44. Calon keluarga Kenandra

83.1K 8.2K 2.1K
                                    

Aku izin publish disini gapapakan pak? Hehehee,Sekalian kita minta pendapat yang lain, mau ending yang kaya mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku izin publish disini gapapakan pak? Hehehee,
Sekalian kita minta pendapat yang lain, mau ending yang kaya mana?

~~••••••MAS DOSEN••••••~~

Malam itu, dikediaman keluarga pasutri yang tengah berbahagia, dipenuhi oleh semua anggota keluarga yang sengaja dikumpulkan, untuk memberi tahu kabar yang sangat penting tentunya.

Kedua belah pihak keluarga pak Azheff dan Faury telah hadir tanpa terkecuali. Hanya mengadakan sebuah syukuran kecil-kecilan bukan seperti pesta besar-besaran, namun semua orang yang berada disana terlihat sangat antusias.

Pak Azheff yang bernotabene sebagai tuan rumah, menjamu semua tamunya dengan baik. Mulai dari menyalami mereka satu persatu, hingga menghidangkan makanan yang sengaja tadi dipesan terlebih dahulu.

Sedangkan Faury, hanya duduk manis diatas sofa. Dilarang keras oleh suaminya untuk ikut andil, dalam menjamu keluarga mereka.

Disini kalau dilihat dari raut wajahnya, sepertinya Kenan dan Diara yang paling berbahagia. Karena selain pasutri muda itu sendiri, yang tau soal kehamilan Faury hanya mereka berdua.

Sudah tidak sabar memberi tahu yang lain, Diara memilih duduk disamping menantunya sambil mengusap-usap rambut Curly milik Faury penuh kasih sayang.

Xavier, Fanya, Reyyan dan Alice yang baru saja datang secara bersamaan, memilih menikmati hidangan dari pak Azheff. Mengabaikan Faury yang tengah bercoleteh ria bersama mertuanya.

"Ma, Aury pengen makan nanas itu deh, manis kayaknya." Rengek Faury menegadahkan kepalanya mengahadap ke Diara.

Wanita paruh baya itu melototkan matanya sempurna, bukan pada Faury, lebih tepatnya pada sang anak yang tengah menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal.

Posisinya, Fanya duduk ditengah-tengah, antara Pak Azheff dan mantunya.

"Ghean! Siapa yang nyuruh kamu beli nanas segala, hm?!" Bisik Diara, menekankan suaranya marah.

"Emang kenapa sih, ma?" Tanya Pak Azheff sembari mengambil sepotong nanas itu, berniat memberikannya pada sang istri yang tengah merengek sambil mengeluarkan puppy eyesnya.

Plak!

Diara memukul tangan putranya, hingga potongan nanas yang berada ditangan pak Azheff ikut terjatuh kelantai.

Semua orang yang disana, langsung mengalihkan perhatian pada sepasang anak dan ibu itu.

Diara tersenyum, lalu kembali mengusap-usap kepala Faury.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang