39. Pasutri Bucin

85.1K 7.8K 1.1K
                                    

Aku kan belum ngasih gambaran cast cerita nya, kalian ngebayangin siapa sih jadi pak Azheff sama Faury nya?

"DENYUT JANTUNGKU BERDEBAR,"

"TERASA INDAHNYA,"

"DUNIA INI KITA YANG PUNYAA..."

"AKULAH MATAHARI MU,"

"KAULAH KEKASIH KU,"

"KITA KAN BERSAMA SELAMANYAA..."

Bukan kaleng-kaleng!

Pak Azheff menggelengkan kepalanya berkali-kali, mendengarkan suara cempreng istrinya dari dalam kamar mandi, bersamaan dengan suara derasnya guyuran air dari shower.

Sulit ditebak, kenapa perempuan hobby sekali menyalurkan bakat terpendamnya dikamar mandi. Mendadak suaranya terasa bagus sekali, kalau bernyanyi didalam ruangan tertutup tersebut.

Memilih merebahkan tubuhnya di atas kasur, pak Azheff memeriksa ponsel nya, sembari membaca beberapa email yang masuk dari perusahaan dan juga kampus.

Sudah terhitung dari setengah jam yang lalu, pak Azheff menunggu istri nya selesai menjalankan ritual mandi. Namun sampai sekarang hasil nya hanya nihil, Faury masih setia konser didalam sana.

Sembari menunggu, Pak Azheff membuka atasannya, bertelanjang dada. Memang cuaca hari ini sangat panas.

Kemudian dengan santainya, laki-laki itu meneguk sisa susu Ultramilk milik Faury siang tadi.

"MASSSS, SUSU AKU JANGAN DIHABISIN!!!"

Dosen muda nan tampan itu tergelonjak kaget, begitu mendengar teriakan istri nya yang langsung menyapu gendang telinga.

Faury keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk pendek, dengan rambut basah dan air yang masih menetes dari kepala.

Laki-laki itu meneguk sisa susu yang berada dalam mulutnya bersamaan dengan saliva, lalu menatap istrinya dari atas sampai bawah.

"Ihhh, stuck susu nya udah habis tau. Ini kotak terakhir lho mas, hiks." Dramatis Faury, menatap iba pada kotak susu nya yang sudah kosong diatas lantai sana.

"Maaf sayang, ntar mas beliin lagi ya? Jangan nangis atuh." Jawab pak Azheff kelagapan sendiri.

Faury melipat kedua tangannya didepan dada, lalu menatap nyalang laki-laki yang berada didepannya.

Berani sekali pak Azheff meminum susu milik nya.

"Nggak mau, huaaaa! Mas Azheff jahat, aku bilangin mama nih." Ancam Faury, sembari merampas ponsel yang masih dipegang oleh suami nya.

Pak Azheff membelalakkan matanya sempurna, tidak setuju dengan perkataan Faury barusan.

"Jangan ya sayang, ntar kita beli sama pabrik-pabrik nya, okay?"

Faury tetap keukeh ingin menghubungi mertuanya, namun pak Azheff melarangnya dan berusaha merebut ponselnya kembali.

Jadi lah aksi kejar-kejaran, dan rebut-rebutan ala pasutri muda.

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang