MAS DOSEN [END]

18. SAH

Follow ig aku : windaresta13
Link nya cek diprofil.

"Saya terima nikah dan kawin nya Aghiera Faury Ananta binti Xavier Ananta dengan maskawin Uang tunai sebesar 100.000$, dan seperangkat alat hidup layak dunia akhirat, dibayar tunai..."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAHHH...!"

"Alhamdulillahhirobil a'lamiin."

Para tamu hadirin yang berbahagia, menyaksikan proses Ijab Qobul dosen dan mahasiswi itu penuh haru. Iya, terharu dengan mahar yang diberikan oleh pak Azheff.

Tepat pada hari Jum'at, gadis yang baru menginjak sembilan belas tahun itu, sudah sah secara agama dan negara menjadi istri orang.

Dengan menyandang status yang masih sebagai mahasiswa di universitas ibu kota.

Hari ini, adalah sejarah dimana hidup nya akan jungkir balik keadaan dengan sekejap mata.

Tak banyak bicara, seperti biasa.

Gadis itu hanya menunduk memperhatikan pak Azheff yang tengah menyematkan cincin lambang pengikat ikatan sakral mereka dijari manis nya. Begitu juga sebaliknya, Faury juga melakukan hal yang sama pak jari kekar milik suami nya.

Lalu laki-laki yang baru saja melepas masa lajang nya itu, mencium kening istri nya penuh kasih sayang.

Xavier selaku ayah kandung Faury, ikut tersenyum haru.

"Selamat jadi istri, anak papa." Ujar Xavier yang menyaksikan perubahan status anak nya secara langsung dengan mata kepala nya.

Memang terasa sangat berat, bahkan dari tadi Faury tidak berani melihat mata teduh milik cinta pertama nya. Ya siapa lagi kalau bukan Xavier Ananta.

"M-makasih pa." Sahut nya pelan.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan suasana, Xavier langsung menarik putri nya kedalam dekapannya yang hangat.

Anggap saja, ini sebagai pelukan terakhir sebelum pak Azheff benar-benar membawa putri semata wayangnya menuju bahtera rumah tangga.

"Makasih pa. Makasih sudah menjadi ayah yang baik, buat Aury. Aury sayang papa..."

Xavier mengangguk sembari mengusap-usap punggung putri nya, "makasih juga sayang. Makasih sudah menjadi anak yang patuh selama ini." Balas Xavier yang membuat senyuman manis terpatri di ujung bibir Faury.

"Aury sayang papa."

"Papa lebih sayang, Aury."

"Selamat bergabung dikeluarga kita, Faury." Ujar Diara sambil tersenyum bahagia.

"I-iya, makasih Tante."

"Panggil mama aja, nggak usah canggung." Kekeh wanita yang terlihat sangat fashionable itu, sambil tertawa pelan.

"Siap, mama mertua!"

'Eh Anjir, gue kedengaran so akrab bangett ga sih?'

Dan setelah acara makasih-makasihan tadi, berakhir lah dengan sepasang pasutri itu berdiri diatas pelaminan. Ya untuk apa lagi coba, kalau bukan untuk menyalami para tamu undangan.

Faury menajamkan Indra pengelihatan nya, berusaha mencari seorang wanita yang sangat berharga dalam hidup nya, namun dari tadi tak kunjung ditemukannya.

Pak Azheff yang melihat Faury celingak-celinguk dari tadi, mengerutkan kening nya.

"Kamu, nyari siapa?" Tanya nya tepat.