42. The Only Exception.

5 0 0
                                    

Hari semakin larut, angin yang berlalu lalang membuat malam ini terasa dingin. Tapi tidak dengan keempat orang yang saat ini sedang berdiri di atas panggung. Mereka seolah memakai ekstasi sehingga tubuhnya memanas dan mereka merasa terbang. Mereka pun mulai duduk di kursi yang sudah disediakan tim properti kecuali Sandy, ia duduk di atas kajon atau drum akustik. Kali ini mereka akan membawakan lagu balada yang cukup populer pada masanya. Lagu yang dibawakan oleh Hayley Williams dengan bandnya Paramore.

Andra bilang, mereka harus membawakan saty lagu yang membuat pendengarnya terenyuh dan terbawa suasana. Lalu ia merekomendasikan lagu The Only Exception milik Paramore. Lagu yang menceritakan seseorang yang enggan jatuh cinta karena sebuah alasan di masa lalu. Namun seketika, prinsip yang itu berubah dan mendapat pengecualian untuk seseorang yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Lagi-lagi lagu inu mewakili perasaan Anna kali ini. Ia sempat enggan jatuh cinta namun Gia adalah pengecualian. Dan ia yakin bukan hanya dia yang merasakannya. Dari ratusan penonton ini pasti ada yang merasakan hal yang sama. Karena cinta umumnya dirasakan oleh semua orang.

"So this is last song from us. Anna choose this songs cause she think there's someone of you all that fallen now. Also, i think she choose this song for her boyfriend," ucap Andra meledek Anna dan Gia.

"Actually, this song doesn't related for me. Cause i just break up with my ex. But yeah, just do it," curhat Andra dengan wajah yang ia huat sedih. Anna tahu bahwa orang yang saat ini duduk di sebelahnya ini sedang menjual kesedihan untuk mencari simpati.

"Ya tuhan. Ini bukan sesi curhat," celetuk Sandy yang membuat penonton tertawa.

"Sorry guys. He is sadboy now. Aku pun jijik melihatnya bertingkah seolah paling menderita. Padahal cadangannya banyak," saut Tio. Andra yang rahasianya dibongkar di depan umum itu mencoba memukul Tio yang duduk di sisi lain Anna. Lagi-lagi tingkat mereka mengundang tawa penonton.

Anna yang berada di tengah mereka pun memegang mic dan berkata, "Ok jika tidak dihentikan, panggung ini bisa jadi ring tinju. So, let's go!" Ucap Anna lalu mengisyaratkan Andra untuk memulai.

Kali ini Andra memainkan gitar akustik sebagai rythm dan Tio bermain gitar akustik sebagai melodi. Tio juga bisa memainkan gitar. Ia bilang, "Setidaknya kau harus bisa memainkan lebih dari satu alat musik. Itu akan sangat membantu." Perkataanya benar.

Genjrengan gitar yang Andra mainkan mulai terdengar diikuti melodi gitar dan kajon yang dipukul Sandy. Anna pun mulai bernyanyi.

When I was younger, I saw my daddy cry
And curse at the wind
He broke his own heart and I watched
As he tried to reassemble it
And my momma swore
That she would never let herself forget
And that was the day that I promised
I'd never sing of love if it does not exist
But darling, you are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
Maybe I know somewhere deep in my soul
That love never lasts
And we've got to find other ways to make it alone
Or keep a straight face
And I've always lived like this
Keeping a comfortable distance
And up until now I had sworn to myself
That I'm content with loneliness
Because none of it was ever worth the risk
But you are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
I've got a tight grip on reality
But I can't let go of what's in front of me here
I know you're leaving in the morning when you wake up
Leave me with some kind of proof it's not a dream
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

Saat di bagian chorus akhir para penonton bernyanyi. Lagu yang cukup easy listening ini bisa membuat pendengarnya dapat dengan mudah mengingat bahkan menyanyikan nada pada chorusnya.

Your are the only exception
You are the only exception
You are the only exception
You are the only exception

And i'm on my way to believe in
Oh and I'm on my way to believe in

Ya, saat ini Anna sedang mencoba untuk percaya, ia mencoba percaya bahwa cinta tidak semenakutkan yang ia kira dan Anna siap menerima resikonya. Gia adalah pengecualian bagi prinsip lamanya yabg enggab berhubungan dengan cinta bahkab menyanyikan lagu tentang cinta. Gia berhasil mengembalikan rasa cinta yang ingin Anna hapus dari hidupnya. Gia berhasil.

Suara gitar pun berhenti digantikan dengan suara teriakan histeris penonton. Sepanjang kagu pun mereka terlihat menikmati dengan bernyanyi bersama tanpa ada yang berteriak. Bahkan mereka menyalakan senter dari ponsel masing-masing. Setelah lagu berhenti Anna segera pergi dari sana dan mencari Gia.

"Lihat, wanita itu pasti sedang mencari pacarnya. Cukup sekian dari kami. Kami harap kalian menikmatinya. Hati-hati di jalan," pamit Andra lalu turun dari panggung. Begitu juga dengan Sandy dan Tio.

Anna mencari Gia di belakang panggung namun nihil. Gia tidak ada di sana. Anna pun keluar, namun sudah pasti sangat sulit menemukan seseorang di kerumunan orang yang akan pulang itu. Anna pun duduk di kursi yang jauh dari keramaian dan membuka ponselnya, hendak menelepon Gia. Tak lama kemudian ia merasakan dingin di keningnya.

Anna mendongak dan melihat Gia berdiri di depannya dengan sekaleng soda dingin yang ia tempelkan ke dahi Anna. Kebiasaan. Anna tersenyum dan membuka kaleng soda iru lalu meminumnya.

"Penampilan yang bagus," puji Gia setelah duduk di samping Anna. Anna terdiam, is tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia pun kembali meminum soda itu.

"Aku merindukanmu," tambahnya. Anna menatap Gia yang saat ini tengah melihat kerumunan yang hendak pulang itu. Perasaan mereka sama, Anna juga merindukan Gia. Sangat.

To be continue
Vote n comment guys
Thanks for reading

RAIN'S MEMORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang