Ayo follow aqu biar hari ini update 2 bab lagi. Btw aqu lagi pengen menggalau, berkenankah para besti-besti merekomendasikan lagu yang enak diajak menggalau atau ovt? Meskipun gatau galau karena apa tapi tbh itu sangat menyenangkan.
***
"APA?!"
Alenda menarik selimutnya dan membungkus tubuhnya untuk dia jadikan sebagai pengganti pakaian. Dia mulai meloncat-loncat menuju lemari pakaiannya. Mendengar kebisingan itu, Gavier mengucek matanya dan bangun menjadi duduk.
"Kamu mau ngapain? Ayo tidur lagi! Masih pagi," ucap Gavier sambil menggaruk lehernya yang gatal.
Alenda berbalik dengan muka panik. "Kak Gaffar ... Kak Gaffar meninggal!"
Mendengar itu pandangan Gavier langsung terbuka jelas. Yang tadinya masih belum sadar sepenuhnya jadi mulai bangkit dari ranjang. Dia berjalan mendekati Alenda. "Hei ... tenang, jelasin pelan-pelan, apa maksud kamu?"
Alenda menarik napasnya dalam-dalam agar berhenti menangis atau kebingungan. Dia menggenggam tangan Gavier yang berusaha menopangnya. "Aku ... tadi aku dapet kabar dari Stella, burung elangku dan Kak Galya, kalau Kak Gaffar udah nggak ada." Alenda menutup mulutnya. Dia benar-benar masih belum bisa percaya. Tubuhnya sampai lemas dan berakhir berjongkok.
"Ya udah, hari ini kita langsung pulang ke rumahmu, ya? Galya dan mantan duke pasti sangat sedih," ucap Gavier agar Alenda bisa lebih tenang.
"Kamu ... kamu pakai baju dulu!" ucap Alenda. Baru sadar kalau dirinya belum mengenakan apa-apa, Gavier segera menjauh dari Alenda.
"A--aku ganti dulu!" serunya lalu berlari pergi.
***
"KAK GALYA!"
Sampai di Kediaman Celsion, Alenda langsung meloncat dari kereta kuda dan menghampiri Galya yang sudah menyambutnya. Aksi bar-bar Alenda membuat Gavier, Duke Celsion, Galya, dan Pangeran Helion melotot. Mereka baru kali ini melihat perempuan yang sangat-sangat tidak kenal takut.
"Astaga, Alenda!" Galya membawa Alenda ke dalam dekapannya. Dia mengusap-usap punggung Alenda untuk saling menenangkan.
Tak lama kemudian terdengar teriakan dari dekat kereta kuda. "ALENDA LAQUEEN CELSION HEPHAESTUS!"
Alenda terbelalak. Ini suara Gavier. Dia pasti marah karena tindakan sembrono Alenda barusan. Kala tubuh Gavier sudah berada di dekat keluarga Alenda, Gavier membungkuk sedikit sebagai bentuk rasa hormat. "Mohon maafkan teriakan saya tadi Ayah, Nyonya Duchess ... saya hanya merasa cemas atas anak kami."
"Anak?" Galya langsung mendongak untuk meminta penjelasan lebih lanjut pada Gavier.
Di sana tercetak sebuah senyuman dari sepasang pasangan itu. Sontak Galya memeluk Alenda lagi. "Astaga, kamu hamil?!"
Celsion juga tak dapat menutupi rasa senangnya. Dia berdeham beberapa kali sambil memperhatikan raut bahagia Alenda. Saat sadar, akhirnya Helion berceletuk, "Ehem, sebaiknya kita melanjutkan pembicaraan di dalam. Yang Mulia Raja dan Ratu pasti lelah setelah perjalanan panjang."
Alenda dan Gavier pun sama-sama menoleh. Mereka memicingkan mata.
"Kau siapa?" tanya Alenda.
"Mohon maaf karena belum memperkenalkan diri. Saya Helion dari Negara Narunei. Pelajar yang sedang mempelajari pola perekonomian dari Keluarga Celsion, khususnya Duchess Galya."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast & His Secret
Fantasía[REUPLOAD, BURUAN BACA!] Zata Nandari adalah gadis metropolitan yang menganut kebebasan tinggi dalam hidup, yang mana pemikiran itu dia peroleh karena dimanjakan oleh kasih sayang orang tua sejak kecil. Sehingga dia tak takut apa pun dan senang meni...