Anna duduk dengan tenang di dalam ruangan yang dipenuhi beberapa agen rahasia. Wajahnya terlihat tenang, tapi tidak dengan pikirannya. Sejak tadi, otaknya hanya tertuju pada Gia dan kejadian dua hari yang lalu.
Ia tidak tahu, apa yang terjadi pada dirinya. Tidak biasanya, Anna tidak fokus saat merencanakan misi baru.
"Anna, bisa tolong dengarkan dengan baik? Jangan melamun!" Tegur CL saat tahu bahwa tatapan Anna kosong. Agen andalannya ini dalam masalah.
Anna meminta maaf dan mencoba fokus ke topik yang dijelaskan sang kapten.
"Jangan terlalu memikirkan utang, Anna! Aku bisa membantumu," bisik Zion di sebelah Anna. Anna mengumpat, enak saja mengatai dirinya banyak utang.
"Kalian tahu kita sedang dipantau oleh mafia-mafia b*jingan itu, bukan?!"
Semuanya mengangguk.
"Persiapannya sudah lima puluh persen. Tapi, kita punya masalah dan ancaman baru."
Anna mengernyit bingung, mengurus mafia saja sudah pasti merepotkan dan sekarang ada masalah baru.
CL menghela nafas. "Nomor satu telah lepas."
Anna terdiam. Ini bahaya! Nomor satu adalah sebutan untuk agen pertama yang dilatih oleh CL. Nomor satu juga merupakan agen yang sangat hebat dan handal yang dilatih eksklusif oleh CL. Keahlian memanipulasi lawan miliknya sangat hebat. Tapi keahliannya 8tu ia gunakan untuk memanipulasi CL dan berkhianat.
Nomor satu meninggalkan organisasi yang masih sangat lemah waktu itu. Ia merasa kemampuannya sudah sangat tinggi sehingga tidak cocok berada di organisasi kecil penentang mafia yang dibuat CL.
Dengan sigap CL menonaktifkan agen tersebut dan mengurungnya. CL segera mencari anggota lain dan ia menemukan Anna. Wanita yang rapuh dan lemah pada saat itu, kini berhasil ia kembangkan menjadi wanita yang dingin dan tangguh. Dan setelah itu menyusul dengan agen-agen yang lain.
Karena CL sibuk mempersiapkan untuk menghadapi mafia yang sering dijuluki Black Dragon, membuat ia sedikit lengah dan nomor satu berhasil kabur.
"Kemungkinan terbesar, nomor satu dibantu Black Dragon yang saat ini sedang memantau kita. Ini bahaya! Anna, kau tahu jelas, bagaimana cerdasnya nomor satu, bukan?"
Anna mengangguk, CL terlihat cemas. "Jika kecerdasannya itu dimanfaatkan oleh pemimpin Black Dragon, kita dalam bahaya."
"Kenapa kau cemas, kapten? Kau tak kalah hebat. Anak buahmu juga lumayan banyak. Lebih baik kita cari nomor satu dan jadwal latihan kita tambahkan." Saran Zion.
"Cari nomor satu! Selalu siaga dan tingkatkan kemampuan!" Titah CL dengan begitu tegasnya.
Satu persatu para agen mulai keluar, tapi tidak dengan Anna dan Zion. Anna tahu jelas CL sedang sangat gelisah.
"Untuk saat ini jangan menjalin hubungan dengan siapapun. Mereka pasti memanfaatkan itu untuk menjatuhkan kita," kata CL kepada Anna dan Zion. CL tahu, menjalin hubungan dengan orang adalah ancaman.
"Terutama, Anna. Menjauhlah dari pria itu. Aku tahu ada yang salah denganmu. Saat latih tanding, kau performamu sangat buruk. Kau juga tidak fokus dan sering melamun. Aku tahu, itu pasti karena pria itu," timpal CL.
Anna membuka mulutnya, baru saja ia akan protes tapi CL lebih dulu membungkamnya dengan ucapan yang sangat mengganggu di otaknya. "Kita hanya membutuhkan sedikit cinta untuk melanjutkan hidup. Jika cinta itu melebihi batas, maka itu akan menghancurkanmu. Menjauhlah darinya untuk sementara waktu."
"Aku bisa menjaganya, kapten! Aku tak perlu menjauh darinya. Dia adalah kebahagiaanku," protes Anna.
"Lihat! Kau sudah terpengaruh oleh cinta. Cih, tidak profesional. Ini hanya sementara, jika kau tak mau... terpaksa aku yang akan menjauhkanmu darinya atau mungkin aku bisa menonaktifkan tugasmu. Menjalin hubungan adalah ancaman."
Anna mengangguk paham. Mau tak mau ia harus mengikuti CL. Walau hubungan Gia dan Anna sedang tak baik tapi Anna tak pernah mau untuk berjauhan dengan pria itu. Daripada Gia harus terancam bahaya karena dirinya lebih baik ia menjauhinya untuk sementara waktu. CL benar.
"Kau bagaimana? Tidak ikutan menjadi bodoh seperti, Anna kan?" Tanya CL pada Zion.
Zion menoleh dan menampilkan senyuman bodoh. Gigi kelinci miliknya terlihat jelas. Ia masih tersenyum dengan menggaruk tengkuknya. "Kalau aku sih sudah menjalin banyak sekali hubungan dengan wanita, kapten!"
"Tapi jangan khawatir. Aku hanya bermain-main dengan mereka. Hubungan yang sebenarnya tidak ada. Jadi, mereka tak bisa dijadikan ancaman," tambahnya.
CL menendang pelan kaki Zion. "Bodoh, wanita bukan untuk dimainkan."
Zion meringis kemudian cengengesan. "Biar saja, ini masa muda, kapten! Daripada aku seperti, Anna! Diperbudak oleh cinta, sampai-sampai diancam akan dinonaktifkan."
Zion tertawa meremehkan, Anna yang tak terima mengisi peluru pistol yang ada di atas meja. Ia menatap Zion lalu menodongkan pada keningnya.
Zion melotot kaget, ia masih belum mau mati muda!
"Kapten, tolong! Aku kan hanya bercanda. Aku masih belum menikah, hey! Jangan biarkan aku mati," rengek Zion pada sang kapten.
CL terkekeh melihat kedua agen didikannya itu. Ia merampas pistol dari Anna.
"Kenapa kau memperingati hal ini hanya kepada kami berdua, kapten?" Tanya Zion.
CL terdiam, semua agennya sudah ia peringati sejak mereka bergabung di sini. Tapi hanya Anna dan Zion yang lebih sering diperingati. Alasan mudahnya karena mereka berdua adalah agen hebat yang suka membangkang. Jadi, CL harus selalu menasehati mereka. Alasan kedua, CL selalu bilang bahwa menjalin hubungan adalah ancaman. Hal ini berlaku untuk semua orang termasuk dengan rekan sendiri. Sialnya, CL malah menjalin hubungan dengan Anna dan Zion. CL menyayangi mereka dan ini bahaya.
Dengan kata lain mereka berdua ini adalah kelemahan CL. CL tahu bahwa yang dilakukannya ini melanggar peraturan organisasi dan melanggar prinsipnya sendiri. Tapi, apa daya. CL sudah terlanjur menjalin hubungan keluarga dengan mereka. Dan ketika seseorang sudah terikat akan hal itu, ia pasti akan terjebak di dalamnya. Sulit untuk keluar dari sana.
"Kalian adalah agen pembangkang. Aku harus ekstra dalam memarahi kalian."
Zion berdiri dari tempatnya. "Sudah selesai kan? Aku mau kencan. Bye!"
"Wanita bukan untuk dipermainkan, bodoh! Kau mau aku nonaktifkan, hah?! Ancam CL.
"Ampun, kapten! Tapi aku lebih baik daripada Anna yang sudah diperbudak cinta," ledek Zion lagi lalu ia tertawa lepas dan berjalan keluar.
Anna melempar botol minuman miliknya ke arah Zion. "B*rengsek. Mati saja kau!"
CL terkekeh melihat Anna yang kesal.
"Daripada kesal lebih baik latih tanding tangan kosong denganku. Ayo!" Celetuk CL.
Anna menatap CL tajam. Sudah lama ia tidak berlatih dengan sang kapten.
"Lagipula aku tahu kau sedang galau karena pria itu. Dengan olahraga, itu akan membuat stress hilang." Tambah CL dengan nada meremehkan.
Anna melepas jaketnya dan tersenyum licik. "Kapten, sialan! Jangan sok tahu."
"Kau kira aku tak pernah kasmaran? Aku tahu itu, Anna," goda CL lalu merenggangkan otot tangannya.
Tanpa basa-basi Anna langsung menyerang CL dengan lincahnya. Dan pertandingan mereka dimulai. Walau ini hanya latihan tapi mereka benar-benar serius saat menyerang maupun bertahan.
To be continue
Thanks for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN'S MEMORIES
Mystery / ThrillerAnnasya ialah gadis bersorot tajam yang menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Sosoknya begitu dingin sampai membuat hatinya perlahan membeku. Sampai akhirnya sosok dinginnya perlahan mencair tatkala Algia masuk ke dalam hidupnya dan mulai membongk...