31

19.8K 4.8K 1.5K
                                    



he's a 10 tapi duda anak 1?

he's a 10 tapi duda anak 1?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











31. Jual Mahal.









Elia : saya minta cuti bbrp hari

Elia : denda juga gapapa

Nichol : kamu bisa udahan kalo ga nyaman

Elia : gaa

Elia : saya selesaiin sesuai kontrak
Read.



Nichol meletakkan hpnya di meja, melirik Hendry yang sedang merokok di sampingnya setelah perjalanan pulang dari Bandung bersama papah dan Yuna. Dia memutuskan untuk main ke rumahnya setelah mengantar Jevan ke sekolah.

"Jadi lo tolak Kak Elia?"

Hendry menoleh karena Nichol tidak memberi jawaban, ia pun terkekeh. "Terus sekarang orangnya minta cuti?"

"Hm,"

"Hadeh," Hendry meletakkan puntung rokok di asbak. "Sayang banget nggak tuh, ada cewek cakep, bisa jadi mamah buat Jevan, malah dianggurin."

Nichol diam tak menjawab.

"Gue nggak tau Nic, lo bakal menghindar dari segalanya sampe kapan."

"Sampe nafas gue berhenti."

Hendry melirik. "Gue pengen banget nonjok muka lo, asli."

Nichol menarik sudut bibirnya. "Silahkan,"

"Padahal udah mau minta maaf gara-gara gue omelin minggu lalu, eh nggak berubah juga," Hendry menggeleng heran. "Kan enak ya, diterima cintanya, kalian hidup bahagia sebagai keluarga,"

"Ngomong doang lu gampang," Nichol mengambil gelas di sampingnya. Karena bosan melihat air putih, ia letakkan lagi di meja.

"Serius dah gue nanya, ini jujur-jujuran ya, lo nggak ada rasa lebih sama Kak Elia? Bro? Kurang apa dia?"

Nichol menggelengkan kepalanya.

"Si anjir," Hendry langsung tertawa tak terima. "Bukan nggak ada rasa tuh, cuma belum sadar aja."

"Gue lagi bingung," Nichol menghembuskan napas berat. "Atika ngejar Jevan terus."

"Jangan kasih lah,"

212 Days ( AS 9 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang