20. Berakhir?

287 31 2
                                    

Anna masih mematung di tempatnya tadi. Ia sama sekali tak menghiraukan CL dan yang lain. Mereka benar-benar panik saat ini Jika saja pintu utama bukan dari besi mereka pasti bisa mendobraknya. Jendela? Sialnya di gedung ini hanya ada beberapa jendela dan itu pun di halangi lagi oleh besi

Waktu terus berlalu, detik demi detik yang mereka lalui begitu menegangkan.

"SEMUANYA IKUTI AKU!!!" Perintah Zion lalu menggendong Anna dan berlari ke sudut ruangan yang gelap.

"PAKAI SENTER KALIAN DAN PECAHKAN CERMINNYA!" Perintahnya lagi. Terlihat disana terdapat sebuah cermin berukuran sedang. Kira-kira hanya 50 × 100 centimeter.

"Apa hubungannya dengan cermin? Kita taj bisa membuang waktu," celetuk anak buah CL.

"Lagipula kami tak menemukan alat untuk memecahkannya,"  Ucap salah satu orang.

"Lakukan saja!" Kesal Zion.

"Bodoh."

Anna melompat dari gendongan Zion setelah mengatakan itu. Ia berjalan mendekati cermin lalu menendangnya hingga retak.

"Lihat! Ini ruang rahasia, aku cerdas bukan?" Kata Zion sambil berdiri di depan ruang rahasia tersebut.

Mereka memanjatkan puji syukur pada Tuhan karena di dalam sana terdapat pintu kayu.
Mereka tampak tidak memperdulikan Zion yang terus memuji dirinya sendiri, dengan sigap mereka mendobrak pintu lalu keluar dan berlari sekencang-kencangnya menjauh dari gedung yang akan meledak tersebut.

"Sialan," Umpat Zion lalu ikut berlari keluar.

Seluruh pasukan CL sembunyi di balik gerbang utama yang letaknya lumayan jauh dari gedung.

BOOM!

Terdengar jelas suara ledakan nuklir tersebut hingga membuat pendengaran orang yang mendengarnya merinding dan dengan sekejap gedung itu runtuh.

CL membulatkan matanya kaget. Ia harap gudang tidak ikut meledak dan runtuh. Gudang itu memang terletak lumayan jauh dari gedung utama, tapi itu tak menutup kemungkinan gudang kayu itu ikut runtuh bukan?

"Aku harus pastikan keselamatan orang yang kita kurung di gudang."

CL berdiri dengan tatapan lurus ke depan. Ia terlihat sangat tangguh.

"Biar saja lagi pula bukan urusan kita, kapten!" Kata Anna dengan malas. Lagipula para penjaga itu bukan orang baik kan? Mereka bahkan bekerja di bawah pimpinan seorang penipu.

CL tampak menghela nafas dan berkata,

"Tapi aku tidak bisa membiarkan puluhan orang mati karena aku."

CL tampak bersungguh-sungguh. Akhirnya Anna menyetujui untuk menyelamatkan puluhan penjaga yang mereka kurung tadi. Sebagian dari mereka pun berjalan menuju gudang.

"Berhati-hatilah! Bisa saja ada bom susulan," kata CL lalu di angguki oleh pasukannya.

"Jangan terlalu cemas, lagipula posisi gudang terpisah dengan gedung utama dan letaknya agak jauh," ucap Zion.

"Oh iya, bagaimana caramu menemukan pintu rahasia itu?" Tanya CL.

"Mengikuti cara seperti detektif dalam film yang baru ku tonton," jelas Zion

"Itu konyol. Tapi berkat ide milikmu kami bisa selamat," kata Anna.

"Bukan hanya itu, sih. Saat aku mengurung para penjaga itu aku melewati sisi kanan gedung dan melihat sebuah pintu di sana. Namun saat kita masuk ke gedung itu, aku sama sekali tak melihat pintu dari sana. Dan disitulah aku yakin bahwa ada sebuah ruang rahasia disana," jelas Zion.

Akhirnya mereka sampai di gudang tua itu, gudang itu tampak baik-baik saja. CL menghela nafasnya lega. Zion membuka pintu gudang tersebut lalu keluarlah puluhan orang dari sana.

"Apa-apaan ini?! Apa gas tidurku tak berpengaruh?" Tanya Zion.

"Setelah kau menyemprot gas itu kesadaran kami perlahan hilang. Namun, kami tersadar setelah mendengar suara ledakan besar itu. Kami sangat takut kalau gudang kayu ini akan runtuh. Emm... kenapa kalian menyelamatkan kami?"

Salah satu dari mereka menjelaskan lalu bertanya di akhir ucapannya itu dengan bingung.

"Kami hanya menjalankan misi, kami tak membunuh orang," jawab CL.

"Kami berhutang banyak padamu, mulai sekarang kami akan bergerak dibawah perintahmu."

Setelah mengatakan itu mereka semua pun membungkukkan setengah badannya guna menghormati CL sebagai pemimpin baru mereka.

Zion dan Anna memasuki gudang untuk mengecek apakah masih ada orang atau tidak.

"JANGAN MASUK KESANA! DISANA TERPASANG GRANAT YANG SEBENTAR LAGI MELEDAK," teriak orang yang baru saja menyatakan menjadi anak buah CL tadi

Herry benar-benar licik. Ia memeras korbannya lalu meledakkan gedung dan sekarang ia meledakkan gudang. Persiapan sangat matang. Bahkan ia tidak segan membunuh orang-orang demi suatu hal

"Kenapa baru bilang sekarang, bodoh?!" Panik CL

Semua orang disana tampak kaget dan panik termasuk Anna.

"Ayo, keluar!"

Zion menarik tangan Anna dan mengajaknya berlari dari sana. Tapi sialnya jaket Anna tersangkut di sebuah tiang penyangga.

"Ah, sial! Jangan sekarang,"

Pegangan tangan Zion dan Anna terlepas, Anna dengan cepat melepas jaketnya kasar hingga membuat darah kembali keluar dari lengan kirinya yang tersayat tadi. Anna berhasil melepaskan jaketnya dan berlari. Namun saat ia baru sampai di depan pintu,

BOOM!!!

Anna kaget bukan main, ia menyaksikan sendiri saat granat itu meledak hingga mengeluarkan cipratan api dan asap. Akal sehat Anna tidak bekerja dengan baik saat itu. Ia terduduk lemas dan gemetar di depan gudang itu, memperhatikan gudang kayu itu yang perlahan-lahan runtuh dan terbakar. Panggilan dari teman-temannya bahkan tidak di dengar oleh Anna.

Apakah berakhir?

Anna bertanya pada diri nya sendiri saat melihat puing bangunan kayu itu akan menimpa badannya. Ia menyilangkan tangannya di depan wajah dan menutup matanya.

"Selamat tinggal. Aku akan segera menemui ayah dan ibu. Lalu kami akan bahagia bersama," lirih Anna

Puing-puing bangunan kayu itu pun menimpa badan Anna dengan sempurna. CL berteriak histeris menyaksikan Anna yang sudah ia anggap seperti adiknya itu tertimpa kayu yang lumayan besar.

CL berlari ke arah Anna di ikuti yang lainnya. Dengan sigap anak buah CL mulai menyingkirkan kayu-kayu itu dari tubuh kecil Anna.

"Bertahanlah, Anna. Ini belum berakhir," Lirih CL.

Ia menatap naas kayu-kayu yang menimpa Anna, air matanya bahkan sudah menetes sejak tadi. Kenapa semuanya harus terjadi pada Anna. Hidup Anna sudah penuh penderitaan dan sekarang apa lagi? CL terus saja merutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia tidak mengajak Anna bergabung ke organisasi dan membiarkan Anna menghadapi bahaya. CL benar-benar merasa gagal menjaga Anna.

To be continue.
Don't forget to vote, like and comment guys.
Thz for reading. Enjoy

RAIN'S MEMORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang