Elia harusnya mengadakan pesta di hari pertamanya memiliki tempat tinggal sendiri.
Tapi semuanya kandas setelah ia tak sengaja berhadapan langsung dengan insiden yang mau tak mau menyangkutkan dirinya dengan sosok pria menyebalkan serta putra keciln...
hii, aku report km ya maaf... aku emang butuh readers buat baca cerita aku, tp bukan yg kayak gini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"masih untung ada yang baca."
ini gamau lebay tp beneran sakit hati huhuhu, so far ini di lapak aku gapernah ada yg maksa publish sampe ngehate.
guys? tiap cerita yg aku buat, yang aku prioritasin ya pembaca. sampe kadang telat 5 menit aja panik . aku jg ga masalah publish tiap hari karena emang ngehargaiin readers aku. aku butuh kalian dan sadar bgt.
tp kesibukan aku bukan cuma di nulis aja :( aku kerja, ada banyak event, bahkan kebetulan ospek full day sampe ga sempet buka sosmed selain post kerjaan. jujur paling males nyeritaiin nasib gini, tp ga publish atau telat SEHARI karena beneran sibuk. bukan sengaja ngilang.
maaf ya kalo ga nepatin janji... gamau drama atau ngurusin haters yg bahkan baca cerita setengah hati. jangan gini ke author lain ya, sakitnya beneran.
tenanggg, yg kesel td bukan kalian yg selalu ngehargaiin cerita author bahkan ngertiin mereka. love u all sehat selalu!
46.
Gibran keluar dari mobilnya bersamaan Elia yang habis memasukkan mobil di garasi. Ia melihat sekitar dulu sebelum menutup gerbang. Elia yang keluar dari mobil tampak kebingungan.
"Di luar kenapa nambah satpam?"
"Satu doang nggak cukup,"
Elia langsung tersenyum geli. "Asik aku dikawal banyak orang,"
"Jangan asik dulu, kamu nggak boleh keluar-keluar lagi,"
Elia seketika cemberut. "Bosen ih Pah di rumah terus udah seminggu lebih..."
"Sebelum ajuan Papah di kepolisian disetujui, kamu stay di rumah."
"Percuma tau modal polisi aja, padahal kalo Elia speakup bisa cepet selesai," cibir Elia sambil masuk ke dalam. "Papah nggak mau ngerti."
"Kamu tau nggak kalo wajah udah dikenal di sosmed gimana nantinya?" tanya Gibran. "Papah tuh khawatir sama kamu."
"Ya kan di sini posisi Elia korban Pah bukan pelaku..."
"Papah takut mereka malah balikin fakta, jadiin kamu pelakunya,"
Elia pun diam.
"Biska artis terkenal Kak, Papah masih diem bukan karena takut, anak muda kayak dia bukan lawan orang dewasa kayak Papah," tegas Gibran. "Media jaman sekarang itu keras, yang salah bisa keliatan bener begitu sebaliknya."
Elia langsung terbungkam. Sekarang tau kenapa Nichol selalu memintanya jangan bertindak sebelum polisi bergerak. Orang lemah seperti Biska bukan tandingan Nichol atau papah.
