"Gi, apa yang mau kau bicarakan?" Tanya Anna.
Gia menghela nafasnya kemudian dengan tiba-tiba Gia berdiri di hadapan Anna lalu berkata,
"Aku mencintaimu. Jadilah kekasihku!"
Anna melongo kaget di buatnya. Ini terlalu mendadak. Sebenarnya apa yang Gia pikirkan? Apa ia sedang latihan drama atau mungkin ia terkena demam?
"Hah? Kau gila?" Balas Anna. Ia benar-benar terkejut dibuatnya.
"Aku serius," kata Gia dengan mantap. Tak ada keraguan darinya. Anna diam ditempat, ini terlalu cepat untuknya.
"Hey! Kenapa malah melamun? Apa kau mencintai pria lain?" Tanya Gia kembali duduk di sebelah Anna.
Anna mengerutkan dahinya bingung. Anna tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Terkahir ia mencintai seseorang ya saat bersama Mark dulu. Tapi pertanyaannya adalah apakah Anna masih mencintainya? Tapi kejadian itu sudah sangat lama. Bahkan Anna sudah lupa dengan rasanya dicintai atau pun mencintai. Dan saat ini ia dihadapkan dengan situasi yang mengharuskannya melibatkan perasaan lagi.
"Aku akan memberimu waktu Anna, ku harap kau segera menjawabnya jangan membuatku menunggu terlalu lama ok. Bye kak!" Kata Gia dengan senyum nya riang lalu pergi meninggalkan Anna. Bagaimana bisa Gia terlihat santai setelah mengatakan itu
Anna memanggil nama Gia sebelum ia benar-benar pergi. Gia berbalik dengan wajah bingungnya.
"Aku akan menjawabnya. Jadi, tunggu sampai saat itu tiba," kata Anna. Gia mengangguk senang lalu pergi dari sana.
Anna sampai lupa bahwa ia harus cepat-cepat menemui kliennya. Lihat kan? Belum memulai hubungan percintaan saja sudah mengganggu profesionalitasnya Anna segera berlari ke parkiran lalu melajukan sepeda motornya denhan kecepatan lumayan tinggi. Ia pun sampai disebuah rumah besar milik sang klien selang dua puluh menit.
"Hallo, Kapten aku sudah sampai di alamat yang kau kirim. Kau dimana?" Tanya Anna pada Kapten CL melalu ponselnya.
Anna memutuskan sambungan teleponnya saat kapten CL bilang bahwa ia akan terlambat karena ada gangguan. Jadi ini alasan kapten CL menyuruh Anna datang cepat. Tidak biasanya CL terlambat. Anna mengedarkan pandangannya ke sekitar kemudian ia memasuki rumah megah yang terlihat seperti istana itu.
"Mari saya antar ke ruang, Tuan Besar."seorang pelayan datang lalu mengajak Anna ke ruangan kliennya.
Keamanan di rumah ini sangat ketat, terlihat dengan banyaknya pelayan dan satpam disini. setelah menuruni tangga, Anna sampai di sebuah ruangan di basemen rumah ini. Terlihat disana seorang pria berusia sekitar empat puluh tahunan sedang duduk di kursi kerjanya sambil merokok.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan untukmu?" Tanya Anna to the point. Ia benci basa-basi.
Pria itu berbalik dan memandang Anna intens lalu memiringkan wajahnya sambil tersenyum meremehkan.
"Apa aku tidak salah orang? Bocah sepertimu yang CL kirim padaku? Yang benar saja." Pria itu membuang rokoknya lalu memalingkan wajah dengan senyum meremehkan.
"Persetan? Langsung ke intinya saja. Apa yang kau mau, Tuan Besar?" Kata Anna dengan penuh penekanan diakhir kalimatnya.
"Aku tidak yakin sih jika kau akan berhasil menyelesaikan misi ini nona. Malam ini kau harus menggagalkan rencana penipuan lawan bisnisku. Salah satu orang penting dari perusahaanku akan bernegosiasi dengan mereka tapi tampaknya mereka akan main curang dengan mengepung tempat yang dijadikan untuk bernegosiasi. Jadi tugas kalian hanyalah melindungi aku dan rekanku. Kalian juga bisa membantai lawan bisnisku jika ingin. Itu terserah kalian yang penting nyawaku aman. Setelah misi ini selesai baru aku akan memberi imbalan." Jelas pria itu.
"Mudah, bahkan anak kecilpun bisa melakukannya, tuan." balas Anna. Sebenarnya ia masih kesal karena diragukan dan diremehkan pria tua ini.
Lagi-lagi pria itu hanya memasang smirk nya. Anna sudah punya firasat ada yang tidak beres disini. Tuan Besar itu seperti merencanakan hal lain.
"Sebaiknya kau jangan meremehkan sebuah misi. Ayo, aku akan mengantarmu sampai depan." Pria itu berdiri lalu mengajak Anna keluar.
Sepanjang perjalanan hanya terdengar suara langkah kaki mereka, tak ada satu pun yang mencoba membuka topik pembicaraan. Hingga akhirnya mereka sampai di ruang tengah dan bertemu Naya yang sedang bermain ponsel di sofa mewahnya. Ia benar-benar terlihat seperti seorang putri iblis dengan gaun merah dan rumah megahnya.
"Oh, bitchezzz! Apa yang kau lakukan disini? Memeras ayahku? Menawarkan tubuhmu? Menjijikkan!" Maki Naya. Nah, kan. Ucapan iblisnya keluar saat melihat Anna. Jadi ini yang di bilang kapten CL kliennya memiliki anak seusia Anna. Tapi sialnya kenapa harus Naya?
"Dan kau? Apa maksudnya ini? Kenapa ayah membawa jalang ini ke rumah kita? Sampai-sampai kau mengajaknya ke ruangan yang ada di basemen, sedangkan aku saja tak pernah ke sana karena selain kau larang," Lanjut Naya.
Anna mendengus sebal saat harus menyaksikan drama antara ayah dan anak.
"Bukan begitu sayang. Ayah ada urusan bisnis dengan wanita ini," Jelas Tuan Besar.
Anna berjalan mendekati Naya lalu memberikan kartu namanya sambil mendorong pelan bahu Naya dan berbisik,
"Aku bukan jalang dan aku tidak memeras pria tua menjijikkan itu. Nyawa pria tua itu ada di genggamanku sekarang. Jadi, sebaiknya jangan macam-macam." Ancam Anna dengan tatapan mengintimidasi.
Naya terlihat cemas setelah mendengar ucapan Anna. Anna hanya menyeringai lalu pergi dari istana yang berisi iblis itu tanpa pamit
"Kau tidak apa-apa? Apa yang dia katakan? Apa ia melukaimu?" Cemas ayah Naya sambil menghampirinya.
"Tak apa, yah! Kau ada urusan apa dengan dia? Kau tidak lupa, kan? Kalau dia yang... " Belum selesai Naya berbicara, ucapannya sudah terpotong oleh sang ayah.
"Sttt, diam! Ayah tidak bodoh, Nay. Ayah sudah merencanakan semuanya. Wanita itu datang ke mari juga karena kendali ayah. Ini bukan kebetulan," Kata sang ayah.
"Aku menyerahkan semuanya padamu, yah!" Kata Naya sambil menyeringai lalu memeluk ayahnya.
"Ayah tak akan melupakan kejadian itu. Ini hanya masalah waktu dan semuanya akan terbalas."
Naya hanya mengangguk-angguk didalan dekapan sang ayah. Pria itu tersenyum penuh arti sambil mengelus-elus pucuk kepala Naya. Sebenarnya apa yang ia rencanakan?
To be continue.
Dont forget to vote and comment. Thx for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN'S MEMORIES
Mystery / ThrillerAnnasya ialah gadis bersorot tajam yang menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Sosoknya begitu dingin sampai membuat hatinya perlahan membeku. Sampai akhirnya sosok dinginnya perlahan mencair tatkala Algia masuk ke dalam hidupnya dan mulai membongk...