27. Uwuu Day

142K 8K 285
                                    

"Hoam,"

Faury menguap kecil, sembari mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke retina Indra penglihatan nya.

Gadis itu melihat kesamping, mendapati pak Azheff yang tengah tersenyum manis kearah nya.

Kening gadis itu berkerut.

'Kesambet apa nih orang?' Bathin Faury bertanya-tanya.

Mengabaikan laki-laki itu, Faury segera mengambil ponsel nya dan melihat jam yang tertera dilayar IP nya.

"Asuu, jam 12 siang?! Bapak kok nggak bangunin saya? Bapak udah balik ya dari kampus? Saya Alfa Anjirr, dimatkul suami sendiri?!" Heboh Faury, tetapi tidak beranjak dari atas ranjang.

Pak Azheff terkekeh geli, "saya juga baru bangun, kamu nggak liat saya belum pakai baju, hm?"

"Kita- WHATTT? HEH, BAPAK NGAPAIN SAYA SEMALAM? ANJIRRR, BAJU BAPAK- EH SAYA JUGA, MANA?!"

Faury berteriak-teriak tidak jelas, sambil mengeratkan selimut yang membaluti tubuh mungil nya.

Faury menutup mata nya, namun tetap mengintip dibalik jemari nya yang tidak tertutup sempurna.

Melihat kearah sang suami yang sedang bertelanjang dada, membuat gadis itu berkali-kali menelan saliva nya dalam-dalam.

Tapi Faury menggeleng kuat, kembali mengingat tujuan awal nya.

"Pak, jawab saya dong!" Desak Faury tak sabaran.

"Apa? Saya habis berinvestasi."

Kedua alis Faury bertaut, tidak mengerti. Ia menatap tajam kearah suami nya seakan-akan meminta penjelasan lebih.

"Investasi apaan?!" Ketus nya.

"Investasi baby, dirahim kamu."

Blush!

What the hell?

Faury membulat kan kedua matanya sempurna, sekarang ia baru ingat. Ah sial sekali, kenapa ia harus lupa.

"Mengenang semalem, sayang?"

Pak Azheff tertawa pelan, melihat tingkah lucu istri nya. Ia mengusap-usap lembut kepala gadis itu, seakan-akan Faury itu adalah anak kecil yang harus ia jaga.

"Makasih," ujar pak Azheff tersenyum tulus.

"Makasih buat apaan lagi?"

"Kamu gemes bangettt sii. Makasih buat semalem sayang..." Jawab pak Azheff sembari menarik Faury kedalam pelukannya.

Sebelah tangan kekarnya melingkar sempurna, dipinggang milik perempuan itu.

"Pak,"

Faury memejam kan mata nya, jantung nya benar-benar tak kuat saat berada sedekat ini dengan dosen tampan nya itu.

Memilih diam saja, Faury menenggelamkan kepala di dada bidang milik sang suami.

"Nggak mau mandi sama sarapan dulu, hm?" Tanya Pak Azheff lembut, sembari mengelus rambut Curly istri nya.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang