"Shit! Gue kenapa dah?"
Faury menghembuskan nafasnya gusar. Kemarin hidupnya terasa sangat sangat sial sekali.
Bagaimana bisa Pak Azheff yang bernotabene sebagai dosennya, tiba-tiba saja mengakuinya sebagai calon istri didepan kedua orang tuanya pula.
Dan sekarang yang lebih menjengkelkan lagi, dosen gila itu bersikap biasa saja bahkan terkesan sangat dingin seolah-olah kejadian hari itu tidak pernah terjadi sama sekali.
"Anj- kesel gue!"
Gadis berpenampilan sangat modis itu melempar kotak susu ultramilk ke sembarang arah. Persetan, kalau ada orang yang kena.
"Eh, itu bukan nya Jin Ifriid ya?" Gumam Faury dengan mata menyipit kesudut lapangan basket.
"Arghh, sial!"
Berkali-kali gadis itu mengumpat kesal, begitu pandangan nya bertubrukan dengan sepasang manusia berbeda gender yang tengah bergandengan mesra, memamerkan hubungan nya.
Ck, kenapa hati nya masih memanas menyaksi kan itu semua?
"Gue santet juga lama-lama, tuh orang!"
Arzan dan Aefa adalah definisi couple goals yang sesungguhnya. Dua orang yang terlihat sangat saling mencintai didepan seluruh mata dunia. Arzan itu pintar serasi dengan kecerdasan nya Aefa.
Tak heran jika seantaro kampus, mendukung hubungan mereka. Mereka berdua terlihat sangat dewasa.
"Ck, sadar diri Faury. Lo itu jauh lebih segala-galanya nya dari mereka, berhenti merasa rendah!" Gumam nya sangat percaya dan diri.
Faury itu pintar, bahkan sangat pintar. Tapi gadis itu tidak suka memperlihatkan kemampuan nya, tambah lagi dengan sikap konyol nya yang berhasil menutupi kecerdasan otak nya dari luar.
Ck, intinya ia tidak suka terlalu terkenal atau lebih mencolok dari pada teman-teman nya.
"Lo nggak boleh insecure, Aury!"
Faury melewati lapangan itu dengan sengaja, sekalian tebar pesona. Rambut Curly sebahunya juga sengaja dikibas-kibas kan kebelakang, dan letak kaca mata nya pun diatur sedemikian rupa.
"Mundur dikit mbak, cantik nya kelewatan."
"Mau kemana neng geulis?"
"Demege nya Faury nggak ngotak!"
"Masih jomblo kan ya?"
"Belagak cupu, tau nya suhu."
"Anjir, dia mau nggak ya gue pacarin?"
Faury tambah tebar pesona mendengar pujian para buaya. Apa lagi saat pandangan nya bertemu dengan sepasang netra biru laut itu. Ya iya, dia Arzan Elbert Fernandes.
Arzan meneguk saliva nya susah payah. Tidak dapat dipungkiri, jika ia pernah suka pada gadis cantik itu dan tentu saja ia juga menyesal pernah menyia-nyiakan perempuan seperti Aghiera Faury Ananta.
"Ekhem," dehem Aefa yang berhasil mengalihkan perhatian kedua nya.
Faury tersenyum manis, lalu melambaikan tangan nya pada Aefa tanpa beban. Ia berusaha melawan kenyataan, bahwa mereka tidak sedekat itu.
"Haii," sapa nya penuh percaya diri.
Gadis itu melirik Faury sebentar,"mau kemana, Ry?" Tanya nya sembari tersenyum manis.
Seperti yang sering orang-orang katakan, Aefa itu defenisi manusia ramah yang sesungguhnya.
"Mau beli salep, tangan gue gatel." Sarkas Faury santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN [END]
RomanceWarning⚠️Bucin Area! "Mas," "Iya kenapa, hm?" Aduh, seketika jantung Faury berdegup kencang hanya karena mendengar kata, 'hm'. "Kenapa, sayang?" Ulang pria itu lagi. Kiuwpiuwpiww... Aghiera Faury Ananta, gadis yang kerap disapa Faury itu merupaka...