"Bangsat! Sialan! Arrrrrgh!"
Alenda menendang-nendang pilar yang berada di dekat air terjun. Perasaannya kini sangat kacau usai keluar dari ruangan ayahnya. Kalau diingat kembali, Celsion benar-benar ayah yang kejam. Padahal dia bilang, dia mencintai ibunya Alenda. Lalu kenapa Celsion tega mengirim Alenda ke kerajaan ujung benua? Padahal Alenda tak pernah buat masalah selain saat kabur kemarin.
"Kamu baik-baik saja?"
Ucapan seseorang membuat pergerakan Alenda terhenti. Dia harus bersikap lembut. Seorang gadis berusia 14 tahun normalnya tak akan berkata kasar dan bersikap bar-bar. Dia tak boleh membuat orang lain mencurigainya. Kala berbalik, dia bisa melihat tatapan hangat dari Gaffar padanya.
"Kakak ...."
Gaffar berjalan mendekat lalu mengulurkan tangan di depan Alenda. "Izinkan aku menemanimu berkeliling taman."
Karena sebenarnya mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, Alenda tak punya pilihan selain menerima ajakannya. Gaffar pasti akan curiga kalau respon Alenda berbeda.
"Hari ini kamu cantik." Gaffar mencium punggung tangan Alenda. Mau tidak mau Alenda tersenyum malu, padahal aslinya ingin muntah. Kalau saja Gaffar bukan saudara tiri Alenda asli, kisah cinta mereka akan dijalankannya tanpa ragu. Tapi mengetahui bahwa mereka masih memiliki darah ayah yang sama, ini cukup menjijikkan.
"Aku sudah dengar soal keputusan ayah mengirimmu ke Kerajaan Disappear. Itu adalah keputusan paling tidak bijaksana yang pertama kali ayah ambil. Padahal putri bungsu tak boleh menikah mendahului kakaknya, sehingga Galya lah yang paling cocok menjadi Ratu untuk Raja Monster itu."
Alenda tak tau harus menjawab apa. Dia hanya mengalihkan pandangan dan diam.
"Alenda, jangan khawatir. Aku akan selalu ada di sisimu." Gaffar menggenggam erat tangan Alenda. Dia memang masih sangat kecil, itu sebabnya Gaffar semakin ingin melindungi gadis ini secepatnya. "Kamu harus ingat bahwa aku akan selalu membawa cinta ini sampai mati. Bahkan jika harus menunggumu bercerai dengan raja itu, aku akan melakukannya."
"Kenapa?" tanya Alenda yang akhirnya menatap Gaffar.
"Karena kamu adalah cinta pertama dan terakhirku. Aku tak butuh yang lainnya selain kamu."
Aku tidak tau apa yang sudah dilakukan Alenda asli sampai Gaffar begitu mencintainya, batin Alenda.
***
Di saat seperti ini, mencari udara segar adalah jalan terbaik. Keputusan soal pernikahan sudah dipastikan akan terjadi minggu depan. Benar-benar sulit dipercaya bahwa akhirnya mereka mengirim anak di bawah umur untuk menikah dengan raja mata keranjang.
Kalau sudah menjadi raja, berarti dia adalah om-om tua yang punya penyakit pedofil, kan? Entah sudah berapa banyak istrinya sampai membutuhkan anak kecil sepertinya. Mau dipikirkan berapa kali pun Alenda masih tak paham. Kalau papanya yang menjadi Duke, tak akan mungkin dengan mudah mengirim anak gadisnya ke tempat aneh. Alenda benar-benar tak tau apa yang harus dia lakukan di sana nanti.
Sepertinya hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah tidak jatuh cinta pada raja mata keranjang itu. Mungkin di cerita aslinya, Alenda mudah jatuh cinta karena masih muda dan labil. Tapi sekarang Alenda tidak akan begitu karena jiwa yang datang ke tempat ini berusia 22 tahun.
"Saya berjanji akan menuntaskan pendidikan saya dan menerima gelar Baron. Apakah Anda mau menunggu saya sampai saya berhasil mendapatkannya, Nona?"
Eh?
Alenda segera bersembunyi di belakang pohon. Mungkin karena dia terus berjalan sampai tak sadar berada di bagian belakang kediaman Duke, Alenda tak sengaja menjumpai Galya yang sedang berbicara diam-diam dengan seorang pria.
![](https://img.wattpad.com/cover/309752415-288-k733969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast & His Secret
Фэнтези[REUPLOAD, BURUAN BACA!] Zata Nandari adalah gadis metropolitan yang menganut kebebasan tinggi dalam hidup, yang mana pemikiran itu dia peroleh karena dimanjakan oleh kasih sayang orang tua sejak kecil. Sehingga dia tak takut apa pun dan senang meni...