36. Mama Diara

92.4K 7.6K 201
                                        

"Ngantuk banget euyy," gumam gadis itu, tidak bisa fokus menghadap papan tulis.

Shezy yang duduk disamping nya, menolehkan kepala, "udah berapa taun Lo nggak tidur?" Tanya nya tanpa diiringi dengan nada yang jenaka.

Faury memutar bola matanya malas, lalu menungkupkan kepala diatas meja. Tidak lupa ia menegakkan buku cetak didepannya, agar tidak ketahuan ia sedang tidur dijam pelajaran dosen galak itu.

"Ry," panggil Shezy sambil menepuk bahu sahabat nya pelan.

"Hm?"

"Aury," panggil nya sekali lagi.

"Apa sih, Anjing?"

Shezy cengengesan tak jelas, lalu menggerak-gerakkan kakinya yang terasa keram, mungkin saja akibat lama duduk.

"Kaki gue pegel, Njiir!"

"Bukan urusan gue!" Sela Faury bodo amat.

Shezy mengerucut kan bibir nya, kemudian kembali fokus pada pak Azheff yang tengah mencoret-coret papan tulis didepan sana.

"SHEZY!" Panggil Faury ngegas.

"ALLAHUAKBAR!" Gadis itu mengusap dadanya sabar, untung saja bukan kata-kata kasar yang keluar dari mulut nya.

Shezy menatap gadis itu nyalang, "ngagetin Anjiir! Kalau pak Azheff denger, Lo mau tanggung jawab?!"

"Pak Azheff itu suami gue kalau Lo lupa, jadi Sans aja." Jawab Faury santai.

"CK! Lo mau apa tadi panggil gue?"

Faury menarik kepala gadis itu agar lebih dekat, berniat membisikan sesuatu.

"Apasih?"

"Om Rael selingkuh!"

"What? Lo ngomong apa sih, Anjiir?!"

"Gue serius bangsat, kemaren gue ketemu dia di supermarket bareng cewek cantik euyy..." Heboh Faury sangat antusias sekali.

Sedangkan Shezy perempuan itu shock bukan main, ia menatap horor gadis yang berada didepan nya.

"Demi apa sih? Hiks, tega banget om duda nyelingkuhin gue, padahal dia udah janji mau ngelamar gue habis wisuda nanti, hiks."

"Gue becanda, hahahaa..." Ujar Faury garing.

"ANJINGGG!"

Faury tertawa renyah, melihat ekspresi sahabat nya. Dengan wajah polos tanpa dosa, gadis itu menangkup kedua pipi Shezy.

"Jangan nangis ayang, ntar cantik nya ilang."

"Jijikkk!"

Ingin sekali rasa nya, Shezy mengumpati Faury keras-keras. Tapi karena mengingat dan menimbang ada dosen mereka didepan, jadi Shezy mengurungkan niat baik nya.

"Sabar, Allaah suka hambanya yang sabar." Sahut Shezy pelan.

Satu jam berlalu, Faury masih bosan plus ngantuk berat. Berkali-kali ia mencari-cari cara agar tidak sampai ketiduran dijam suami nya sendiri.

Faury tersenyum sumringah melihat El, Ardhan dan Ghino duduk mojok di bagian paling belakang.

Wait, tumben sekali El yang bernotabe sebagai ketua kelas terhormat dan berprestasi mau berkumpul dengan manusia seperti Ardhan dan Ghino.

"Hai ganteng," sapa Faury ngasal, begitu sampai didepan mereka bertiga.

El langsung menodongakan kepala nya, laki-laki itu menggaruk tengkuk nya yang sama sekali tidak gatal. Berusaha menyembunyikan kesaltingan nya.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang