Pak Azheff mengerutkan kening heran, begitu melihat rumah nya sepi tak berpenghuni. Ck! Kemana pergi nya para pembantu dan istri nya sendiri?
Laki-laki itu menaiki anak tangga menuju kamar, namun tidak menemukan siapa-siapa disana. Membuka pintu kamar mandi, dan hasil nya juga sama nihil nya.
Pak Azheff mengecek ponsel nya, melihat room chat terakhir nya dengan sang istri. Namun sepertinya juga tidak ada pesan yang menunjukkan Faury pergi, minta izin padanya.
"Aury," panggil pak Azheff lantang, sembari mencari-cari disetiap sudut ruangan kamar nya.
Capek sendiri, akhirnya pak Azheff memutuskan untuk menelepon istri nya saja.
Panggilan pertama tidak diangkat, panggilan kedua ditolak dan panggilan ketiga nomor nya sibuk.
Laki-laki itu menghela nafas nya lelah, lalu memilih mengganti pakaian formal nya, menjadi pakaian cassual ala rumahan.
Drtttt!
Pak Azheff segera mengambil ponsel nya, berharap itu panggilan dari Faury, tapi nyata nya malah dari papa mertua nya.
"Hallo pa," Ujar pak Azheff, sopan.
"Azheff, Aury nya ada? Dari tadi papa coba hubungin nomornya, tapi nggak aktif." Sahut Xavier, terdengar khawatir diseberang sana.
Pak Azheff menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, bingung sendiri harus memberikan jawaban seperti apa, pada papa mertua nya.
Laki-laki itu berfikir sejenak, ia baru teringat sesuatu, ah pasti ada hubungannya dengan masalah tadi pagi dikampus.
Ya apa lagi coba, kalau bukan masalah dosen baru yang bernama Kiana itu.
Mengusap wajah nya kasar, dosen tampan itu menghela nafas nya dalam-dalam.
"Hm, Faury lagi mandi pa." Jawab Pak Azheff asal.
"Alhamdulillah, papa kira kenapa-kenapa. Kalian nggak lagi ada masalah kan?"
"Nggak pa, nanti siap Faury mandi saya telepon lagi."
"Nggak usah Zheff, papa titip salam aja sama Aury."
"O-oh, baik pa."
Pak Azheff mengusap wajah nya frustasi, ah ia baru ingat teman nya Faury yang bernama Shezy.
Setelah mendapat kontak nomor gadis itu dari group kelas, pak Azheff berinisiatif menghubungi sahabat istri nya secara langsung.
"Hallo Pak, kenapa?" Ucap seorang perempuan yang terdengar serak diseberang sana, mungkin saja baru bangun tidur.
"Istri saya ada sama kamu?" Tanya pak Azheff to the point.
"Lah, kok nanya sama saya? Kan dia istri bapak, harus nya bapak yang lebih tau dong."
Pak Azheff berdecak kesal, berani-beraninya bocah kecil seperti Shezy menasehati nya.
"Pertanyaan saya cukup jelas kan?!"
"Eh? Hehehe, sangat jelas pak. " Cengir Shezy, yang malah membuat Pak Azheff berkali-kali menggeram kesal.
"Bilang dimana istri saya, atau nilai kamu taruhan nya!"
"Jangan atuh pak, masalah pribadi jangan diikut campurkan sama urusan kampus."
"Nggak usah ngajarin saya kamu, cepat kasih tau dimana istri saya!"
Shezy tertawa pelan, lucu juga kalau dosen galak nya itu dalam mode khawatir nya.
"Siapa yang ngaja-"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN [END]
Roman d'amourWarning⚠️Bucin Area! "Mas," "Iya kenapa, hm?" Aduh, seketika jantung Faury berdegup kencang hanya karena mendengar kata, 'hm'. "Kenapa, sayang?" Ulang pria itu lagi. Kiuwpiuwpiww... Aghiera Faury Ananta, gadis yang kerap disapa Faury itu merupaka...