MAS DOSEN [END]

23. Kantor

Follow ig aku : windaresta13
Link nya cek diprofil.

"Lho, bapak mau kemana?"

Pak Azheff yang tengah mengancingkan kemeja abu-abunya itu menoleh kebelakang, dimana terdapat istri nya yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih terlihat basah.

"Kamu hari ini, nggak ada kelaskan?" Tanya pak Azheff yang masih belum menjawab pertanyaan dari gadis itu.

"Mau kemana sii? Masih pagi udah rapi aja!"

Hening, tak ada balasan. Ya karena memang, pak Azheff tidak mendengar gumaman pelan gadis itu.

Faury mendengus kesal, lalu berjalan kearah lemari mengambil baju santai yang akan digunakan hari ini.

Pasalnya sekarang adalah hari Rabu, jatah libur fakultas Faury, selain hari Sabtu dan Minggu.

Pilihan nya jatuh pada celena pendek sepaha, dengan atasan kaos oversize warna putih pirang.

Setelah mengambil beberapa pakaian nya, Faury membawa nya ke keruangan ganti.

Pak Azheff yang memperhatikan itu, menaikan sebelah alis nya heran. Apa dia ada salah? Atau mungkin salah ia ngomong?

Ceklek!

Laki-laki itu kembali menolehkan kepala, begitu mendengar suara pintu terbuka.

'Surga dunia,'

Pak Azheff beristighfar berkali-kali, melihat pakaian terbuka sang istri, yang berhasil menggoda imannya setiap hari.

"Aury," panggil pak Azheff, namun diabaikan oleh sang empunya.

Pak Azheff menghela nafas pelan, lalu mengambil posisi duduk diatas kasur yang sedang dirapikan kembali oleh sang istri.

"Ry,"

"Apa sih pak? Saya lagi ngeberesin ini tau!" Kesal gadis itu, sambil menarik paksa sprei yang diduduki oleh suaminya.

Pak Azheff tetap keukeh duduk disana, membuat Faury menyerah menarik kain itu. Lebih memilih merebahkan badan nya diatas kasur, padahal baru juga bangun dari tidur.

"Kamu kenapa? Saya ada salah sama kamu?" Tanya pak Azheff sembari mengusap-usap kaki Faury.

Gadis itu menepis tangan suaminya, yang teramat lancang menyentuh betis hingga pahanya yang terekspos sempurna, karena memang celana yang dikenakan Faury benar-benar pendek.

"Apa sih? Tangan nya diawasin, napa?!"

"Kamu kalau keluar jangan pakai ini ya, kalau dirumah sih nggak papa." Ucap pak Azheff sembari memandangi celena haram milik istrinya.

"Terserah saya lah!"

"Ngebantah mulu. Mending bangun, ayo kita sarapan dulu." Ajak pak Azheff sembari mengulurkan kedua tangannya pada Faury, seolah-olah ingin mengendong gadis itu seperti anak kecil.

Faury memutar bola mata nya malas, lalu menutup mukanya menggunakan selimut.

Pak Azheff yang melihat itu, mengusap mukanya, sedikit frustasi.