mungkin bisa sambil dengerin musik kalo mau lebih ngefeel.70. END.
Pernikahan mereka beberapa jam lagi.
Semua keluarga sibuk menyiapkan segala persiapan untuk pernikahan. Kakek Han, Kak Yuna dan Hendry berkumpul di rumah Nichol sebelum mereka berangkat ke gedung.
"Nic, jas kamu abis ini dateng ya," Kak Yuna berlari kecil ke arah kamarnya. "Nanti kurirnya ke alamat sini."
"Jas udah aman berarti?" tanya Hendry.
"Aman aman beres semua,"
"Nichol aja yang ambil ke bawah. Jevan udah siap-siap, Hen?"
"Lagi dimandiin Kakek Han tuh di kamar," jawab Hendry.
"Nanti kurirnya telfon di nomer kamu loh, Nic."
"Iya," Nichol menunduk saat kebetulan hpnya berdering, jadi ia beranjak dari kasur dan melangkah keluar kamar.
"Iya Mas bener alamat itu, depan toko ada gang terus masuk. Saya ke sana," Nichol membuka pintu rumahnya dan melangkah keluar.
Ia sempat berhenti melangkah saat merasakan nyeri luar biasa di dada. Pria itu menunduk dan menekan dadanya dengan ringisan pelan.
"Nggak sekarang dulu, Nic." gumamnya."Mas? Bener alamat ini?" Seorang kurir muncul di depan pagar rumah Nichol.
"Bener," Nichol mengangguk dan berusaha berjalan. Akan tetapi tiba-tiba terjatuh di tanah karena kakinya tidak kuat menopang tubuhnya sendiri. Hp di tangan Nichol terbanting secara keras.
"Loh, Mas???"
Kurir tadi berlari menghampiri Nichol dengan ekspresi panik, bersamaan dengan itu Hendry keluar dari rumah. "Nic!" Ia berlari menghampiri."Hen," lirih Nichol sambil menekan dadanya.
"Bantu angkat Mas tolong bantu!"
Tubuh Nichol dibawa masuk ke dalam, Hendry langsung menghubungi Dokter Ibra agar datang kemari. Kak Yuna yang berada di dalam ikut terkejut melihat Nichol diangkat menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
212 Days ( AS 9 )
RomanceElia harusnya mengadakan pesta di hari pertamanya memiliki tempat tinggal sendiri. Tapi semuanya kandas setelah ia tak sengaja berhadapan langsung dengan insiden yang mau tak mau menyangkutkan dirinya dengan sosok pria menyebalkan serta putra keciln...