Sesampainya di rumah Zata, keduanya hanya diam sambil berhadapan. Pertanyaan terakhir yang dilayangkan Gavin padanya tak bisa Zata jawab sehingga keheningan kembali menyelimuti perjalanan mereka.
"Terima kasih sudah mengantarku pulang," ucap Zata.
Gavin mengangguk tanpa sepatah kata. Zata merasa kalau dia mengakhiri pertemuan seperti ini, rencananya mendekati Gavin tak akan mudah. "Apakah ... aku masih bisa menemuimu lain kali?"
"Temui aku kalau kamu bisa memberikan jawaban soal pertanyaan tadi." Menurut Zata, Gavin sangat pintar memainkan situasi. Mau tidak mau, nantinya Zata harus menjawab hal itu lebih dulu.
"Baiklah." Zata berbalik mendekati pagar rumahnya. Dia tarik untuk membukanya lalu masuk ke dalam.
Tepat saat pagar ditutup, Gavin menutup wajahnya sambil menghela napas berat. "Haah ... bagaimana aku bisa menahannya, Alenda?"
Deg
Zata yang belum masuk ke dalam rumah dan masih menyandarkan tubuh ke pagar mendengar jelas ucapan Gavin. Apakah pria itu adalah Gavier? Sungguh Gaviernya?!
Tanpa babibu, Zata membuka pagar lagi. Tapi Gavin sudah tidak ada.
***
Zata mendudukkan dirinya di kursi meja belajar sambil menatap kosong jendela kamar. Semuanya jadi semakin rumit kalau apa yang Zata dengar tadi itu benar.
Gavin ... mengetahui sesuatu soal dirinya yang masuk ke tubuh Alenda. Padahal selama dia berada di dunia film, hanya Gavier yang tau.
Kalau benar Gavin adalah Gavier, kenapa sikap pria itu aneh? Maksud Alenda, kenapa dia bersikap seperti tidak kenal, dingin, dan berpenampilan lusuh begitu? Kalau memang dia tau Zata adalah Alenda, bukankah harusnya dia senang dan mengatakan segalanya pada Zata agar mereka bisa bersama?
Zata mengacak-acak rambutnya lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja. Semua ini benar-benar membuat Zata pusing. Sebenarnya apa yang terjadi?
Tangan Zata mulai mengambil pena. Dia menuliskan sesuatu di buku catatannya.
Pertama, Resta punya saudara kembar yaitu Gavin.
Kedua, Resta adalah animator film dan Gavin adalah penulis.
Ketiga, sifat Resta kacau. Dia bajingan. Kalau Gavin, karena dia adalah laki-laki yang pernah Zata tindas dan rendahkan saat SMP, Zata tak terkejut kalau sosoknya lebih pendiam. Walau memang sempat terkejut karena dia berani berterus-terang. Hal itu sangat mengingatkannya dengan Gavier yang dulu selalu murung dan dingin karena banyak orang tidak menyukainya.
Keempat, dugaan gila bahwa Resta itu Adires dan Gavin itu Gavier. Nama mereka memang mirip. Segala kemungkinan bisa saja terjadi, tapi ini teori tergila.
Kelima, Gavin tidak suka Zata dekat dengan Resta.
Keenam, Gavin tau sesuatu tentang Alenda.
Zata otomatis menepuk keningnya. Bodoh sekali! Dia lupa tentang kekuatan misterius Gavin!
"Oh iya! Kalau Gavin itu saudaranya Resta dan mereka tinggal satu rumah, berarti yang kulihat waktu itu benar-benar Gavin dan dia juga yang sudah membawaku pulang," gumam Zata sambil mengigit kukunya. Ah, kenapa bisa lupa, sih? Kalau dia ingat, kemarin dia bisa sedikit memancing Gavin.
Terakhir, Zata menuliskan sesuatu lalu melingkarinya besar-besar.
Pertanyaannya ... kenapa kebetulan sekali wajah keduanya mirip Gavier dan bagaimana aku bisa masuk ke dalam film?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beast & His Secret
Fantasy[REUPLOAD, BURUAN BACA!] Zata Nandari adalah gadis metropolitan yang menganut kebebasan tinggi dalam hidup, yang mana pemikiran itu dia peroleh karena dimanjakan oleh kasih sayang orang tua sejak kecil. Sehingga dia tak takut apa pun dan senang meni...