Ini sudah tepat empat bulan Anna dan Gia menjalin hubungan. Semuanya baik-baik saja, hanya saja akhir-akhir ini mereka semakin jauh. Mereka sibuk akan kegiatan masing-masing. Setiap hari Gia pergi ke ruang BEM untuk rapat mengenai persiapan sebuah festival seni yang akan diadakan di kampusnya dan Gia merupakan salah satu panitia dari kegiatan tersebut. Sedangkan Anna hanya sibuk di akhir pekan untuk menyelesaikan sebuah misi. Di hari biasa seperti ini, Anna memiliki waktu senggang dan sejujurnya ia ingin bersama Gia untuk sesekali. Tapi tidak banyak yang bisa ia perbuat.
Saat ini Anna tengah duduk di pinggir lapangan bersama klub basket. Karena bujukan pelatih dan yang lain, akhirnya Anna memutuskan untuk bergabung. Dan mulai saat itu juga, Anna semakin dekat dan akrab dengan anggota klub basket. Ternyata mereka adalah orang-orang yang cukup asyik dan menyenangkan. Oh ya mata kuliah untuk hari ini sudah selesai, kini Anna sedang latihan rutin bersama klub basket makanya ia tak segera pulang.
Anna yang sedang duduk di pinggir lapangan melihat Naya dan Gia berjalan di tengah lapangan dengan beberapa dokumen di tangannya. Dia sama sekali tak menoleh ke arah Anna. Sesibuk itu kah Gia? Dan soal Naya? Kenapa anak itu dijadikan panitia, apa ia bisa diandalkan?
Anna dengan riang berlari dan menghampiri Gia.
"Gi!! Bisa kita pulang bersama hari ini?" Seru Anna dengan senyum riangnya. Belakangan ini Anna yang dingin perlahan mencair, kini ia mulai kembali ceria dan ramah. Walau hanya sedikit.
"Emm... maaf, Anna. Aku harus merevisi proposal ini. Kau pulang saja duluan ya?" Jawab Gia. Wajahnya terlihat penat, biasanya Gia akan tersenyum sumringah saat melihat Anna. Tapi kali ini tidak, ia hanya menjawab malas dengan wajah letihnya.
Ekspresi Anna mendadak datar, senyumannya pudar kemudian ia mengangguk dan pergi dari sana.
Gia yang merasa tak enak itu menahan tangan Anna.
"Maaf karena aku sibuk akhir-akhir ini. Bagaimana kalau akhir pekan kita pergi?" Ajak Gia.
"Aku ada janji dengan Zion. Tapi akan ku usahakan." Anna berbohong dan menjual nama Zion, sebenarnya ia hanya kesal dan ingin membuat kesal Gia juga.
"Hei! Ayo, pergi my lovely partner. Jika terus disini kapan proposal nya akan selesai?" Celetuk Naya.
Seperti biasanya, Naya bertingkah layaknya wanita rendahan dengan menggoda kekasih orang lain. Cih!
Mereka pergi begitu saja tanpa pamit pada Anna. Anna kembali menghampiri anggota klub yang sedang istirahat di pinggir lapangan.
"Jadi pulang bersama pacarmu?" Tanya Sandy..
"Pulang sendiri." Jawab Anna tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Kalo begitu biar si Andra saja yang antar," celetuk Tio tanpa rasa bersalah. Jika ingin berbuat baik, kenapa tida dia saja yang mengantar Anna? Aneh.
Anna menatap Andra malas. Ia masih kesal dengan manusia yang satu ini. Kalian ingat bukan, jika Andra dan Naya sering berbuat jahat pada Anna? Nah, belakangan ini ia berlagak baik pada Anna. Anna tak tahu apa yang Andra rencanakan tapi sifat Andra yang kemarin bagai sudah lenyap. Saat ini Andra memperlakukan Anna lebih baik bahkan berlebihan.
Saat Anna jatuh ketika bermain basket, ia akan langsung berlari dan mencemaskan Anna. Bahkan ia pernah menggendong Anna dan membawanya ke ruang kesehatan kampus. Ini gila! Menggelikan.
"Malas, nanti jika princess nya itu mengamuk, nanti aku dilaporkan pada ayahnya," kata Anna dengan tawa terpaksanya.
Tanpa basa-basi Andra menarik tangan Anna lalu membawanya ke dalam sebuah kelas.
"Yok, semangat! Kau pasti bisa, Ndra!" teriak Sandy kemudian tertawa. Apa-apaan? Apa maksudnya dengan semangat? Anna benar-benar tak mengerti. Apa ia merencanakan hal buruk lagi? Apalagi ini Tuhan...
Anna terus memberontak tapi apa daya, ia hanya seorang wanita. Tenaga masih kalah dengan tenaga Andra yang notabetnya adalah seorang pria. Walaupun tenaga Anna besar tapi Andra kan seorang olahragawan yang tentunya bertenaga besar juga. Akhirnya Anna pasrah dan terus memperhatikan apa yang akan Andra lakukan. Ia harus waspada...
To be continue
Don't forget to vote, like and comment.
Give your support here.
Thx for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN'S MEMORIES
Mystery / ThrillerAnnasya ialah gadis bersorot tajam yang menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Sosoknya begitu dingin sampai membuat hatinya perlahan membeku. Sampai akhirnya sosok dinginnya perlahan mencair tatkala Algia masuk ke dalam hidupnya dan mulai membongk...