22. Bucin

128K 9K 338
                                        

Follow ig aku : windaresta13
Link nya ada di profil.

"Ry, gue mau ngomong boleh?" Tanya seorang gadis manis, sembari memamerkan senyuman ramahnya.

Tanpa menyebutkan nama pun, semua orang sudah tau bahwa pemilik senyuman teramah seantaro kampus mereka, hanya Aefa Reyyanza, mahasiswi organisasi dengan segudang prestasi.

Sudah lah, kalau berbicara tentang keunggulan Aefa, semua cewek yang berada dikampus akan langsung mengaku incesure, termasuk seorang Aghiera Faury Ananta.

Jadi wajar saja, kalau Arzan Elbert Fernandes lebih memilih seorang Aefa, dibandingkan sosok Faury yang keliatan lebih sombong tingkat dewa. Ck! Bukan sombong, lebih tepatnya sulit sekali beradabtasi.

Faury yang tengah asik menscroll layar beranda tiktok nya, menolehkan kepala. Gadis itu, langsung meletakkan ponselnya diatas meja.

"Iyaa, mau ngomong apa?" Tanya nya dengan kedua alis terangkat.

Aefa yang melihat Faury sangat santai dan tenang, ditambah dengan selama ini tidak pernah mempertanyakan perihal hubungannya dengan Arzan, membuat rasa bersalah nya kian membuncah.

Selama ini, Aefa juga tidak bahagia menjalin hubungan dengan pria yang jelas-jelas mencintai perempuan lain.

Ia sangat merasa bersalah, karena menganggap dirinya pernah menjadi sosok orang ketiga diantara Arzan dan gadis mungil yang berada didepan nya.

Aefa merasa kalah telak, seakan-akan ia paling terobsesi memiliki Arzan Elbert Fernandes. Entah siapa yang harus di salahkan, yang pasti kenyataan sekarang terasa seperti jebakan untuk mereka bertiga.

"Gue- um, boleh nggak sih kita panggil aku-kamu aja? Aku nggak nyaman, lo-gue an." Pungkas Aefa masih setia dengan senyuman khas nya.

'Wah napa nih orang, kerasukan setan?'

Faury menaikan sebelah alis nya heran, "hm okay." Jawabnya singkat.

Aefa menghela nafas nya lega, lalu membuka aerphone yang masih terpasang ditelinga nya.

Pasal nya, sekarang mereka berdua tengah berada dilaboratorium bahasa. Jangan salah, kedua manusia yang berbeda latar belakang itu, sama-sama anggota ekskul kebahasaan.

Bedanya, Aefa lebih mencolok dengan mencalonkan diri sebagai ketua. Sedangkan Faury, hanya anggota biasa, sekedar untuk mengisi waktu gabutnya saja.

"Maaf, kalau kali ini pertanyaan aku menyinggung privasi kamu," Ujar Aefa sebelum mempertanyakan maksud dan tujuannya.

Faury diam, sembari menunggu kelanjutan ucapan dari Aefa.

"Kamu benarankan, udah nikah sama pak Azheff?"

"It's true!"

"Kamu udah move on, dari Arzan?"

"Nice,"

"Kamu juga cintakan, sama pak Azheff?"

Faury berfikir sejenak, "maybe..."

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang