jevan jangan jail ya sama elia.10. Reuni.
Elia kerap sekali menghadapi modelan Ibu Ibu yang nggak suka ngalah dan hobi teriak-teriak. Dia ini kan termasuk orang yang suka belanja, tipikal manusia yang datang ke mall sangat awal sebab ingin memborong semua barang langka dan jika melihat ada orang lain beli pasti tidak terima, itu pasti banyak.
Kejadian di mall tadi siang sudah terselesaikan setelah pihak mall menunjukan rekaman cctv. Akhirnya Elia berhasil lolos pulang meski harus diomeli Nichol sepanjang perjalanan. Setelah itu mereka menjemput Jevan ke sekolah dan terlambat setengah jam.
"Jevan, kita main yuk!" Elia membawakan tas Jevan saat mereka turun dari mobil.
Jevan tampak mengabaikannya, terus melangkah masuk ke rumah sambil bermain ipad. Disusul Nichol yang turun setelah memarkirkan mobil ke halaman seraya membawa belanjaan.
Elia menoleh merapat pada Nichol. "Kayaknya dia ngambek gara-gara kita telat jemput," bisiknya. "Gimana dong?"
Nichol menatap Elia heran, entah sejak kapan cewek ini jadi sok akrab dengannya. "Tanggung jawab lah,"
"Liat kan tadi yang salah siapa? Saya tuh nggak pernah ya ngamuk tanpa alesan," cerocos Elia. "Enak aja ngataiin gue maling, aaa kena tuh ganti uang minyak."
"Masuk masuk, panas," Nichol mendorong bahu Elia sampai masuk ke dalam. Kulitnya langsung merasakan sensasi dingin dari AC.
"JEVANNNN," teriak Elia.
"Astaga," Nichol langsung menutup telinganya. "Nggak usah teriak juga dia denger!"
Elia tersenyum tanpa rasa bersalah. "Jevannnnn," panggilnya agak pelan. Ia kemudian berlari ke atas membuat Nichol mendongak. "Ganteng kita main yuk!!"
Nichol melepas jas abu-abunya, kemudian pergi ke dapur untuk mengeluarkan barang-barang yang dibeli dan memasukkan kembali ke tempat yang sesuai.
Ia mendongak lagi karena mulai mendengar perdebatan di atas, didominasi oleh teriakan cewek pirang itu.
Ting!
Nichol merogoh celananya dan mengeluarkan hp. Sempat menyerngit melihat pesan masuk dari Dokter Ibrahim, lalu menghela napas berat setelah membaca isinya. Ia letakkan hpnya di meja dan kembali melanjutkan kegiatan.
"KOK GITU SIHHH??"
"KAMU YANG DULUAN!!"
"YAUDAH SINI MAIN ADIL!"
Nichol yang hendak minum terurungkan kala melihat Jevan berlari ke bawah sambil membawa dua bantal. "Heh hehh,"
Lalu disusul Elia yang rambutnya sudah berantakan, berlari mengejar Jevan sambil mengangkat guling besar. "JANGAN KABUR LO! JEVAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
212 Days ( AS 9 )
RomanceElia harusnya mengadakan pesta di hari pertamanya memiliki tempat tinggal sendiri. Tapi semuanya kandas setelah ia tak sengaja berhadapan langsung dengan insiden yang mau tak mau menyangkutkan dirinya dengan sosok pria menyebalkan serta putra keciln...