"Kita harus menghancurkan Kekaisaran Matahari dan Kerajaan Disappear! Mereka terlalu banyak ikut campur!"
Semua orang setuju. Mereka sudah lelah dengan berbagai peristiwa yang menimpa keturunan mereka. Melenyapkan mereka akan menjadi kemenangan besar yang menguntungkan. Lagipula, Rebecia sudah lama dianggap hancur.
"Apa pun rencana kalian, jangan gegabah! Kita sudah melakukan segala cara untuk kembali bangkit. Apa kalian mau menyia-nyiakannya?" ucap pemimpin dengan baju zirah itu. Dia menancap-nancapkan pedangnya ke tanah untuk melatih otot lengannya yang selalu kaku di malam hari.
"Tapi, Tuan ... sampai kapan kita semua akan bersembunyi seperti tikus? Kita tidak bisa membiarkan mereka semua tetap jaya! Duke Zenilas yang selalu membantu kita saja sudah berada di penjara bawah tanah."
Dia terkekeh lalu mendudukkan dirinya di kursi paling tinggi. Dia tatap seluruh pemimpin pasukannya yang tengah menggeram dan menjelek-jelekkan kekaisaran. "Kudengar dia belum memilih partner."
"Itu benar, Tuan. Padahal dia sudah menikahi putri haram Celsion yang katanya menarik iblis ke Kediaman Celsion. Rumornya, putri itu berhasil membangkitkan kekuatan Dewa Hephaestus hanya dengan satu elemen api."
"Hmm, menarik," ucapnya.
"Apa Tuan ingin membunuhnya? Mungkin kita bisa menjadikan itu sebagai kelemahan Gavier," kata mereka. "Atau Tuan Elfatir memiliki rencana lain?"
Elfatir tampak mengasah pedang kecil miliknya agar menjadi lebih tajam. Senyum yang mengembang di bawah kumis tipisnya membuat para bawahannya bertanya-tanya.
"Aku akan memberikan jantungku pada putri unik itu," ucapnya.
"APA?!"
"Tuan El! Anda bercanda, kan? Anda akan menjadikan istri Gavier sebagai partner Anda?"
Elfatir tertawa. "Anak itu terlalu banyak tingkah. Aku harus bisa menjadikan istrinya sebagai partner-ku, sehingga ... dia tidak akan pernah bisa membunuhku."
"Tapi itu--"
"Kalian mengerti maksudku, kan? Tidak bisa dibunuh dan memiliki partner penguasa kekuatan dewa adalah sebuah keberuntungan. Kapan lagi aku bisa mendapatkannya?"
Tunggu aku. Aku akan segera menjemput malaikat mautmu, Gavier, batin Elfatir.
***
"Waktu itu, aku hanya mendengar sebuah melodi dari lagu yang kukenal. Arah melodi itu ke perpustakaan. Aku pun mengikutinya dan saat di perpustakaan, melodi itu hilang. Jadi aku mencoba menyanyikannya lagi dan buku itu jatuh di depanku."
"Wah, luar biasa! Kedatangan Aletheia memang selalu menarik," ucap Oryza dengan senyum merekah. "Anda sudah dipercaya. Anda bisa memanggilnya kapanpun, Yang Mulia."
"Benarkah?"
Oryza mengangguk. "Mungkin ini ada hubungannya dengan bagaimana Anda bisa membangkitkan kekuatan Dewa Hephaestus. Ini sangat luar biasa!"
"Oryza, sepertinya ada yang kurang dari ceritamu. Soal orang tua Gavier. Kalau ayah Gavier mati di tangannya, ke mana perginya ibu Gavier? Bukankah dia masih hidup karena Adires tak punya dendam apa-apa padanya?" tanya Alenda yang jadi teringat setengah wajah ibu Gavier yang dia temukan di perpustakaan. Mungkin ibu Gavier juga sama sepertinya. Memiliki jiwa bersih dan bisa melihat rupa asli ayah Gavier.
"Tidak ada yang tau. Ada yang bilang dia ikut mati karena melindungi suaminya, ada yang bilang Tuan Gavier menyembunyikan ibunya di wilayah utara, ada yang bilang ibu Tuan Gavier terkurung di kaki gunung karena berniat membangkitkan ayah Tuan Gavier dari kematian, tapi ada juga yang berteori bahwa ibu Tuan Gavier menguasai daerah pohon sihir di Benua Anterik."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast & His Secret
Fantasia[REUPLOAD, BURUAN BACA!] Zata Nandari adalah gadis metropolitan yang menganut kebebasan tinggi dalam hidup, yang mana pemikiran itu dia peroleh karena dimanjakan oleh kasih sayang orang tua sejak kecil. Sehingga dia tak takut apa pun dan senang meni...