19. First night

148K 9.2K 416
                                        

Follow ig aku : windaresta13
Link nya ada di profil.

Sepasang pengantin baru itu tengah merebahkan badan nya diatas queen size milik Faury. Tak ada yang memulai pembicaraan, mereka fokus pada loteng atap yang terlihat lebih menarik pada malam itu.

Faury yang sudah siap dengan piama tidur nya, mengetuk-ngetukkan jari dikening, seolah-olah sedang berfikir keras tentang sesuatu.

'Anjing bangett, kenapa jadi canggung gini siii?'

Dengan gerakan pelan, Faury mengambil guling yang tadi berada disampingnya lalu memindahkan nya ketengah. Buat jaga-jaga, begitu lah fikir gadis itu, sangat sempit sekali.

Pak Azheff yang melihat itupun hanya diam saja, menurut nya sangat wajar kalau Faury berlaku seperti itu. Mungkin saja, ini ia belum terbiasa.

"Kamu belum mau tidur?" Tanya laki-laki itu sembari memperbaiki posisi selimut yang akan mereka kenakan ditubuhnya dan sang istri.

Mendapat perlakuan seperti itu, justru semakin membuat jantung Faury, deg-deg serrr didalam sana.

"B-belum, pak."

'Anjingg! Kenapa jadi gugup gini, bangsat.' Rutuk Faury pada diri nya sendiri.

Pak Azheff terkekeh pelan, lalu menggeser guling yang tadi diletakkan Faury ditengah menjadi tergeletak dilantai.

"Nggak baik ada perantara, antara suami dan istri."

Anjirr, Faury merasa geli sendiri dengan apa yang barusan diucapkan oleh dosen yang biasa berwajah datar itu.

Gadis itu mencengkram selimut dengan kuat, lalu memilih membelakangi pak Azheff yang pasti sekarang tengah memperhatikan gerak-gerik nya.

"Hei, hadap sini," panggil Pak Azheff dengan sebelah tangan yang digunakan mengusap rambut Curly istri nya dari belakang.

"Pak, plisss jangan sekarang." Gumam Faury berbisik halus, berharap laki-laki itu tidak dapat mendengar nya, namun siapa sangka pada kenyataan nya malah sebaliknya.

"Apa nya yang jangan sekarang?" Tanya pak Azheff nakal, sambil memeluk Faury dari belakang.

"Eh-?"

Gadis itu menegang, merasakan tangan kekar itu melingkar sempurna di bagian pinggang dan perut nya.

"Lepasin pak, pengap tau."

Sebenarnya bukan pengap, hanya saja perlakuan pak Azheff barusan sukses membuat jantung gadis itu berpacu diluar batas normal.

"Hadap sini dulu, baru saya lepaskan." Ujar pak Azheff semakin membenamkan kepala nya diceruk leher jenjang milik Faury.

Karena tidak kuat lagi dengan suasana yang semakin mencekam, akhirnya Faury menuruti kemauan pak Azheff. Dengan gerakan pelan, gadis itu merubah arah posisi tidurnya.

Jarak mereka sangat dekat, bahkan saking dekatnya jika Faury bergerak sedikit saja, pasti hidung dan bibir mereka akan saling bersentuhan.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang