue pembunuh, Lang," lirih Lea.

Galang, ke lima inti Savrega dan juga para sahabat Lea menatap sendu Lea. Ia tahu apa permasalahannya, apa yang membuat Lea masih saja terus menyalahkan dirinya akibat Ares meninggal.

Sebelum Ares kecelakaan, Lea memang meminta untuk Ares datang ke rumahnya, karena Lea sangat rindu akan laki-laki itu.

Selama 1 minggu bekerja, Ares sangat sibuk. Tak ada waktu berdua untuk mereka. Walaupun disekolah bertemu, tetapi rasanya masih kurang.

Anak-anak Savrega tak menyalahkan Lea akibat sahabatnya meninggal. Tetapi Lea lah yang menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Ares.

"Engga, Lea. Ini takdir," ucap Galang.

"Se-seandainya m-malem i-itu gue g-gak nyuruh Ares d-dateng ke rumah gue, pa-pasti sekarang Ares i-ikut acara ke-kelulusannya, Lang... " isak Lea masih saja terus menangis.

"Jangan kayak gitu, Le. Ares gak suka kalo lo begini, dia pasti sedih." nasihat Atap.

"Tapi emang nyatanya, Tap... gue salah, gue pembunuh. Dan untuk kedua kalinya gue jadi pembunuh, gue ini manusia kurang tahu diri emang."

"GUE PEMBUNUH! GUE SALAH! AYOK BUNUH GUE AJA AYOK! BUNUH GUE CEPET!!!" teriak Lea histeris.

Plak

"BISA GAK LO GAK USAH NYALAHIN DIRI SENDIRI HA?!!! EMANG LO DOANG YANG SAKIT? GUE JUGA SAKIT! SAVREGA JUGA SAKIT! TEMEN-TEMEN JUGA SAKIT!!!" teriak Galang emosi.

Kali ini emosi Galang sudah tak bisa di kontrol lagi. Ia lelah, sangat lelah. Mendengar semua perkataan Lea.

Lea semakin memanas, pipinya panas akibat tamparan keras yang Galang lakukan barusan. Tetapi ia memang pantas menerimanya.

Teman-teman Ares dan Lea juga terkejut akan tindakan yang Galang lakukan, ini di luar pemikiran mereka.

Bugh

Satu pukulan di dapat oleh Galang. Dan pelakunya ialah Atap.

"BRENGSEK! GAK USAH JUGA TAMPAR DIA ANJING! DIMANA JATI DIRI LO SEBAGAI COWOK, HA?!!! maki Atap tersulut emosi.

Galang sedikit meringis, di sudut bibirnya terdapat darah segar mengalir akibat pukulan Atap.

Galang tak membalasnya, ia hanya diam merutuki kesalahannya terhadap Lea. Tak seharusnya ia begitu.

"Maaf, Le." lirih Galang bersalah.

"Gak usah minta maaf, gue emang pantes." ucap Lea pelan.

"Gue pulang duluan," lanjut Lea lemah.

"Tapi ijazah Ares belum kita ambil, Lea. Lo gak mau ikut?" tanya Bas.

Lea menggeleng dan melanjutkan langkahnya.

•••

Selasa, 26 April 2022

09:41

AreLa [S E L E S A I] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang