"Kenapa kau tidak datang?" Kesal Anna dengan wajah datarnya sesaat ia sampai di markas.
"Haha maaf, Anna! Tadi aku di serang para parasit. Jadi, apa yang klien itu mau?"
Anna mulai menjelaskan tentang apa yang klien itu pinta dan memberi tahu kapan mereka harus mulai menjalankan misi. CL mengangguk paham lalu meringis kecil saat luka di wajahnya di olesi obat oleh seorang pria seumuran Anna yang sejak tadi sibuk mengobati CL.
"Oh, siapa pria itu? Kenapa kau membawa orang asing kesini?" Tanya Anna saat pandangannya beralih ke pria tersebut. Bukankah pria ini adalah pria yang kemarin menahan Anna saat ia akan pergi dari markas?
"Orang asing apanya? Aku ini rekanmu. Kan sudah ku bilang kemarin." Pria itu memandang Anna malas lalu membereskan kotak P3K yang baru saja ia gunakan.
"Aku tidak bertanya padamu."
"Stop it. Ok Anna dia memang rekan kita mulai sekarang, namanya Zion. Kau tak pernah melihat dia? Padahal ia pernah satu kampus denganmu sebelum ia pindah karena suatu urusan," Jelas CL.
"Oh, jadi dia rekan baruku ya?" Anna mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berjalan mendekati Zion. Anna tak henti-hentinya menatap pria itu dengan intens lalu secara mendadak Anna menyerangnya.
"Hey! Apa-apaan ini?!" Marah Zion sambil menepis beberapa serangan lincah dari Anna.
Zion hanya terus menahan serangan Anna tanpa berniat memberikan serangan balik. Karena ia tak mau menyakiti wanita hingga akhirnya tubuh Zion dikunci oleh Anna.
"Apa? Terkejut? Aku hanya ingin tahu apa kau bisa diandalkan atau tidak. Aku tak butuh rejan yang akan menyusahkan aku dan kapten."
Anna memperat kuncian pada tubuh Zion.CL hanya melihat tingkah mereka lalu terkekeh memperhatikan dua orang andalannya ini. Jika Anna sudah bertindak maka ya sudah. Ia hanya pasrah. Anna terlalu keras kepala.
"Meremehkanku, hm?" Ucap Zion lalu melepas kuncian Anna dan mulai menyerang balik. Persetan dengan gender Anna. Lagipula kekuatan Anna melebihi wanita 0ada umumnya. Jadi, Zion tak akan menahan diri lagi.
Anna tersenyum saat lawannya itu merespon gerakannya. Zion menendang kaki Anna hingga membuatnya hampir terjatuh jika saja Zion tidak mencengkram tangannya.
Zion kembali memberi serangan, ia mengambil ancang-ancang untuk menonjok Anna dari bawah agar mengenai rahangnya.
Karena tak sempat mengelak, Anna hanya pasrah dan memejamkan matanya. Namun Zion menghentikan serangannya lalu menjatuhkan tubuh Anna ke lantai dengan tubuh Zion berada diatasnya. Zion kembali bersiap untuk memberi bogem mentahnya lagi pada Anna.
Anna hanya diam, tatapan tajamnya ia tujukan langsung ke mata Zion hingga membuat pria itu diam membeku dan menghentikan serangannya
"Kenapa berhenti?" Bingung Anna.
"Sudah-sudah aku lapar. Mari cari sesuatu untuk dimakan," Kata CL.
Kapten CL mendekati mereka lalu menendang tubuh Zion hingga tubuhnya tersingkir dari tubuh Anna. Lalu ia berkata,
"Jangan membuang tenaga. Oh, ya... Posisi kalian barusan sangat tidak enak dipandang hahaha."
CL berjalan keluar diiringi tawa lepasnya. Tapi ucapannya benar juga. Posisi Zion dan Anna barusan seperti akan... Ok kita lewat saja bagian ini.
"Wanita gila!" Maki Anna.
"Lumayan juga kau. Aku sempat kewalahan tadi." ucap Zion yang terbaring disebelah Anna sambil menatap lurus ke langit-langit markas. Begitu juga dengan Anna. Nafas mereka sama-sama memburu karena lelah
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN'S MEMORIES
Mystery / ThrillerAnnasya ialah gadis bersorot tajam yang menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Sosoknya begitu dingin sampai membuat hatinya perlahan membeku. Sampai akhirnya sosok dinginnya perlahan mencair tatkala Algia masuk ke dalam hidupnya dan mulai membongk...