04. Pertemuan

132K 10.5K 270
                                        

"Aaaa, LO BENARAN FAURY KAN? OMG, ternyata lo lebih cantik daripada hasil filter instagram!"

Shezy berjingkrak ria begitu bertemu dengan gadis berperawakan sedang, dengan rambut curly tergerai panjang sekitar sebahu.

Netra nya berwarna coklat muda, senyuman milik nya terlihat begitu manis melebihi gula, kalau saja ia cowok pasti sudah duluan tergoda.

Shezy memeluk nya dengan sangat antusias. Biar gadis itu tebak, kalau perempuan yang sekarang berada didepan nya memiliki sifat periang, petakilan dan juga friendly, kemungkinan besar.

"ASTAGAAA, LO TERNYATA LEBIH MANIS DARI YANG GUE BAYANGKAN! PAPRIKA AJA INSECURE EUYY...! " Teriak Faury tak kalah heboh nya.

"Kok paprika sih?"

"Karena gula terlalu manis buat kita yang mudah diabetes, bestiee!"

Mereka berdua tertawa ria, seakan-akan gedung fakultas kedokteran university ibu kota ini milik orang tua mereka.

Dan bahkan secara tidak langsung mereka  berhasil mencuri perhatian banyak pasang mata yang berada di sekitar nya.

Faury mengerjapkan mata nya lucu, melihat orang-orang yang menatap mereka dengan tatapan yang berbeda. Memang gadis itu terlihat sangat imut berbeda dengan Shezy, yang terkesan lebih manis.

"Aaaa bestie, gue nggak nyangka bakal ketemu sama lo"

"Lebai lo nyet, kayak ketemu sama bias aja." Ujar Faury sambil memutar bola mata nya jengah.

"Tapi tunggu deh, ada yang beda dari lo. Um- apa ya?" Shezy mengetuk jidat nya, seperti orang tengah berfikir.

"Biasa nya kan kalau virtualan lo hobinya ngumpat Ry, tapi asli nya kok-"

"Anj*ng, ban*sat, b*bi, gue asli nya mah kalem!" Sela Faury cepat.

"ALLAHUAKBAR! "

Astaghfirullah, baru juga dibilangin langsung keluar sifat asli nya. Jadi nyesel si Shezy mah kalau gini.

"Dari pada nambah dosa, mending ke kelas aja yuk."

"Skuy lah, masuk kelas baru kita."

Kedua gadis itu masuk ke Class room kedokteran A, dengan tidak ada anggun-anggun nya.

Bagaimana bisa anggun, jika Shezy saja terus mengajak nya bercerita unfaedah sepanjang jalan.

Belum lagi dia sendiri yang asik menyedot sekotak susu ultramilk yang sengaja diletakkan ditangan kirinya.

Sesampainya disana, langsung saja mereka berdua memilih duduk diposisi paling pojok. Menurut penelitian Faury, tempat itu sangat jauh dari jangkauan para dosen rese.

"NICE TO MEET YOU, GENGS...! " Heboh Ghino begitu melihat hampir semua kursi kelas sudah dipenuhi oleh teman-teman nya.

Ini memang awal pertemuan mereka secara keseluruhan, tapi bukan berarti mereka tidak saling kenal. Bahkan tidak ada seorang pun yang terlihat canggung saat ini.

"DIEM LO GHI, GUE MASIH NGAFALIN KOSA KATA BUAT NYAPA TEMAN-TEMAN BARU KITA!" Jawab Ardhan ikut menimpali.

"IDIH, GAYAAN LO NYAPA TEMAN BARU. KAYAK BELOM KENAL AJA."

"GUE KENAL NYA CUMA SAMA MBAK FAURY SAMA SHEZY AJA, MAYAN LAH SATU IMUT SATU MANIS."

Faury dan Shezy memutar bola mata nya, malas. Dari pada mendengar kan dua mahkluk halus itu, mending mereka ngemil aja, lebih bermanfaat bukan?

MAS DOSEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang