delapan

20.1K 4.5K 1.2K
                                    



aaa pada pilih elia nichol, gemasss 😻 ok kulanjut ini sampai end ya!! spoiler dikit, kisah elia kisah terbanyak. dia bakal punya beberapa lapak hehe. jd mari mengenal dia lebih dalam.

nanti banyak kagetnya. serius. kayak, ohhh astaga... hahahah. gapapa kalo gangerti, nanti juga paham.




part ini panjang btw

8. Aneh.







"Nakal banget buset, yakin betah lo??"

Elia duduk di kasurnya sambil memakan cemilan yang ia curi dari kulkas bawah. "Banget anjir, sengaja dia bikin gue nggak betah di sini. Mau marah tapi bocil... Ini masalahnya skincare gue mahal Ra! SK, Laneige, semua ditumpahin sama tuh bocah!"

"Minta ganti Bapaknya,"

"Jelas lah anjir tar gue laporin. Tapi sempet gue omelin anaknya," Elia cengengesan. "Ra, lo tau kan gue paling nggak kuat kalo dijailin,"

"Makin nggak demen tuh sama lo," Anara tertawa geli.


Elia dulu pernah bertengkar hebat dengan adiknya Abel yang masih SMA, hanya karena memperebutkan remote kamar Elia yang disembunyikan sampai dia ketinggalan episode baru dari drama yang dia tonton. Elia gilanya melempar hp Abel sampai retak.

"Tapi ada bagusnya sih El, lu jadi melatih kesabaran biar nggak gampang emosi," ucap Anara sambil tertawa. "Baru dua hari loh."

"Lagak nya dia Ra... udah kayak orang dewasa, apalagi kalo ngomong tuh," Elia menggeleng. "Kalo nggak bandel pasti gemes banget liatnya."

"Terus bapaknya gimana? Lo ada ngobrol?"

Elia sempat menggaruk alisnya. "Cuek banget, jarang di rumah juga," jawabnya. "Jangan bikin gue berharap lebih ya, nyet."

"Nggak ada kepastian juga sama dia Ra,"

"Gue emang nggak mau geer sih," Elia menggeleng. "Tapi lo ngerti nggak sih, kalo udah di depan dia tuh otak gue kemana-mana!"

"Jangan sampe keceplosan kayak duluuuu,"

"Kali ini bisa tahan diri kok, maklum oversharing ya gini, suka nyeplos."

"Bagus bagus,"

"Gue tanyaiin kan, kayak, lu kenapa nggak nyari istri aja sih? Kan malah bisa dapet Mamah asli ya Ra,"

"Heem,"

"Terus dia jawab nggak bakal punya istri, gitu. Sial mana gue udah geer awalnya, tapi sumpah, tuh cowok cakep banget tai," Elia merubah posisinya menjadi berbaring. "Gue udah bilang gini berapa kali, ya?"

"Kerjaan dia apasih?"

"Nggak tau ya belum nanya, dikira sksd tar,"

"Heh El, ini malem kan ya, pas banget timingnya buat nemenin si Jevan," usul Anara.

Elia langsung diam termenung.

"Bocil tuh kalo malem kan jam jam ngantuk ya, biasanya nurut gitu. Coba lo temenin tidur kek atau ceritaiin dongeng,"

"Boleh juga ya," gumam Elia. Ia kemudian melirik jam dinding yang menunjukan pukul 8 malam. "Ra, udahan dulu kali ya,"

"Oke oke, selamat bekerja anaknya Ibu Luna,"

Elia langsung tertawa. "Kapan-kapan gue main apart lo deh, sekalian ambil payung,"

"Si anjir dari kemarin nggak jadi-jadi,"

212 Days ( AS 9 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang