52. Pengantin Bar-bar

70.1K 6.8K 1.4K
                                    

"Saya nikahkan dan kawinkan saudara Raellino Abraham, dengan putri saya Shezy Denayya binti Arkanio Bagaskara, dengan mahar berupa uang tunai sebesar 21,5 triliun, satu set perhiasan seharga 250 Miliar, 13 unit Apartemen, 4 mansion serta isinya, 10 unit Lamborghini, 7 unit Ferrari, 5 pulau pribadi, dan seperangkat alat mandi, dibayar tunai..."

Serentak para tamu undangan menahan nafas secara bersamaan, terkejut mendengar mahar yang Barusan diucapkan oleh papa Shezy di acara ijab qobul mereka.

"Saya terima nikah dan kawinnya Shezy Denayya binti Arkanio Bagaskara, dengan mahar tersebut, tunai!"

"Bagaimana, saksi?"

"SAHHHHHHH..."

"Alhamdulillaahirobbil'alamiin."

"Aaaaa, MAKASIHH YA ALLAH, GUE LANGSUNG KAYA. YUHUUU, AURY BESOK KITA FOYA-FOYAAAA..." Teriak perempuan yang baru saja sah itu, tanpa rasa malu.

Shezy langsung berdiri dari tempat duduknya, tanpa fikir panjang ia langsung berjoget-joget ria. Bodo amat dengan gaun pengantin super ribet yang sedang dikenakannya.

Faury yang tengah duduk disamping pak Azheff itu, menepuk jidatnya berkali-kali. Gilanya Shezy memang tidak tau situasi dan kondisi.

"SINI AURY, GUE TRAKTIR SEBLAK, BAKSO, BAKWAN, SAMA BATAGOR. GUE UDAH JADI SULTAN WOIII...!!!"

"By, duduk hey." Om Rael langsung berdiri menghentikan tingkah konyol sang istri.

Shezy menggelengkan kepalanya polos. Perempuan itu segera mengambil ponselnya, lalu menyetel lagu-lagu DJ dari sana. Kedua tangannya berputar-putar ria diatas kepala, menikmati alunan musik yang benar-benar bisa membuat gila.

"AYO PARTY, GOYANG SEMUANYA...!"

Para tamu yang awalnya cengo, lama kelamaan terbuai dengan teriakan cempreng milik Shezy. Mereka semua menari bersama-sama, bahkan termasuk penghulunya.

Sementara itu, om Rael tengah menghirup oksigen dengan susah payah, ia terdesak dalam kerumunan manusia. Untung saja, pak Azheff bisa segera menarik laki-laki itu menjauh dari keramaian.

"Om, maapin teman saya ya, Shezy waras kok, jangan diceraiin om. Kasian atuh, baru sah juga langsung jadi janda." Pinta Faury dengan wajah super polosnya.

"Hosh, huffttt, bisa mati muda saya kalau gini lama-lama." Keluh Om Rael yang membuat pak Azheff tertawa pelan.

"Kamu kok bisa waras? Kenapa nggak ikut berjoget disana, sama mereka?" Tanya om Rael kemudian.

"Dia lagi hamil, makanya saya larang."

Laki-laki itu hanya mengangguk, mendengar jawaban sarkas dari pak Azheff.

Tadinya Faury ingin sekali ikut menari bersama mereka, namun pak Azheff yang sangat posesif tentu saja melarang hal gila tersebut.

Biarkan Shezy saja yang stress, Faury jangan.

Pengantin pria itu menghela nafasnya frustasi, melihat lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat resepsi pernikahan mereka jadi kacau berantakan.

Mereka semua malah asyik berputar-putar tidak jelas mengelilingi pengantin wanita, yang lain tak bukan adalah Shezy istrinya om Rael sendiri.

"Mas, mau ikut." Pinta Faury memelas.

Pak Azheff menggelengkan kepalanya cepat, ia melirik kearah perut Faury, seakan-akan memberi tahu kalau itu tidak baik untuk bayi yang berada dalam kandungan istrinya.

"Mas, ihhh..." Rajuk Faury.

Perempuan yang tengah mamakai dress putih selutut itu, malam ini tampak anggun dengan rambut Curly yang sengaja digerainya.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang